12 Amalan Malam 1 Suro 2025 yang Dianjurkan Bagi Umat Muslim, Perbanyak Zikir
Menurut Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag) 1 Suro 2025 atau 1 Muharram 1447 Hijriah jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025. Itu artinya, Kamis (malam Jumat), 26 Juni 2025 adalah Malam 1 Suro 2025.
Bagi masyarakat Jawa, Malam 1 Suro memiliki makna spiritual mendalam sehingga banyak orang memanfaatkan waktu untuk lebih mendekatkan diri secara batin dan lahir kepada Sang Pencipta.
Sementara bagi umat Muslim Malam 1 Suro 2025 atau malam 1 Muharram adalah momen istimewa dalam menyambut tahun baru Islam. Maka dari itu, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah serta mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Lantas, apa saja amalan Malam 1 Suro 2025 yang dianjurkan bagi umat Muslim? Berikut di bawah ini informasinya.
Amalan Malam 1 Suro 2025
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini sejumlah amalan yang bisa dilaksanakan oleh umat Muslim saat Malam 1 Suro 2025.
1. Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun
Membaca doa akhir tahun dan awal tahun merupakan amalan pertama yang dianjurkan. Doa akhir tahun dibaca sebelum Maghrib pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijjah, sedangkan doa awal tahun dibaca setelah Maghrib pada tanggal 1 Muharram.
"Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201).
Dikutip dari Habib Sayid Utsman bin Yahya dalam kitab Maslakul Akhyar, berikut bacaan doa Nabi Muhammad saat pergantian tahun baru Islam:
Doa Akhir Tahun
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Latin:
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya:
“Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Doa Awal Tahun
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Latin:
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya:
“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Dengan membaca doa akhir dan awal tahun, kita berharap agar Allah SWT menerima segala amal ibadah kita di tahun yang lalu, mengampuni segala dosa dan kesalahan kita, serta memberikan kita kekuatan dan petunjuk untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun yang baru.
Selain itu, doa juga merupakan wujud syukur kita atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT, serta harapan kita agar Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita.
2. Melaksanakan Puasa Muharram
Umat Muslim sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa pada bulan Muharram. Pasalnya, puasa ini disebut sebagai salah satu jenis puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri telah menekankan keutamaan puasa Muharram dalam berbagai hadis.
Tidak ada ketentuan khusus mengenai jumlah hari puasa yang harus dilakukan dalam bulan ini. Umat Islam bebas menjalankannya satu, dua, beberapa hari, atau bahkan sepanjang bulan selama tidak menyulitkan diri.
Terdapat hari-hari utama yang disarankan untuk berpuasa, seperti hari ke-9 (Puasa Tasu’a), hari ke-10 (Puasa Asyura), serta tanggal 13, 14, dan 15 (Ayyamul Bidh).
3, Memperbanyak Dzikir dan Tilawah Al-Qur’an
Malam 1 Suro menjadi momen yang tepat untuk memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an, sebagai bentuk introspeksi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Mendirikan Shalat Sunnah
Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah seperti Tahajjud, Hajat, dan Taubat. Ibadah ini menjadi media untuk memohon ampunan dan limpahan berkah dari Allah SWT.
5. Membaca Surah Al-Ikhlas Sebanyak 1000 Kali
6. Menjalin Tali Silaturahmi
Bulan Muharram juga menjadi momen yang tepat untuk mempererat hubungan dengan sesama, terutama melalui silaturahmi. Membangun dan menjaga hubungan baik dengan keluarga, kerabat, tetangga, maupun sahabat adalah ajaran Rasulullah yang sebaiknya diamalkan secara konsisten.
Dalam banyak riwayat, menjaga silaturahmi menjadi jalan terbukanya rezeki dan bertambahnya umur dalam keberkahan.
7. Mandi sebagai Bentuk Penyucian Diri
Salah satu amalan yang bisa dilakukan terlebih dulu adalah melakukan mandi ketika akan memasuki bulan Muharram sebagai simbol penyucian lahir dan batin. Amalan ini mencerminkan kesiapan menyambut tahun baru dengan kesucian dan kesegaran spiritual.
8. Memotong Kuku Sebagai Wujud Kebersihan
Selain mandi, memotong kuku juga termasuk amalan ketika malam 1 Suro karena merupakan bagian dari menjaga fitrah kebersihan. Amalan ini merupakan sunah yang dianjurkan, sebagaimana hadits Rasulullah saw mengenai lima bentuk fitrah manusia.
9. Menggunakan Celak Mata dengan Itsmit
Bagi kaum perempuan, menggunakan celak atau eyeliner dari batu itsmit saat hendak tidur merupakan sunah yang pernah dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Kandungan dalam celak itsmit dipercaya dapat memperjelas penglihatan serta merangsang pertumbuhan bulu mata.
Bahkan Rasulullah pernah menganjurkan memakai celak, berikut bunyi haditsnya:
عَلَيْكُمْ بِالْإِثْمِدِ عِنْدَ النَّوْمِ، فَإِنَّهُ يَجْلُو الْبَصَرَ، وَيُنْبِتُ الشَّعَرَ
Artinya: "Bercelaklah dengan itsmid, karena ia dapat menerangkan pandangan dan menumbuhkan bulu (mata)," (HR At Tirmidzi).
10. Melaksanakan Ziarah Kubur
Mengunjungi makam keluarga atau ulama pada bulan Muharram merupakan praktik mulia yang bisa mendekatkan hati dengan kematian dan akhirat. Ziarah bukan sekadar mengingat orang-orang terkasih, tetapi juga sebagai sarana merenung dan berdoa agar diri senantiasa berada di jalan kebenaran.
Mendoakan orang-orang yang telah wafat menjadi bentuk penghormatan sekaligus pengingat akan kefanaan dunia.
11. Introspeksi Diri dan Muhasabah
Malam 1 Muharram atau malam 1 Suro menjadi momen yang tepat untuk merenungkan diri dan melakukan muhasabah.
Evaluasilah diri atau muhasabah atas segala perbuatan di tahun yang lalu dan bertekadlah untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun yang baru.
12. Bersedekah
Mengeluarkan sedekah di malam 1 Muharram merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Selain membantu sesama, sedekah juga menjadi sarana untuk menyucikan harta dan jiwa dari dosa.
Malam 1 Suro 2025 adalah kesempatan berharga untuk memulai tahun baru Islam dengan langkah yang baik.
Demikian informasi mengenai 12 amalan Malam 1 Suro 2025 yang dianjurkan bagi umat Muslim. Dengan melakukan berbagai amalan di atas, umat Muslim diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.


