Mencermati Niat, Tata Cara, dan Doa setelah Mandi Wajib
Untuk menyambut bulan Ramadan, umat Muslim biasanya akan melakukan berbagai persiapan agar lebih siap menjalani berbagai ibadah di bulan suci ini. Hal ini termasuk mandi yang bertujuan untuk mensucikan diri.
Mandi sebelum puasa sebenarnya sunnah untuk dilakukan. Namun hukumnya berubah wajib bila seorang Muslim telah melakukan hubungan suami istri, keluar air mandi, mimpi basah, dan keluar haid atau nifas bagi wanita.
Mandi wajib harus segera dilakukan untuk membersihkan diri dari hadas besar sehingga diri kembali suci untuk bisa melakukan rangkaian ibadah, seperti sholat, membaca Al Quran, dan juga puasa Ramadhan.
Meskipun wajib dilakukan, namun masih banyak Muslim yang tahu bagaimana cara melakukannya. Berikut ini ulasan mengenai mandi wajib, termasuk doa setelahnya yang bisa dilafalkan.
Niat Mandi Wajib
Seperti penjelasan sebelumnya, mandi wajib dilakukan ketika seorang Muslim berhadats besar. Kondisi hadats besar sendiri terbagi ke dalam beberapa sebab sehingga niat mandi wajib yang dilafalkan pun tergantung pada penyebabnya.
Berikut di bawah ini niat mandi wajib yang bisa dilafalkan:
1. Niat Mandi Wajib Pria
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari minal jinaabati fardhan lillahi ta'ala
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala,"
2. Niat Mandi Wajib secara Umum
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah ta'ala,"
3. Niat Mandi Wajib Usai Haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi Ta'aala.
Artinya: "Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala,"
4. Niat Mandi Wajib Setelah Nifas
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi Ta'aala.
Artinya: "Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala,"
Tata Cara Mandi Wajib
Melaksanakan mandi wajib memang tidak bisa dilakukan sembarangan. Pasalnya, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan.
Salah satunya, diawali dengan membaca niat mandi wajib dan membersihkan hadas terlebih dulu. Berikut ini tata cara mandi wajib yang bisa dilakukan.
1. Membaca Niat
Membaca niat mandi ini hukumnya wajib karena membedakan mandi biasa dengan mandi pwajib . Adapun bacaan niat ini bisa dibaca di dalam hati ataupun dilafalkan.
2. Mencuci Kedua Tangan
Cuci tangan sampai 3 kali agar tangan bersih dari najis.
3. Membersihkan Bagian Tubuh yang Dianggap Kotor
Bagian tubuh yang dianggap kotor adalah bagian di sekitar kemaluan.
4. Mencuci Kembali Tangan
Setelah membersihkan bagian yang kotor, tata cara selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu membersihkan tangan dengan menggunakan sabun.
5. Berwudu
Lakukan tata cara wudu seperti biasa dilakukan sebelum melakukan sholat.
6. Membasahi Kepala
Basahi atau siram kepala dengan air sebanyak 3 kali hingga ke pangkal rambut.
7. Memisah-misah Rambut
Memisah-misah rambut ini bisa dilakukan dengan cara menyela-nyela rambut menggunakan jari-jari tangan. Memisah-misah rambut wajib untuk dilakukan laki-laki dan sunah (mandub) bagi wanita.
Hal ini dikarenakan terdapat dalam riwayat Ummu Salamah yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW,
"Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran."
8. Membasahi Seluruh Tubuh
Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi kanan dan dilanjutkan dengan sisi kiri.
Doa setelah Mandi Wajib
Hukum membaca doa sesudah mandi wajib adalah sunnah. Hal ini sebagaimana wudhu yang diakhiri dengan bacaan doa.
Meskipun tidak ada zhahir hadits yang menjelaskan mengenai keharusan membaca doa setelah melakukan mandi wajib, para ulama mendasarkan pendapatnya pada qiyas. Adapun bunyi doa setelah mandi wajib adalah sebagai berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
Arab Latin: Asyhadu al lâ ilâha illaLlâh wahdahu lâ syarîka lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasûluhu. Allahummaj Alni minat tawwâbîna waj’alni minal mutathahhirîn. Subhânaka Allâhumma wa bihamdika asyhadu al lâ ilâha illa Anta astaghfiruka wa atûbu ilaik. Wa shallaLlâhu ‘ala sayyidina Muhammad wa `âli Muhammad.
Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku sebagian dari orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku sebagian dari orang yang suci. Maha Suci engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Engkau, aku meminta ampunan pada-Mu, dan bertaubat pada-Mu. Semoga berkah rahmat Allah senantiasa terlimpahkan kepada nabi Muhammad dan keluarganya.”
Itulah rangkuman informasi mengenai niat, tata cara, dan doa setelah mandi wajib yang penting untuk diketahui umat Muslim.