10 Kultum Singkat tentang Malam Lailatul Qadar yang Menyentuh Hati


Di Indonesia, kultum atau kuliah tujuh menit merupakan salah satu kegiatan di bulan Ramadhan yang umum dilakukan dimana ustadz menyampaikan dakwah yang berisi nasihat, motivasi, dan inspirasi kepada para jamaah, serta mengingatkan mereka tentang ajaran-ajaran Islam.
Kegiatan ini sendiri biasanya dilakukan setelah shalat berjamaah, menjelang berbuka puasa, atau setelah ibadah shalat tarawih. Adapun tema yang disampaikan umumnya masih relevan dengan bulan Ramadhan.
Salah satunya yaitu mengenai malam Lailatul Qadar yang diyakini oleh umat Muslim sebagai malam dimana para malaikat turun ke bumi dengan tugas memberi kedamaian, berkah, dan bimbingan hingga fajar menjelang.
Selain itu, malam Lailatul Qadar juga disebut sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan dimana seluruh pahala amal ibadah dilipat gandakan di malam ini.
Berikut di bawah ini kumpulan kultum singkat tentang malam Lailatul Qadar lengkap dengan dalilnya yang bisa dijadikan sebagai referensi.
Kultum Singkat tentang Malam Lailatul Qadar
Berikut ini sepuluh kultum singkat tentang malam Lailatul Qadar lengkap dengan dalilnya yang bisa dijadikan sebagai referensi.
1. Menggapai Lailatul Qadar ala Rasulullah
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, serta kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, terdapat satu malam yang lebih mulia daripada 1000 bulan, yaitu Lailatul Qadar. Malam ini penuh dengan rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Dalam Al-Quran, Allah berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 3).
Maka, siapa saja yang beribadah pada malam ini akan mendapatkan pahala yang luar biasa. Para malaikat turun ke bumi untuk menyebarkan kedamaian, dan Allah membuka pintu-pintu rahmat serta ampunan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam ibadah.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Lalu, kapan datangnya Lailatul Qadar? Rasulullah SAW tidak menyebutkan tanggal pasti, tetapi dalam hadisnya beliau bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: "Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari 10 hari terakhir Ramadhan." (HR Al-Bukhari).
Maka, kita dianjurkan untuk lebih giat beribadah terutama pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan, seperti malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29.
Bagaimana cara Rasulullah SAW menghidupkan malam-malam tersebut? Dalam hadis riwayat Aisyah RA, disebutkan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
Artinya: "Ketika memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, Rasulullah SAW mengencangkan ikat pinggangnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malamnya (dengan ibadah), dan membangunkan keluarganya (untuk beribadah bersama)." (HR Al-Bukhari).
Dari sini kita belajar bahwa untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar, kita harus meningkatkan ibadah di 10 malam terakhir. Rasulullah SAW tidak hanya beribadah sendiri, tetapi juga membangunkan keluarganya agar bersama-sama mendapatkan keberkahan.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk meraih Lailatul Qadar? Beberapa amalan yang dianjurkan di antaranya:
- Memperbanyak sholat malam (Qiyamul Lail), seperti sholat Tahajud dan Tarawih.
- Memperbanyak bacaan Al-Quran, karena Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran.
- Berzikir dan beristighfar, memohon ampunan kepada Allah SWT.
- Memperbanyak doa, terutama doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Aisyah RA:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Allahumma innaka 'afuwwun karimun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni."
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah. Engkau menyukai memberi maaf, maka maafkanlah aku."
Bersedekah dan berbuat kebaikan, karena setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan. Jika kita bisa meraihnya, maka ibadah kita pada malam itu setara dengan ibadah selama lebih dari 83 tahun! Maka, jangan sampai kita melewatkan kesempatan ini. Mari kita manfaatkan 10 malam terakhir Ramadhan dengan sebaik-baiknya, mengikuti teladan Rasulullah SAW dalam beribadah dengan sungguh-sungguh.
