Niat Sholat Istikharah Jodoh Lengkap dengan Doa, dan Tata Caranya
Niat sholat istikharah jodoh dilakukan untuk meminta petunjuk pasangan hidup yang terbaik. Dengan melaksanakan sholat ini, kita menunjukkan keyakinan kepada Allah SWT sebagai Dzat yang Maha Mengetahui, dan Maha Pengasih.
Sholat istikharah merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang sangat penting dalam Islam ketika dihadapkan pada pilihan sulit dalam hidup. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk mengerjakan sholat sunnah istikharah sebelum mengambil keputusan penting.
Meminta petunjuk Allah SWT melalui sholat istikharah jodoh tidak hanya membantu dalam memilih pasangan, tetapi juga meningkatkan keyakinan dalam menjalani hubungan yang lebih serius di masa depan. Ini didasarkan atas kesadaran, bahwa hanya Allah SWT yang memiliki pengetahuan sempurna, termasuk dalam urusan jodoh.
Tata Cara dan Niat Sholat Istikharah Jodoh
Seringkali kita dihadapkan pada situasi di mana harus membuat keputusan sulit, terutama menyangkut jodoh. Dalam momen seperti itu, sholat istikharah jodoh menjadi langkah penting memohon petunjuk dari Allah SWT. Berikut tata cara sholat istikharah, dan niat sholat istikharah jodoh:
1. Niat
أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى
Ushallî sunnatal istikhârati rak'ataini lillâhi ta'âlâ
Artinya, "Aku berniat shalat istikharah dua rakaat karena Allah Ta'ala."
2. Takbiratul Ihram
اللَّهُ أَكْبَرُ
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
Allaahu akbar
Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.
Artinya, “Allah Maha Besar.”
"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi, dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit, dan bumi dengan segenap kepatuhan, atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.”
3. Bacaan Surat dalam Sholat Istikharah
Para ulama merekomendasikan membaca surat Al-Fatihah, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas saat melaksanakan sholat istikharah. Pada rakaat pertama, bisa membaca Al-Fatihah, dan Al-Kafirun, sementara pada rakaat kedua bisa membaca Al-Fatihah, dan Al-Ikhlas. Meski begitu, bacaan setelah surat Al-Fatihah tidak diwajibkan, yang wajib ialah membaca surat Al-Fatihah.
4. Rukuk, I’tidal, dan Sujud
Melakukan gerakan rukuk, i'tidal, dan sujud sama seperti dalam sholat pada umumnya.
5. Doa Setelah Sholat Istikharah Arab, Latin dan Artinya
Setelah salam, dilanjutkan dengan membaca doa sholat istikharah. Berikut doanya:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِك وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ) خَيْرٌ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاقْدُرْهُ لِى وَيَسِّرْهُ لِى ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ) شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِى الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِى
Alloohumma innii astakhiiruka bi’ilmika wa astaqdiruka biqudrotik, wa as-aluka min fadhlikal adhiim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta ‘alaamul ghuyuub.
Alloohumma in kunta ta’lamu anna haadzal amro khoirun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii faqdurhu lii wayassirhu lii tsumma baariklii fiih.
Wa in kunta ta’lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii fashrifhu ‘annii washrifnii ‘anhu waqdur lil khoiro haitsu kaana tsumma ardlinii.
Artinya, Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kekuasaan-Mu (untuk menyelesaikan urusanku) dengan kodrat-Mu, dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka takdirkanlah, dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini.
Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku rida menerimanya.
Waktu Mustajab untuk Sholat Istikharah
Tidak ada waktu spesifik yang ditetapkan untuk melaksanakan sholat istikharah. Meskipun begitu, sebaiknya hindari tiga waktu terlarang yaitu saat matahari terbit, saat matahari berada di puncak langit, dan saat matahari terbenam.
Waktu yang dianggap mustajab untuk melaksanakan sholat istikharah ialah pada sepertiga malam terakhir, setelah sholat isya hingga sebelum sholat subuh.
Selalu ingat bahwa segala yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala merupakan yang terbaik bagi kita. Sholat istikharah merupakan sarana untuk meminta petunjuk-Nya dalam menghadapi keputusan penting dalam hidup kita.
Doa Sholat Istikharah Jodoh
Tidak kalah penting dengan niat sholat istikharah jodoh. Setelah membaca doa istikharah, silakan baca doa apa yang kita ingin minta kepada Allah SWT. Jika ingin meminta petunjuk terkait jodoh, maka kita harus membaca doa istikharah jodoh. Berikut bacaan doa istikharah jodoh:
اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, diniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apa pun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu.”
Niat sholat istikharah jodoh bisa dibaca ketika dihadapkan pada pilihan yang sulit. Dalam menghadapi situasi tersebut, penting bagi kita membaca niat, dan meminta petunjuk dari Allah SWT melalui sholat istikharah. Dengan melakukan sholat istikharah, kita menempatkan kepercayaan sepenuhnya kepada Allah SWT untuk memberikan yang terbaik.