Contoh Susunan Acara Maulid Nabi di Sekolah, Masjid hingga Lingkungan Sekitar
Contoh susunan acara Maulid Nabi Muhammad SAW diperlukan agar acara berjalan lancar. Acara Maulid Nabi 1446 H dapat digelar di sekolah, masjid, lingkungan sekitar maupun pemerintahan.
Awalnya Maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan dengan cara membaca shalawat dan tahlil. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini berkembang menjadi beragam macam cara. Ada yang mengadakan kenduri, pengajian hingga mengadakan arak-arakan. Contoh
Susunan Acara Maulid Nabi di Sekolah, Masjid, Lingkungan Rumah dan Pemerintahan
Berikut contoh susunan acara Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid, sekolah, lingkungan sekitar, dan pemerintahan:
1. Susunan Acara Maulid Nabi di Sekolah
• Pembukaan:
- Sambutan dari kepala sekolah atau guru agama.
- Pembacaan Al-Qur'an.
• Pidato atau ceramah maulid nabi:
- Pemaparan mengenai sifat Nabi Muhammad SAW yang dapat diteladani oleh umat muslim.
• Lomba maulid nabi:
- Lomba cerdas cermat tentang ajaran Nabi Muhammad SAW.
- Lomba membaca puisi tentang Nabi Muhammad SAW.
- Lomba melukis atau membuat karya seni Maulid Nabi.
• Kegiatan budaya islami:
- Pertunjukan teater atau drama yang menggambarkan peristiwa dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW.
• Zikir dan selawat:
- Pembacaan selawat Nabi Muhammad SAW dan dzikir oleh pemuka agama.
• Penutup:
- Doa bersama.
- Ucapan terima kasih bagi panitia penyelenggara acara, guru dan semua murid.
2. Contoh Susunan Acara Maulid Nabi di Masjid
• Marawis.
• Pembukaan.
• Kata sambutan dari Ketua Panitia Pelaksana.
• Sambutan dari Ketua Organisasi Remaja Masjid.
• Sambutan dari pejabat setempat.
• Zikir bersama.
• Pembacaan Doa Maulid Nabi.
• Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an.
• Ceramah tentang Maulid Nabi I.
• Ceramah tentang Maulid Nabi II.
• Santunan kepada anak yatim.
• Doa.
• Penutup.
3. Contoh Susunan Acara Maulid Nabi di Lingkungan Masyarakat
• Marawis.
• Pembukaan.
• Kata Sambutan dari Ketua Panitia Pelaksana.
• Kata Sambutan dari Ketua Organisasi Remaja Masjid.
• Kata Sambutan dari Ustad.
• Zikir Bersama.
• Pembacaan Doa Maulid Nabi.
• Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an.
• Ceramah tentang Maulid Nabi I.
• Ceramah tentang Maulid Nabi II.
• Doa.
• Penutup.
4. Contoh Susunan Acara Maulid Nabi di Pemerintahan
• Pembukaan oleh panitia pelaksana kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
• Pembacaan ayat suci Al-Qur'an.
• Pembacaan Tahlil.
• Pembacaan Maulid Rasulullah atau Maulid Nabi.
• Kata sambutan dari ketua panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
• Kata sambutan dari Kepala Instansi.
• Acara inti (Mauidhoh Hasanah Doa).
• Acara ditutup dengan doa oleh panitia pelaksana kegiatan.
Tradisi Maulid Nabi dari Berbagai Daerah
Di Indonesia, Maulid Nabi Muhammad SAW termasuk hari besar Islam yang dirayakan dengan meriah. Berikut tradisi Maulid Nabi yang masih dilakukan di beberapa daerah Indonesia:
1. Endog-endogan, Banyuwangi
Tradisi endog-endogan dilakukan oleh masyarakat Banyuwangi setiap tahun untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam bahasa Jawa, endog-endogan memiliki arti “telur”. Dalam tradisi ini, melibatkan telur yang dihias dan direbus menggunakan kertas warna-warni, lalu ditancapkan pada batang pohon pisang. Jika acara sudah selesai, telur yang sudah dihias akan dibagikan kepada masyarakat.
Makna endog-endogan, di mana telur yang sudah dihias tersebut melambangkan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sementara itu, bunga kertas yang menghias telur melambangkan kesucian dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW.
2. Grebeg Maulud, Solo
Grebeg Maulud, Solo merupakan wujud rasa syukur umat muslim di Solo atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini menjadi ajang silaturahmi antar umat muslim di Solo dan sekitarnya.
Rangkaian acara Grebeg Maulud diawali dengan sekaten, yaitu upacara keagamaan yang berlangsung selama 15 hari. Selama sekaten, Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar acara pagelaran wayang kulit, musik gamelan atau pasar malam.
Puncak acara Grebeg Maulud adalah kirab gunungan yang terbuat dari hasil bumi, seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan makanan. Gunungan tersebut kemudian diarak ke Masjid Agung Surakarta, dari Keraton Kasunanan Surakarta.
3. Ampyang Maulid, Kudus
Ampyang Maulud, Kudus merupakan tradisi untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW di Desa Loram Kulon dan Desa Loram Wetan, Kabupaten Kudus. Tidak jauh dari tradisi Grebeg Maulud Solo, dalam tradisi ini masyarakat akan mengarak tandu berisi nasi kepel, sayuran dan buah-buahan.
Tandu tersebut dapat diarak dalam tradisi kirab, dan didoakan oleh para tokoh setempat. Setelah itu, isi tandu dibagikan kepada warga setempat.
Contoh susunan acara Maulid Nabi Muhammad SAW di atas dapat Anda pertimbangkan sebagai referensi. Untuk meramaikan acara Maulid Nabi, beberapa tradisi masih berlangsung hingga saat ini.