Semoga Allah SWT memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan Lailatul Qadar, menerima amal ibadah kita, dan mengampuni segala dosa kita. Aamiin ya Rabbal 'alamin.
2. Keistimewaan Malam Lailatulqadar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salah satu anugerah terbesar yang Allah berikan kepada umat Islam di bulan Ramadhan adalah malam Lailatulqadar. Malam yang penuh berkah ini memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana Allah firmankan dalam Al-Qur’an:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3)
Dari ayat ini kita memahami bahwa ibadah yang dilakukan di malam Lailatulqadar lebih baik daripada ibadah selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun. Bayangkan betapa mulia dan berharganya malam itu.
Sebagian orang bahkan belum tentu memiliki umur panjang hingga 83 tahun. Jika punya usia sepanjang itu, belum tentu juga setiap detiknya dihabiskan dengan beribadah kepada Allah.
Namun, dengan meraih Lailatulqadar, hanya dengan ibadah semalam, kita seolah-olah sudah beribadah selama seribu bulan. Ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh kita sia-siakan.
Hadirin sekalian,
Rasulullah SAW telah mengajarkan kita untuk mencari malam Lailatulqadar di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan amalan baik kita di bulan Ramadan, terutama di 10 hari terakhirnya.
Kita perbanyak mengaji dan membaca Al-Qur’an, kita rutinkan salat malam, kita panjatkan banyak doa, kita perbanyak zikir dan istigfar, kita tingkatkan sedekah maupun amal kebaikan lainnya.
Dengan berbagai usaha yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh, semoga Allah mempertemukan kita dengan malam Lailatulqadar dan menerima segala amal ibadah kita. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
3. Amalan untuk Meraih Lailatul Qadar
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Hadirin Rahimakumullah
Tentu kita semua tidak asing dengan nasihat dan anjuran untuk meningkatkan kualitas ibadah di akhir bulan Ramadhan, sebab akhir bulan Ramadhan terdapat sebuah momen istimewa yaitu sebuah malam yang memiliki kemuliaan yang pahalanya lebih dari seribu bulan.
Momen tersebut adalah malam Lailatul Qadar yang selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Malam yang memiliki keutamaan lebih dari seribu bulan tersebut waktunya dirahasiakan oleh Allah swt untuk menguji keikhlasan kita dalam beribadah, namun Rasulullah saw memberikan tanda-tanda terjadinya malam tersebut di sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Sayyidatina Aisyah:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ، أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ
Artinya, "Dari Aisyah ra berkata" Rasulullah saw (ketika) memasuki sepuluh terakhir Ramadhan beliau menghidupkan malam itu, membangunkankeluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya."
Hadirin Rahimakumullah
Kita sebagai seorang hamba sudah seharusnya mencari bekal untuk kehidupan di akhirat kelak, sehingga memperbanyak ibadah di malam mulia ini sangat dianjurkan untuk menunjukkan sikap kehambaan kita dengan memperbanyak ibadah. Setidaknya ada lima amalan agar dapat meraih keistimewaan malam mulia tersebut.
Pertama, mendirikan shalat sunnah dengan istiqomah terutama shalat sunnah yang dianjurkan seperti shalat tahajud dan salat tasbih dengan berjamaah. Shalat sunnah yang dilakukan pada malam hari yaitu dalam waktu antara setelah shalat isya dan subuh memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah kesempatan terkabulnya doa. oleh karena itu amalan shalat sunnah mala mini sangat dianjurkan untuk dilakukan menjelang akhir bulan Ramadhan.
Kedua, perbanyaklah berdzikir kepada Allah swt dan berdoa untuk meminta ampunan. Amalan ini bisa mengantarkan kita untuk meraih keutamaan malam Lailatul Qadar.
