Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Nadhira Shafa
25 Maret 2024, 11:58
Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan.
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.
Santri melakukan pengamatan gerhana bulan menggunakan teleskop di Observatorium Pondok Pesantren Assalam, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (8/11/2022). Fenomena puncak gerhana bulan total terlihat di Solo dan sekitarnya pada pukul 17:59 WIB.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Langit malam akan kembali dihiasi dengan fenomena alam yang menakjubkan, yaitu gerhana bulan. Pada Senin, (25/3), umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, akan berkesempatan untuk menyaksikan gerhana bulan penumbra. Fenomena ini bukan hanya menjadi momen spesial bagi para astronom dan pencinta alam, tetapi juga menjadi momen spiritual bagi umat Islam.

Gerhana bulan terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, sehingga bayangan bumi menutupi bulan. Fenomena ini merupakan momen istimewa untuk merenungkan kebesaran Allah SWT dan menjalankan ibadah salat gerhana bulan atau salat khusuf.

Salat khusuf merupakan salat sunah yang dianjurkan untuk dilakukan saat terjadi gerhana bulan. Salat ini memiliki tata cara dan niat yang berbeda dengan salat fardhu. Berikut ini akan dijelaskan tata cara dan niat salat khusuf beserta beberapa hal penting yang perlu diketahui terkait dengan ibadah ini:

Niat Salat Gerhana Bulan

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan (Pexels)

Dilansir dari NU Online, salat gerhana bulan dianjurkan dikerjakan secara berjamaah, tanpa didahului azan dan ikamah. Berikut niat salat gerhana bulan secara berjamaah yang dibaca oleh imam/makmum:

Niat Salat Gerhana Bulan Berjamaah

صَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusufi rak'ataini imaman/makmuman lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

Niat Salat Gerhana Bulan Sendirian

Menurut Madzhab Hanafi dan Maliki, salat sunah gerhana bulan diperbolehkan dikerjakan sendiri di rumah masing-masing. Berikut bacaan niat dan tata cara salat gerhana bulan sendiri.

Niat salat gerhana bulan sendiri:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusufi rak'ataini lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat salat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”

Tata Cara Salat Gerhana Bulan

Tata Cara Salat Gerhana Bulan Berjamaah

  • Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
  • Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
  • Baca taawudz dan Surat Al Fatihah. Setelah itu baca Surat Al Baqarah atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang).
  • Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat Surat Al Baqarah.
  • Iktidal, bukan baca doa iktidal tetapi baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran.
  • Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat Surat Al Baqarah.
  • Iktidal, baca doa iktidal.
  • Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.
  • Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
  • Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Hanya saja, bedanya pada rakaat kedua dan berdiri pertama dianjurkan membaca surat An Nisa, sedangkan pada berdiri kedua dianjurkan membaca Surat Al Maidah.
  • Salam

Setelah salat, imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah sallat gerhana dengan tausiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, bertaubat, sedekah, dan lain sebagainya.

Tata Cara Salat Gerhana Bulan Sendirian

  • Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
  • Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
  • Baca taawudz dan surat Al Fatihah. Setelah itu baca surat Al Baqarah atau selama surat itu.
  • Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat surat Al Baqarah.
  • Iktidal, bukan membaca doa iktidal, tetapi surat Al Fatihah. Setelah itu baca surat Ali Imran atau selama surat itu.
  • Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat surat Al Baqarah.
  • Iktidal dengan membaca doa iktidal.
  • Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.
  • Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
  • Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama seperti rakaat pertama. Hanya saja bedanya, pada rakaat kedua saat berdiri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa. Sedangkan ketika berdiri kedua dianjurkan membaca surat Al Maidah.
  • Salam.
  • Istighfar dan doa.
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan (Pexels)

Waktu Pengamatan Gerhana Bulan Penumbra

Proses Gerhana Bulan Penumbra terbagi menjadi tiga fase, yaitu fase gerhana mulai, fase puncak gerhana, dan fase gerhana berakhir. Berdasarkan data BMKG, berikut rangkaian waktu kejadian Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024 dari awal hingga akhir.

Fase Gerhana Mulai (P1)

  • Pukul 04.50 UT
  • Pukul 11.50 WIB
  • Pukul 12.50 WITA
  • Pukul 13.50 WIT

Fase Puncak Gerhana

  • Pukul 07.12 UT
  • Pukul 14.12 WIB
  • Pukul 15.12 WITA
  • Pukul 16.12 WIT

Fase Gerhana Berakhir (P4)

  • Pukul 09.34 UT
  • Pukul 16.34 WIB
  • Pukul 17.34 WITA
  • Pukul 18.34 WIT

Durasi fenomena Gerhana Bulan Penumbra diprediksi akan berlangsung selama 4 jam 43 menit 39 detik mulai dari fase gerhana mulai (P1) hingga fase gerhana berakhir (P4).

Demikianlah penjelasan mengenai niat dan tata cara salat gerhana bulan. Fenomena gerhana bulan merupakan tanda kebesaran Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momen ini untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...