7 Contoh Ceramah tentang Ikhlas Singkat dan Bermakna

Tifani
Oleh Tifani
25 Maret 2025, 09:59
Contoh Ceramah tentang Ikhlas
Freepik
Ilustrasi, Contoh Ceramah tentang Ikhlas
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bulan Ramadhan biasanya identik dengan berbagai kegiatan bernuansa Islam, salah satu kegiatan yang diadakan sepanjang bulan suci ini yaitu ceramah singkat saat tarawih Ramadhan. Saat ceramah Ramadhan berlangsung, ustadz atau pemuka agama setempat akan menyampaikan pesan agama yang ringkas namun tetap bermakna dan menyentuh hati bagi para jemaah.

Adapun tujuan dari penyampaian ceramah ini yaitu untuk mengingatkan umat Islam akan nilai-nilai agama, menginspirasi untuk berbuat kebaikan, dan memberikan pemahaman tentang memperbanyak ibadah di bulan suci. Tentunya, teks ceramah singkat tarawih Ramadhan harus dibuat semenarik mungkin, agar para jama'ah tidak bosan.

Berikut ini beberapa contoh ceramah tentang ikhlas untuk tarawih Ramadhan maupun ceramah subuh yang dapat disimak sebagai referensi.

Contoh Ceramah tentang Ikhlas

Kultum Singkat Tentang Ikhlas
Kultum Singkat Tentang Ikhlas (Freepik)

Berikut beberapa contoh ceramah tentang Ikhlas yang dapat menjadi referensi.

1. Ceramah tentang Ikhlas: Menggapai Keikhlasan dalam Kehidupan Sehari-hari Sebagai Seorang Muslim

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT,

Ikhlas adalah inti dari setiap amal yang kita lakukan dalam keseharian. Tanpa keikhlasan, segala amal yang kita lakukan tidak akan mendapatkan keberkahan dan pahala dari Allah SWT.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, mari kita bersama-sama menggali lebih dalam tentang makna ikhlas, serta bagaimana kita dapat mengamalkannya dalam keseharian. Ikhlas dalam bahasa Arab bersal dari kata “ikhlas” yang berarti murni atau bersih.

Dalam konteks agama Islam, ikhlas berarti melakukan segala amal perbuatan semata-mata hanya kepada Allah SWT, tanpa ada niat selain daripada-Nya. Rasulullah SAW mengajarkan kita bahwa setiap amal itu bergantung pada niat. Niat yang ikhlas.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Bayyinah:

“وَمَا أُمِرُوا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ”
(QS. Al-Bayyinah: 5)
"Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya dalam keadaan lurus."

Rasulullah SAW bersabda:

“إِنَّمَا ٱلْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ ٱمْرِئٍۢ مَا نَوَىٰ”

"Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Niat yang ikhlas, semata-mata untuk Allah SWT, ia akan memberikan keberkahan dari padanya. Jadi, mari kita niatkan setiap amal kita hanya karena Allah SWT, agar amal ibadah kita diterima dan diberkahi-Nya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

2. Ceramah tentang Ikhlas: Keikhlasan dalam Beribadah kepada Allah SWT

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT,

Dalam kehidupan ini, keikhlasan dalam beribadah sangatlah penting. Tanpa keikhlasan, ibadah kita tidak akan membawa manfaat dan bahkan akan membawa mudharat dan keburukan.

Beribadah dengan niat yang ikhlas adalah fondasi yang akan menjadikan setiap perbuatan kita menjadi amal. Allah berfirman dalam surat Al-Bayyinah:

“وَمَا أُمِرُوا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ”
(QS. Al-Bayyinah: 5)


"Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya dalam keadaan lurus."

Rasulullah SAW juga mengingatkan kita dalam sabdanya:


“مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ”

"Barangsiapa yang mengada-ada dalam urusan agama kami ini sesuatu yang bukan bagian darinya, maka amalnya tertolak." (HR. Bukhari dan Muslim)

Keikhlasan dalam beribadah berarti kita melakukan ibadah semata-mata hanya karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan selain dari pada ridha-Nya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

3. Ceramah tentang Ikhlas: Keikhlasan dalam Menolong Orang Lain

Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT,

Menolong orang lain dengan ikhlas dalam amal yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Banyak dari kita yang sering menolong orang lain, tetapi terkadang niat kita bercampur dengan harapan pujian atau balasan.

Padahal, menolong orang lain dengan keikhlasan semata-mata karena Allah akan mendatangkan pahala yang besar bagi kita. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Qur’an yang tertera dalam Al-Imran:

“إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَٰتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا۟ بِهَا خَرُّوا۟ سُجَّدًۭا وَسَبَّحُوا۟ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَلَمْ يَكُنْ قُلُوبُهُمْ فِي غِمْرَةٍۢ عَمَّا فَعَلُوا۟ وَٱلَّذِينَ يُؤْتُونَ مَآ أَتَوْا۟ وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌۭ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَٰجِعُونَ”
(QS. Al-Imran: 134)


"Sesungguhnya orang-orang yang memberi infaq, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, serta memaafkan orang lain, Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan."