Ketiga, amalan yang dianjurkan untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar adalah melakukan i'tikaf di masjid. I'tikaf berarti berdiam diri di masjid dengan niat tertentu. Rasulullah saw juga melakukan hal tersebut sebagaimana yang disebutkan oleh Sayyidatina Aisyah:
عَنْ عَائِشَة كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى يَتَوَفَّاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ
Artinya, "Dari Aisyah ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw melakukan i'tikaf setelah tanggal dua puluh Ramadhan hingga akhir hayatnya," (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Keempat, bersedekahlah dengan ikhlas. Umat Islam sangat dianjurkan untuk saling membantu sesama muslim oleh karena itu dianjurkan bersedekah. Terutama bersedekah di sepuluh hari terakhir bulan penuh berkah ini sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ صَدَقَةُ رَمَضَانَ. (رواه البيهقي)
Artinya, "Dari Anas ra ia berkata, bahwa Rasulullah saw pernah ditanya, apakah sedekah yang paling utama? Ia menjawab sedekah di bulan Ramadhan." (HR Al-Baihaqi).
Hadits di atas menunjukan betapa besarnya balasan untuk orang yang melakukan sedekah di akhir bulan Ramadhan terutama pada sepuluh hari terakhir menjelang perginya bulan Ramadhan.
Demikian kultum singkat ini dapat saya sampaikan. Semoga Allah memperkenankan kita untuk memperoleh lailatul qadar. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh.
4. Mempererat Hubungan dengan Allah melalui I'tikaf
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam, serta mempertemukan kita kembali dengan bulan suci Ramadhan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Ramadhan adalah bulan penuh berkah, bulan di mana kita diberi kesempatan untuk semakin dekat kepada Allah SWT. Salah satu amalan utama yang dianjurkan, terutama pada sepuluh malam terakhir, adalah i'tikaf.
Secara bahasa, i'tikaf berarti berdiam diri atau mengabdikan diri di suatu tempat. Dalam ajaran Islam, i'tikaf berarti berdiam diri di masjid dengan niat khusus untuk beribadah kepada Allah SWT. Dalam kitab Al-Bayan fi Mazhab al-Imam Asy-Syafi'i, Imam Syafi'i menyebutkan bahwa:
والاعتكاف لزومُ المَرْءِ شيئاً ، وحَبْسُ نفسه عليه ، براً كان أوإثماً
Artinya: "I'tikaf adalah seseorang yang berdiam diri di suatu tempat, dan mengurung dirinya di sana, baik untuk kebaikan maupun keburukan."
Jamaah sekalian,
Mengapa i'tikaf sangat dianjurkan di sepuluh malam terakhir Ramadhan? Salah satu alasannya adalah karena di malam-malam tersebut terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih mulia daripada seribu bulan. Rasulullah SAW selalu menjalankan i'tikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan, sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Aisyah RA:
أنَّ النبيَّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ كانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأوَاخِرَ مِن رَمَضَانَ، حتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِن بَعْدِهِ
Artinya: "Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW beri'tikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan sampai beliau wafat. Kemudian para istrinya mengikuti i'tikaf setelah beliau wafat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Jamaah yang dirahmati Allah,
I'tikaf bukan sekadar berdiam diri di masjid, tetapi merupakan sarana untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT. Dengan berdiam di masjid, kita terhindar dari kesibukan dunia, sehingga bisa lebih fokus dalam ibadah, membaca Al-Quran, berdzikir, serta memperbanyak doa dan introspeksi diri.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
Artinya: "Janganlah kamu mencampuri mereka (istri-istri kalian) ketika kamu dalam keadaan beri'tikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 187)
Melalui i'tikaf, kita dilatih untuk menahan diri dari segala bentuk godaan dunia, memperbanyak ibadah, serta merenungkan makna hidup. I'tikaf memberikan ketenangan hati dan kejernihan pikiran, sehingga setelah Ramadhan usai, kita bisa menjadi pribadi yang lebih bertakwa.
