Persiapan 10 Hari Terakhir Ramadhan: Ini Beberapa Keutamaannya

Ringkasan
- Kawasan TOD MRT Jakarta di Blok M Terminal Mixed-Use memasuki tahap perizinan meliputi diskusi pemanfaatan lahan dengan Pemprov DKI Jakarta.
- Pengembangan awal TOD Blok M Terminal Mixed-Use difokuskan pada area residensial, guna mendukung program pemerintah dan meminimalkan anggaran pembangunan fasilitas publik.
- Pembangunan kawasan multifungsi meliputi properti mixed use seperti hotel dan apartemen yang terintegrasi dengan Stasiun MRT Blok M.

Persiapan 10 hari terakhir Ramadhan, kita bisa memaksimalkan ibadah. Pada waktu ini, terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, di mana setiap amal baik mendapatkan nilai luar biasa di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW menunjukkan bagaimana beliau meningkatkan ibadahnya secara serius pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Dalam sebuah hadits, beliau menyebutkan bahwa beritikaf selama sepuluh malam terakhir setara dengan beritikaf bersamanya. Ini merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan ibadah kita selama bulan Ramadhan, dengan memohon ampunan Allah SWT dan melakukan refleksi terhadap perilaku kita.
Persiapan 10 Hari Terakhir Ramadhan
Selama sepuluh hari terakhir Ramadhan, Rasulullah SAW mendorong umat Islam melakukan lebih banyak amal untuk meraih Lailatul Qadar. Berikut persiapan 10 hari terakhir Ramadhan:
1. Meningkatkan Kualitas Shalat dan I’tikaf
Salah satu sunnah Rasulullah SAW selama 10 hari terakhir Ramadhan ialah melakukan i’tikaf, yaitu berdiam di masjid untuk fokus beribadah. Jika tidak memungkinkan melakukan i’tikaf secara penuh, kita bisa memperbanyak shalat malam, terutama shalat tahajud dan witir, karena doa-doa di waktu tersebut sangat mustajab.
2. Berburu Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah malam yang sangat mulia, lebih baik daripada seribu bulan. Amal baik yang dilakukan pada malam ini setara dengan ibadah selama lebih dari 83 tahun. Rasulullah SAW menyatakan bahwa barang siapa yang menghidupkan malam ini dengan iman dan mengharapkan pahala, dosanya yang lalu akan diampuni.
3. Perbanyak Sedekah dan Amal
Sedekah di bulan Ramadhan, khususnya di sepuluh hari terakhir, memiliki keutamaan yang besar. Berbagi dengan orang lain, membantu fakir miskin, atau berpartisipasi dalam program sosial merupakan cara untuk menambah pahala yang berlipat ganda. Rasulullah SAW semakin dermawan di bulan ini, mengajarkan kita untuk memperbanyak amal kebaikan.
4. Meningkatkan Istighfar dan Muhasabah Diri
Persiapan 10 hari terakhir Ramadhan, tingkatkan istighfar dan muhasabah diri. Ramadan merupakan bulan pengampunan, waktu yang tepat untuk merenungkan dosa-dosa yang telah dilakukan.
Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan
Sepuluh hari terakhir Ramadhan merupakan waktu yang berharga bagi umat Muslim. Berikut keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan:
1. Malam Lailatul Qadr
Lailatul Qadr, yang terjadi di sepuluh hari terakhir Ramadan, merupakan malam yang lebih mulia dibandingkan seribu bulan. Beribadah pada malam ini, memungkinkan seseorang untuk meraih ampunan dan kedamaian spiritual. Pada malam tersebut, pintu-pintu ampunan Allah SWT terbuka lebar, dan pahala setiap amal baik akan dilipatgandakan, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran, Surah Al-Qadar ayat 2-3:
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢
Arab-latin: Wa mâ adrâka mâ lailatul-qadr.
Artinya: Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣
Arab-latin: Lailatul-qadri khairum min alfi syahr.
Artinya: Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.
2. Malam Turunnya Al-Quran
Al-Quran diturunkan pada salah satu malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Peristiwa ini, menambah keberkahan Ramadhan dan mengingatkan umat Muslim akan pentingnya membaca Al-Quran. Hal ini, dijelaskan dalam Al-Baqarah ayat 185 yang menyebutkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk hidup:
3. Keberkahan Lailatul Qadr
Lailatul Qadr adalah malam yang sarat dengan berkah dan kemuliaan. Pada malam ini, semua makhluk merasakan kedamaian yang luar biasa, dan Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya sehingga setiap amal kebaikan dibalas berlipat ganda.
4. Turunnya Para Malaikat
Pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, para malaikat, terutama Jibril, turun ke bumi untuk menyampaikan rahmat dan mengatur urusan dengan izin Allah SWT. Pada malam-malam ganjil, malaikat hadir untuk mengaminkan doa-doa umat. Ini disebutkan dalam Al-Quran, Surah Al-Qadar ayat 4, yang menyatakan bahwa malaikat turun untuk mengatur segala urusan:
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤
Arab latin: Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr.
Artinya: Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
5. Pintu Langit Terbuka
Amal ibadah selama bulan Ramadhan, khususnya di sepuluh hari terakhir, akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Pada periode ini, pintu-pintu langit terbuka, memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk mendekat kepada Allah SWT dan meraih berkah-Nya. Ini merupakan waktu yang baik untuk memperbaiki hubungan dengan-Nya dan memohon ampunan serta rahmat-Nya.
6. Kecintaan Rasulullah SAW Terhadap 10 Hari Terakhir Ramadhan
Rasulullah SAW sangat menghargai sepuluh hari terakhir Ramadhan karena limpahan berkah dan rahmat dari Allah SWT. Beliau menjadi teladan bagi umatnya untuk memanfaatkan waktu tersebut, sebaik mungkin dalam beribadah dan meraih keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan.
Persiapan 10 hari terakhir Ramadhan penting bagi umat Muslim untuk meraih keberkahan dan ampunan Allah SWT. Dalam waktu ini, meningkatkan ibadah seperti shalat, i’tikaf, dan memperbanyak doa dianjurkan, terutama dalam mencari malam Lailatul Qadar yang penuh kemuliaan.