Kenali Penyebab dan Gejala Anemia, serta Makanan Penambah Darah
Penderita anemia atau kurang darah umumnya lebih mudah kelelahan saat beraktivitas. Selain lemas, kurang darah bisa menimbulkan gejala lain seperti pusing, sakit kepala, dan sesak napas.
Anemia bisa menimpa siapapun, dari anak muda hingga orang dewasa. Seperti namanya, anemia merupakan kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah. Kondisi ini akan berdampak pada seluruh organ tubuh, karena tidak mendapat pasokan oksigen yang cukup.
Penyakit kurang darah, seperti dikutip dari jurnal ilmiah Pendekatan Klinis dan Diagnosis Anemia, karya Noerwanty Ridwan, diartikan sebagai kondisi saat berkurangnya 1 atau lebih parameter sel darah merah. Parameter ini terdiri dari konsentrasi hemoglobin (Hb) dan hematokrit (jumlah sel darah merah).
Badan kesehatan dunia atau WHO, menyebutkan kondisi yang disebut sebagai anemia adalah ketika kadar hemoglobin berkurang. Pada pria angkanya di bawah 13 g%. Sedangkan untuk perempuan di bawah 12 g%
Sementara itu, National Cancer Institute menyebutkan kalau kadar hemoglobin penderita anemia pada laki-laki adalah di bawah 14 g%, dan perempuan di bawah 12 g%. Kriteria dari lembaga ini digunakan untuk evaluasi para penderita kurang darah dengan keganasan.
Anemia bisa menimbulkan beberapa gejala. Anemia juga sering disebut sebagai tanda penyakit. Untuk sembuh dari situasi kurang darah, tentu harus dicari penyebabnya dan cara mengatasinya.
Dalam artikel ini, Katadata.co.id merangkum penyebab dan cara mengatasi anemia. Selain itu dalam ulasan ini ada pula daftar makanan penambah darah. Berikut ulasan lengkapnya:
Penyebab Kurang Darah
Anemia bisa juga disebut sebagai salah satu kelainan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan beberapa komplikasi seperti letih pada tubuh. Secara umum anemia atau kurang darah terjadi ketika tingkat sel darah merah dalam tubuh rendah.
Dalam buku Cerita Anemia yang ditulis Siti Nurbaya, M. Biomed, dr. Yusra, dan Supri Irianti Handayani, dijelaskan bahwa gejala kurang darah bisa disebabkan beberapa faktor. Namun, umumnya ada tiga faktor mekanisme tubuh yang mengakibatkan terjadinya anemia. Tiga faktor ini antara lain sebagai berikut:
- Kerusakan sel darah merah dalam jumlah besar.
- Kehilangan banyak darah.
- Produksi sel darah merah kurang.
Sementara itu, masih mengutip dari jurnal ilmiah Pendekatan Klinis dan Diagnosis Anemia, untuk menentukan penyebab dari kurang darah bisa dilihat dengan dua pendekatan. Pertama, pendekatan kinetik. Pendekatan ini merujuk pada mekanisme yang berperan dalam turunnya hemoglobin.
Kemudian, untuk pendekatan kedua adalah pendekatan morfologi. Terdapat pengelompokan dalam pendekatan ini berdasarkaneritrosit (Meancorpuscular volume/MCV) dan respons retikulosit.
Penyebab Berkurangnya Sel Darah Merah
- Kekurangan nutrisi Fe, B12, atau folat.
- Kelainan sumsum tulang.
- Supresi sumsum tulang.
- Rendahnya trophic hormone.
- Anemia penyakit kronis.
Meningkatnya Destruksi Hemoglobin
Kurangnya umur sel darah merah (kurang dari 100 hari) akan mengakibatkan anemia hemolitik. Umur sel darah yang normal adalah 100-120 hari.
Anemia ini akan terjadi ketika sumsum tulang tidak bisa mengatasi kebutuhan dari lebih 5% sel darah merah per harinya. Hal ini pun berkaitan dengan umur sel darah merah yang hanya 20 hari.
Mengutip dari artikel halodoc.com, berikut jenis-jenis anemia:
- Anemia defisiensi B12.
- Anemia defisiensi folat.
- Anemia defisiensi besi.
- Anemia karena penyakit kronis.
- Anemia hemolitik.
- Anemia aplastik.
- Anemia megaloblastik.
- Anemia pernisiosa.
- Anemia sel sabit.
- Talasemia.
Gejala Umum Anemia
Gejala yang ditimbulkan dari kondisi anemia adalah tubuh letih dan lemah. Meski begitu, ada juga beberapa gejala yang bisa muncul. Berikut di antaranya:
- Mudah marah.
- Pusing dan sakit kepala.
- Kurang dan sulit konsentrasi.
- Sembelit.
- Kulit menjadi pucat.
- Napas menjadi sesak.
- Lidah terasa sakit.
- Nyeri dada.
- Mudah mengantuk.
- Detak jantung tak teratur.
- Kaki dan tangan menjadi dingin.
Cara Atasi Anemia dan Makanan Penambah Darah
Unsur protein pengangkut oksigen yang ada dalam sel darah merah adalah hemoglobin. Para penderita anemia atau kurang darah biasanya tidak memiliki jumlah hemoglobin yang cukup.
Dilansir dari situs hellosehat.com, berikut cara mengatasi dan pengobatan anemia:
1. Konsumsi makanan dengan zat besi
Anemia yang paling sering dialami oleh orang-orang adalah anemia defisiensi (kekurangan) zat besi. Untuk mengatasi kondisi ini, penderitanya bisa mengkonsumsi makanan yang kaya akan kandungan zat besi.
Contoh makanan yang mengandung zat besi adalah beras merah, daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Zat besi memiliki peran yang penting di dalam tubuh. Zat besi bisa meningkatkan jumlah sel darah merah.
2. Konsumsi makanan dengan asam folat dan vitamin B12
Proses pembentukan atau produksi sel darah merah di dalam tubuh memerlukan asam folat dan B12. Tidak jarang ada sebagian orang yang mengalami anemia karena kekurangan dua nutrisi itu.
Untuk asam folat, dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran hijau dan susu. Kedua makanan ini diyakini banyak memiliki kandungan asam folat.
Sedangkan vitamin B12, bisa diperoleh dengan memakan hati ayam, daging, ikan, kerang, tiram, susu, telur, dan keju.
3. Konsumsi makanan dengan vitamin C
Mengkonsumsi vitamin C sangat baik untuk penderita anemia. Sebab, vitamin C bisa membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Usahakan memakan dan meminum vitamin C berbarengan dengan konsumsi zat besi.
Vitamin C sendiri bisa diperoleh dari buah-buahan dan sayuran. Misalnya jeruk, delima, jambu, kiwi, paprika, dan sebagainya.
4.Pergi ke dokter
Mengkonsumsi makanan dengan kandungan vitamin C, vitamin B12, asam folat, dan zat besi, memang baik bagi penderita kurang darah. Namun, dianjurkan juga untuk pergi ke dokter.
Dengan pergi ke dokter, penderita bisa mendapatkan penanganan untuk pengobatan anemia yang benar. Terutama yang mengidap anemia dengan tingkat keparahan yang kronis.
Begitulah ulasan tentang cara mengatasi anemia dan makanan penambah darah. Anemia bisa dialami siapapun. Bahkan balita dan anak sekolah dapat mengalami gejala anemia.
Menurunnya sel darah merah hingga mengakibatkan kurang darah, tentunya akan sangat mengganggu aktivitas. Menjaga pola hidup sehat dan rajin mengkonsumsi buah, serta sayuran, diyakini bisa memperkecil risiko terkena anemia.