Jamaah sekalian,
Ada beberapa manfaat utama dari i'tikaf yang bisa kita ambil:
Meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT, karena kita menghabiskan waktu dengan ibadah yang lebih intens.
- Menghindari gangguan duniawi, seperti kesibukan pekerjaan, media sosial, atau hal-hal yang melalaikan.
- Memperoleh pahala yang berlimpah, terutama jika kita bisa meraih malam Lailatul Qadar.
- Mendapatkan ketenangan hati, karena suasana masjid yang kondusif untuk refleksi dan introspeksi diri.
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momen Ramadhan ini untuk semakin dekat kepada Allah SWT dengan menjalankan i'tikaf, terutama di sepuluh malam terakhir. Semoga Allah memberikan kita kemudahan dan kekuatan untuk menjalankannya serta menerima segala amal ibadah kita.
Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
5. Refleksi Diri di Malam Lailatul Qadar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.
Saudara-saudara tercinta dalam iman,
Kita telah memasuki malam-malam terakhir Ramadan, waktu yang sangat berharga karena di dalamnya tersembunyi Malam Lailatul Qadar yang merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ini adalah malam yang penuh keberkahan, pengampunan, dan dikabulkannya doa.
Lantas, doa apa yang sebaiknya kita panjatkan di malam istimewa ini?
Diriwayatkan oleh Aisyah RA , ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW:
"Wahai Rasulullah, jika aku mengetahui suatu malam adalah Lailatul Qadar, doa apa yang sebaiknya aku ucapkan?"
Kemudian Rasulullah SAW menjawab:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni."
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku.” (HR. Tirmidzi)
Mengapa doa ini begitu istimewa? Karena malam Lailatul Qadar adalah malam pengampunan. Jika Allah mengampuni dosa-dosa kita, maka hidup kita akan lebih tenang, hati menjadi bersih, dan doa-doa kita lebih mudah dikabulkan.
Maka, di malam-malam terakhir Ramadan ini, marilah kita memperbanyak membaca doa ini dengan penuh penghayatan. Selain itu, kita juga bisa memperbanyak shalat malam, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Semoga Allah mempertemukan kita dengan Lailatul Qadar dan menerima segala amal ibadah kita. Itu saja kultum singkat tentang malam Lailatul Qadar.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
6. Ciri-Ciri Malam Lailatulqadar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin yang dirahmati Allah. Lailatulqadar adalah malam yang penuh keberkahan tetapi bagaimana cara kita mengenalinya?
Rasulullah saw telah memberikan beberapa tanda-tanda khusus yang menunjukkan kehadiran malam istimewa ini.
Malam tersebut ditandai dengan suasana yang begitu tenang, tidak terlalu panas ataupun dingin. Angin bertiup dengan lembut tanpa gangguan badai atau cuaca ekstrem yang biasanya terjadi di malam lainnya.
Di pagi harinya, matahari terbit dengan cahaya putih yang lembut, tidak menyilaukan seperti hari-hari biasanya. Selain itu, bagi mereka yang beribadah dengan khusyuk di malam tersebut, hati akan merasakan ketenangan dan kedamaian yang luar biasa.
Tetapi lebih penting dari mengenali tanda-tandanya adalah bagaimana kita memanfaatkan malam tersebut dengan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Lailatulqadar bukan sekadar malam yang dinantikan tanda-tandanya tetapi malam yang harus diisi dengan ketulusan dalam beribadah.
Oleh karena itu, marilah kita bersungguh-sungguh dalam beribadah di sepuluh malam terakhir agar tidak melewatkan keberkahannya.
