Tujuan Maulid Nabi SAW dan Sifat-sifat Rasulullah yang Wajib Diketahui
Tujuan Maulid Nabi SAW dapat membimbing umatnya untuk meneladani, dan mencontoh akhlak Rasulullah SAW. Melalui acara Maulid Nabi SAW, umat muslim diminta untuk menjalankan, dan menyebarkan ajaran Nabu Muhammad SAW.
Maulid Nabi SAW yang diperingati setiap tahun, juga dapat dijadikan sebagai momen untuk mengingat misi kenabian. Dalam menjalankan misi, Nabi Muhammad tidak menggunakan basis etnis, kekuasaan, dan perbudakan, melainkan mengandalkan kesalehan diri, pertolongan Allah SWT, dan dukungan masyarakat.
Tujuan Maulid Nabi SAW
Maulid Nabi SAW merupakan peringatan Hari Lahir Nabi Muhammad yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah. Secara garis besar, peringatan Maulid Nabi SAW ada beberpa tujuan, berikut tujuan Maulid Nabi SAW di antaranya:
1. Mengingat sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW.
2. Meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.
3. Menjalankan syariat agama Islam.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW berusaha menumbuhkan cinta kepada Nabi. Tanda-tanda sudah mengenal Nabi Muhammad SAW, yaitu sudah memahami sejarah kelahiran Nabi, dan warisan yang ditinggalkan oleh Nabi kepada umatnya.
Mengenal Sifat-sifat Nabi Muhammad SAW
Ada beberapa macam sifat Nabi Muhammad SAW, di antaranya shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Berikut penjelasan mengenai sifat-sifat Nabi Muhammad SAW:
1. Shiddiq
Sifat Nabi Muhammad SAW yang pertama yaitu shiddiq yang artinya “benar” atau “jujur”. Hal ini, sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah An-Najm ayat 3-5 yang berbunyi:
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى٣
Arab-latin: Wa mâ yanthiqu ‘anil-hawâ.
Artinya: dan tidak pula berucap (tentang Al-Qur’an dan penjelasannya) berdasarkan hawa nafsu(-nya).
اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ ٤
Arab latin: In huwa illâ waḫyuy yûḫâ.
Artinya: Ia (Al-Qur’an itu) tidak lain, kecuali wahyu yang disampaikan (kepadanya).
عَلَّمَهٗ شَدِيْدُ الْقُوٰىۙ ٥
Arab latin: ‘allamahû syadîdul-quwâ.
Artinya: yang diajarkan kepadanya oleh (malaikat) yang sangat kuat (Jibril).
Sifat jujur dan benar sudah dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sebelum menjadi Rasul. Nabi Muhammad SAW juga mendapat gelar “Al-Amin”, artinya “orang-orang yang dapat dipercaya.
2. Tabligh
Tabligh merupakan sifat Nabi Muhammad SAW kedua yang artinya menyampaikan semua yang diwahyukan oleh Allah SWT. Tugas Nabi sebagai Rasul ini memberikan peringatan, memperbaiki, membimbing umat, dan mempersiapkan manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
Sifat tabligh harus dimiliki oleh Rasulullah SAW karena tidak mungkin seorang Rasul menyembunyikan apapun yang berasal dari Allah SWT. Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW memiliki sifat tabligh, atau menyampaikan dalam surah Al-Maidah ayat 67:
يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَۗ وَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗۗ وَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ ٦٧
Arab latin: Yâ ayyuhar-rasûlu balligh mâ unzila ilaika mir rabbik, wa il lam taf‘al fa mâ ballaghta risâlatah, wallâhu ya‘shimuka minan-nâs, innallâha lâ yahdil-qaumal-kâfirîn.
Artinya: Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika engkau tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah menjaga engkau dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
3. Amanah
Amanah merupakan sifat Nabi Muhammad SAW yang ketiga, artinya dapat dipercaya. Hal ini berkaitan dengan tugas Rasulullah SAW yang diberikan amanah oleh Allah SWT untuk menuntun umatnya ke jalan yang benar. Sifat amanah yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW tercantum dalam surah Al-A’raf ayat 68:
اُبَلِّغُكُمْ رِسٰلٰتِ رَبِّيْ وَاَنَا۠ لَكُمْ نَاصِحٌ اَمِيْنٌ ٦٨
Arab latin: Uballighukum risâlâti rabbî wa ana lakum nâshiḫun amîn.
Artinya: Aku sampaikan kepadamu risalah-risalah (amanat) Tuhanku dan aku terhadap kamu adalah penasihat yang tepercaya.
4. Fathanah
Fathanah artinya cerdas, atau memiliki intelektual yang tinggi. Cerdas di sini, dapat memahami dunia, berpikir rasional, dan menggunakan sumber-sumber secara efektif saat dihadapkan dengan beragam tantangan.
Tujuan Maulid Nabi SAW dapat dijadikan sebagai wujud rasa bahagia, gembira, dan mensyukuri kelahiran Rasulullah SAW. Selain itu, Maulid Nabi SAW juga dapat dijadikan sebagai momentum untuk mendengarkan, dan meneladani sifat-sifat Rasul, sehingga dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan, dan ketakwaan kepada Allah SWT.