Rasulullah SAW bersabda:

“مَنْ لَا يُؤَثِّرُ فِيهِ قَلْبٌۭ فَسَيُؤْثِرُ فِيهِ اللَّٰهِ”

"Barangsiapa yang menolong saudaranya yang sedang dalam kesulitan, Allah akan memberikan pertolongan kepadanya." (HR. Muslim)

Dengan menolong sesama hanya karena Allah SWT, kita akan meraih kasih sayang-Nya. Hanya dengan memulai diri dengan berbuat ikhlas saat menolong orang lain.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

4. Ceramah tentang Ikhlas: Niat Keikhlasan dalam Berpuasa

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT,

Puasa merupakan salah satu ibadah rukun islam nomor 4 yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat Muslim. Puasa, juga memiliki niat dan keikhlasan dari padanya.

Ketika kita berpuasa, kita dilatih untuk menahan diri dari segala yang membatalkan puasa hanya karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian dari orang lain. Puasa juga mengajarkan kita untuk berlatih dalam mewujudkan nilai keikhlasan dalam diri, sebagaimana Allah SWT, berfirman;

“الصَّوْمُ لِي وَأَنَآ أَجْزِى بِهِ”


"Puasa itu untuk-Ku, dan Aku yang akan memberikan balasannya." (HR. Bukhari)

Keikhlasan dalam berpuasa akan membuat kita mendapatkan pahala yang besar dari Allah. Puasa adalah ibadah yang tidak dapat dilihat langsung oleh orang lain, kecuali dengan niat yang murni hanya untuk Allah SWT.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

5. Ceramah tentang Ikhlas: Keikhlasan dalam Menghadapi Cobaan

Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT,

Ketika kita menghadapi cobaan hidup, sejauh mana kita dapat mengamalkan sikap ikhlas? Keikhlasan dalam menghadapi ujian hidup adalah bukti sejati dari kesabaran dan tawakal kita kepada Allah SWT.

Sebagaimana dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman,

“أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا۟ أَن يَقُولُوا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ”
(QS. Al-Ankabut: 2)
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'Kami telah beriman,' dan mereka tidak diuji?"

Rasulullah SAW bersabda:
“عَجَبًۭا لِأَمْرِ ٱلْمُؤْمِنِۚ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُۥ خَيْرٌۭ لَهُۥ إِنْ أَصَابَتْهُ ٱلرَّجَاءُ فَشَكَرَ فَكَانَ خَيْرًۭا لَهُۥ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ٱلضَّرَّاءُ فَصَبَرَ فَكَانَ خَيْرًۭا لَهُۥ”
"Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin, semua urusannya baik. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia mendapatkan kesulitan, ia bersabar, dan itu juga baik baginya." (HR. Muslim)

Maka dari itu, penting dari kita untuk belajar untuk bersabar dan menerima setiap ujian hidup dengan hati yang ikhlas. Dengan begitu, berkah dalam keikhlasan akan membawa kedamaian dalam menghadapi cobaan dalam hidup kita.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

6. Ceramah tentang Ikhlas: Keikhlasan dalam Beramal Sosial

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT,

Berbuat amal sosial merupakan salah satu bentuk pengabdian kita kepada sesama. Namun, apakah kita melakukannya dengan hati yang ikhlas?

Beramal sosial tidak hanya soal memberi, tetapi juga memberikan dengan niat yang benar, yaitu semata-mata hanya karena Allah SWT, dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman,

“إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَٰكُمْ”
(QS. Al-Hujurat: 13)
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian adalah orang yang paling bertakwa."

Rasulullah SAW mengingatkan kita:
“مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ”
"Barangsiapa yang beramal untuk mendapatkan pujian manusia, maka Allah akan menunjukkan amalnya kepada orang-orang yang tidak dapat memberinya pahala." (HR. Muslim)

Maka dari itu, penting untuk kita untuk mengamalkan setiap amal sosial yang kita lakukan. Kita wajib memberikan sesuatu dengan ikhlas hanya untuk mengharapkan ridha Allah SWT.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

7. Ceramah tentang Ikhlas: Keikhlasan dalam Memperbaiki Diri

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT,
Memperbaiki diri adalah salah satu perjalanan hidup paling panjang di dunia. Bagi kita, perjalan ini bisa terlihat baik maupun buruk dinilai dari apakah kita mengamalkan niat ikhlas dalam setiap perjalanannya.

Rasulullah SAW, mengingatkan kita bahwa Allah SWT, tidak hanya melihat penampilan luar, tetapi juga melihat hati dan amal kita yang menjadi penilaian-Nya. Dalam hadits, beliau bersabda:

“إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَنظُرُ إِلَىٰٓ أَجْسَامِكُمْ وَلآ إِلَىٰٓ صُوَرِكُمْ وَلكِن يَنظُرُ إِلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ”

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk tubuhmu dan tidak pula kepada rupamu, tetapi Dia melihat kepada hati dan amalmu." (HR. Muslim)

Hadits ini dapat kita maknai untuk memperbaiki diri dengan niat yang ikhlas. Bukan karena ingin dilihat baik oleh orang lain, tetapi karena kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah SWT.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Itulah tujuh contoh ceramah tentang ikhlas yang singkat, bermakna, dan sangat menyentuh hati.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...