Semoga Allah Swt memberikan kita kesempatan untuk meraih kemuliaan Lailatulqadar. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
7. Dahsyatnya Lailatul Qadar
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Hadirin yang dimuliakan Allah
Ramadhan selain disebut sebagai bulan puasa, syahrus shiyam, juga disebut sebagai syahrul Qur'an atau bulan Al-Qur'an karena di bulan inilah Al-Qur'an pertama kali diturunkan. Allah berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Artinya: "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (QS Al-Baqarah: 185)
Menurut umat Islam, ayat di atas bukan saja dilihat sebagai sebuah catatan tentang waktu diturunkannya Al-Qur'an, tetapi juga memiliki makna berbeda; yaitu harapan tentang adanya sebuah malam di bulan Ramadhan yang dapat melipatgandakan pahala ibadah seseorang hingga seribu bulan. Malam itu dikenal luas dengan istilah "Lailatul Qadar".
Harapan untuk mendapatkan Lailatul Qadar ini sangat dirindukan dan diidam-idamkan. Rasulullah sendiri menyeru umat Islam untuk menyongsong malam seribu malam ini dalam sabda beliau: Rasulullah bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ في الوتْرِ مِنَ العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ.
Artinya, "Carilah Lailatul Qadar itu dalam malam ganjil dari sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan." (HR Bukhari)
Lantas apa saja kedahsyatan atau keistimewaan dari Lailatul Qadar? Keistimewaannya sangat besar, di antaranya:
1. Pada Malam Lailatul Qodar Al-Quran Diturunkan
Al-Qur'anul Karim yang merupakan kitab suci umat Islam dan senantiasa dibaca oleh umat Islam, diturunkan Allah untuk yang pertama kali pada malam Lailatul Qodar, sebagaimana Firman Allah:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ - ١
''Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadar.'' (QS Al-Qadr: 1)
2. Keberkahan Melimpah pada Malam Lailatul Qadar
Pada malam Lailatul Qodar Allah menurunkan keberkahan yang melimpah kepada manusia yang mau mendekat kepadaNya dengan berdoa, berdzikir, shalat, tafakur, meminta ampun, dan sebagainya. Singkat kata, Allah memberikan kebaikan-kebaikan yang banyak kepada mereka yang mendekat dan berharap di malam itu. Allah ta'ala berfirman,
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ - ٣
''Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.'' (QS ad-Dukhan: 3)
3. Ibadah Dilipatkan Pahalanya Melebihi Seribu Bulan
Ibadah di malam Lailatul Qodar akan dinilai lebih baik oleh Allah bahkan sampai melebihi seribu bulan nilai kebaikannya. Karenanya beribadah di malam Lailatul Qodar menjadi sangat penting dan berbobot dalam pandangan Allah sehingga banyak diburu dan dilakukan oleh masyarakat Muslim di dunia. Allah ta'ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ - ٣
''Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.'' (QS al-Qadar: 3)
Demikian kultum yang singkat ini, semoga kita bangkit dan semangat untuk beribadah, berdoa, dan memohon ampun atas segala dosa dan noda khususnya di 10 hari terakhir Ramadhan.
Semoga kita dimudahkan untuk taqarrub secara maksimal dan termasuk golongan orang yang mendapatkan kebaikan dan keberkahan malam Lailatul Qodar, Aamiin. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh.
8. Lailatul Qadar dan Cara untuk Bisa Menjumpainya
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Mari kita ucapkan rasa syukur kepada Allah swt yang telah menganugerahkan banyak nikmat kepada kita. Di antaranya adalah masih diberi-Nya kita umur panjang sehingga bisa menikmati manisnya bulan suci Ramadhan kali ini.
Terlebih saat ini kita sudah memasuki 10 hari ketiga Ramadhan yang memiliki banyak keistimewaan di antaranya adalah adanya malam mulia yang keistimewaannya lebih baik dari 1.000 bulan yakni Lailatul Qadar.
Istimewanya malam ini, sampai-sampai dalam Al-Qur'an terdapat satu surat khusus yang menjelaskan tentang Lailatul Qadar yang diberi nama Surat Al-Qadr dengan 5 ayat di dalamnya:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ . وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ. تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ. سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu?. Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Seperti dijelaskan dalam ayat tersebut, Lailatul Qadar memiliki keistimewaan dalam durasi 1.000 bulan. Jika jumlah waktunya dikonversikan, maka akan sama dengan 83 tahun. Angka ini merupakan umur standar rata-rata hidup manusia di dunia sehingga jika seseorang menemui malam Lailatul Qadar dan melakukan kebaikan-kebaikan di dalamnya, maka sama saja ia telah berbuat baik seumur hidupnya.
Namun untuk mendapatkan malam mulia ini sangatlah tidak mudah. Pasalnya, kapan waktu tepatnya malam lailatul qadar tidak bisa diketahui secara pasti. Butuh ikhtiar umat Islam untuk dapat menjumpainya dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah di sepuluh akhir di bulan Ramadhan. Hal ini juga sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad yang dikemukakan dalam hadits riwayat Muslim:
عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
Artinya: "Dari Aswad dari Aisyah ra ia berkata bahwa Nabi saw meningkat amal-ibadah pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan melebihi di waktu yang lain," (HR Muslim).
Dari hadits ini kita bisa memahami bahwa semakin mendekati hari-hari terakhir Ramadhan, keistimewaan yang ada di dalamnya pun semakin banyak. Sehingga sangat merugilah mereka yang memiliki semangat di awal Ramadhan, namun kemudian terus turun semangatnya dalam beribadah ketika mendekati akhir-akhir Ramadhan. Oleh karenanya, keberadaan Lailatul Qadar ini diharapkan dapat memicu semangat kita kembali dalam beribadah untuk meraih Ridho Allah swt.
Hadits tersebut juga, menjadi petunjuk kuat bahwa Lailatul Qadar jatuh pada 10 hari ketiga bulan Ramadhan. Lebih rinci lagi, Rasulullah memberi petunjuk bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam ganjil di 10 hari tersebut. Sabdanya:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ
"Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan)". (HR. Al-Bukhari)
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Lalu, apa saja yang sebaiknya kita lakukan di malam 10 hari ketiga bulan Ramadhan, khususnya di malam ganjil? Para ulama menganjurkan agar pada waktu-waktu tersebut untuk banyak melakukan ibadah dan kebaikan-kebaikan lainnya. Hal ini karena Malaikat turun dan mengunjungi seseorang pada malam itu. Malaikat adalah makhluk Allah yang senang dengan kebaikan dan melingkupi kebaikan apa saja. Sehingga melakukan kebaikan secara terus-menerus bisa mengantarkan manusia mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Selanjutnya, kita dianjurkan untuk senantiasa menjaga ketenangan, kedamaian, dan kerukunan sesuai dengan poin pada ayat kelima surat Al-Qadr yakni di malam Lailatul Qadar ada kedamaian sampai de ngan fajar atau pagi hari. Ketika kita bisa menjaga kedamaian, Insyaallah, Allah akan menganugerahkan kita bertemu dengan Lailatul Qadar.
Semoga kita diberi karunia oleh Allah untuk dapat bertemu dengan malam mulia ini, dan semoga semua hajat kita akan dikabulkan oleh Allah swt. Aamiin.
Demikian kultum singkat ini dapat saya sampaikan. Semoga Allah memperkenankan kita untuk memperoleh lailatul qadar. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh
9. Kenapa Malam Lailatul Qadar Dirahasiakan?
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW , beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin sekalian,
Kita semua pasti ingin meraih keberkahan Malam Lailatul Qadar malam yang lebih baik dari seribu bulan. Namun, ada satu pertanyaan yang mungkin sering muncul: Kenapa malam penuh kemuliaan ini dirahasiakan oleh Allah? Kenapa kita tidak diberitahu dengan pasti kapan tepatnya Lailatul Qadar itu terjadi?
Ternyata, ada hikmah besar di balik rahasia ini. Rasulullah SAW sendiri hanya memberikan petunjuk bahwa Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadan, terutama di malam-malam ganjil. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda:
"Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan, pada malam-malam ganjil." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada beberapa alasan mengapa Allah merahasiakan kapan tepatnya Malam Lailatul Qadar.
1. Agar Kita Bersungguh-sungguh dalam Beribadah
Bayangkan jika kita tahu pasti bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27. Mungkin banyak dari kita yang hanya akan beribadah sungguh-sungguh di malam itu, sementara malam-malam lainnya kita abaikan. Dengan dirahasiakannya malam ini, kita jadi lebih rajin beribadah sepanjang sepuluh malam terakhir Ramadan, berharap bisa mendapat keutamaannya.
2. Menguji Keikhlasan dan Kesabaran Kita
Allah ingin melihat siapa di antara hamba-hamba-Nya yang benar-benar tulus beribadah, bukan hanya karena mengejar pahala satu malam, tetapi karena benar-benar mencintai-Nya. Orang yang tetap semangat beribadah tanpa tahu kapan tepatnya Lailatul Qadar menunjukkan ketulusan dan kesungguhannya dalam mencari ridha Allah.
3. Agar Kita Tidak Meremehkan Malam-malam Lainnya
Jika Lailatul Qadar diumumkan secara pasti, bisa jadi kita hanya fokus pada malam itu dan mengabaikan malam-malam lainnya. Padahal, setiap malam di bulan Ramadan itu penuh berkah dan merupakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan merahasiakannya, kita jadi lebih menghargai setiap malam sebagai kesempatan berharga.
Jamaah sekalian,
Meskipun tidak tahu kapan tepatnya Lailatul Qadar terjadi, kita bisa tetap mempersiapkan diri untuk meraihnya dengan beberapa amalan:
- Meningkatkan shalat malam (Qiyamul Lail atau Tarawih).
- Memperbanyak doa dan istighfar.
- Memperbanyak membaca Al-Qur’an dan merenungkan maknanya.
- Bersedekah, karena setiap amal baik di malam itu nilainya berlipat ganda.
Mari kita manfaatkan sisa Ramadan ini sebaik mungkin. Jangan biarkan malam-malam berlalu tanpa makna.
Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan Lailatul Qadar dan menerima amal ibadah kita.
Dengan berakhirnya kultum singkat tentang malam Lailatul Qadar hari ini, saya ucapkan,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
10. Memburu Lailatulqadar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kita kesempatan untuk menjalani bulan suci Ramadan.
Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat, dan kita semua sebagai umatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah. Di antara keistimewaan bulan Ramadan, ada satu malam yang sangat dinantikan, yaitu Lailatulqadar. Allah Swt berfirman dalam Surat Al-Qadr bahwa malam ini lebih baik dari seribu bulan.
Artinya, ibadah yang dilakukan pada malam tersebut lebih utama dibandingkan ibadah selama 83 tahun lebih.
Lailatulqadar adalah malam penuh keberkahan, di mana malaikat turun membawa rahmat dan ketentuan Allah untuk hamba-hamba-Nya.
Rasulullah saw mengajarkan kita untuk mencarinya di sepuluh malam terakhir Ramadan, terutama di malam-malam ganjil. Tetapi kapan tepatnya malam itu terjadi, hanya Allah yang mengetahui.
Bagaimana tanda-tanda Lailatulqadar? Beberapa riwayat menyebutkan bahwa malam itu terasa tenang dan damai, tidak terlalu panas atau dingin, serta pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya putih tanpa sinar yang menyilaukan.
Lalu, apa yang harus kita lakukan? Rasulullah saw menganjurkan kita untuk memperbanyak ibadah, seperti salat malam, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.
Hadirin yang dimuliakan Allah. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Kita tidak tahu apakah akan bertemu Ramadan lagi di tahun depan. Semoga Allah Swt memberi kita taufik untuk mendapatkan Lailatulqadar dan menerima semua amal ibadah kita.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Itulah sepuluh kultum singkat tentang malam Lailatul Qadar lengkap dengan dalilnya yang bisa dijadikan sebagai referensi.