Steam Cell, Sel Induk Diregenerasi Menjadi Obat Penyakit Mematikan
Steam cell adalah sel induk yang mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dan berubah menjadi berbagai jenis sel. Steam cell memilki nama lain sebagai sel punca.
Steam cell adalah satu-satunya sel dalam darah yang mampu meregenerasi tipe sel baru. Wujud steam cell adalah sel hidup yang tidak dapat dikemas.
Mengutip laman Klikdokter.com, beberapa ahli mengatakan steam cell adalah salah satu trobosan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit berat. Beberapa penyakit berat yang dapat disembuhkan dengan steam cell adalah penyakit kronis, penyakit degeneratif, penyakit autoimun, bahkan hingga infeksi virus Covid-19.
Pada umumnya, steam cell berasal dari lemak dan sumsum tulang belakang. Meski steam cell juga dapat diperoleh dari tali pusat saat bayi lahir.
Sumber sel punca lainnya, steam cell dari tali pusat memiliki lebih banyak keungulan dan lebih aman. Darah yang mengandung steam cell juga ditemukan di dalam tali pusat manusia.
Sumber Steam Cell
Steam cell dapat hasilkan dari beberapa metode, berikut penjelasan dan asal steam cell.
1. Steam Cell dari Embrionik
Asal sel punca atau steam cell adalah embrio yang berusia 3-5 hari. Sel-sel ini bersifat pluripoten, artinya mampu memperbanyak diri atau berkembang menjadi jenis sel apa pun dalam tubuh.
Hal ini membuat steam cell dari embriorik berguna untuk memperbaiki jaringan atau organ tubuh yang rusak. Embrio adalah suatu sel yang terbentuk saat sel telur wanita dibuahi oleh sperma pria.
Hal ini kerap kali dianggap tidak etis danmenyalahi kode etik kedokteran. Pasalnya sel ini diekstrak langsung dari embrio manusia yang dikembangkan di bawah mikroskop.
Oleh sebab itu, pengambangan steam cell hanya dilakukan bila embrio tersebut merupakan donasi dari pendonor.
2. Steam Cell Perinatal
Selanjutnya adalah steam cell perinatal atau air ketuban. Selain tali pusat, steam cell air ketuban juga memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai tipe sel.
3. Steam Cell Jaringan Tubuh Orang Dewasa.
Jenis steam cell ini ditemukan dalam jaringan tubuh orang dewasa, seperti sumsum tulang. Dibandingkan dengan steam cell embrionik, steam cell dewasa memiliki kemampuan yang lebih terbatas untuk bisa berkembang menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh.
Para peneliti menemukan bahwa sel punca dewasa hanya bisa dikembangkan menjadi jenis sel yang sama sesuai asalnya. Sebagai contoh, sel punca yang diambil dari sumsum tulang hanya bisa memproduksi sel darah saja.
Namun, beberapa studi terbaru menunjukkan bahwa sel punca dari sumsum tulang juga dapat membantu membentuk sel tulang atau sel otot jantung. Namun, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
4. Steam Cell Orang Dewasa yang Dimodifikasi
Para peneliti berhasil mengubah sel dewasa biasa menjadi sebuah steam cell melalui teknologi genetic reprogramming. Sel dewasa tersebut diprogram ulang agar memiliki sifat yang sama seperti sel punca embrionik.
Teknik baru tersebut memungkinkan penggunaan sel punca dari tubuh sendiri sehingga mencegah terjadinya reaksi penolakan imun. Namun, efek samping dari metode ini masih belum jelas.
Terapi Steam Cell dalam Dunia Kedokteran
Penelitian terapi steam cell masih terus dikembangkan dalam berbagai penyakit kronis dan degeneratif yang tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan biasa. Beberapa penyakit tersebut seperti kelumpuhan saraf tulang belakang, diabetes, Parkinson, amyotrophic lateral sclerosis (atau juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig’s, Alzheimer, gagal jantung, stroke, kebutaan, patah tulang yang tidak tersambung, luka bakar luas, kanker, pengapuran sendi tulang, dan penyakit autoimun.
Terapi steam cell yang sudah dilakukan dan disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA), Amerika Serikat adalah transplantasi sel punca hematopoietik (darah). Terapi sel punca hematopoietik digunakan untuk mengobati pasien dengan kanker dan gangguan yang memengaruhi darah dan sistem kekebalan tubuh. Transplantasi ini menggunakan sel punca dewasa atau darah tali pusat.
Cara Transplatasi Steam Cell
Steam cell yang berasal dari darah tali pusat dianggap yang paling aman. Sel tersebut diambil ketika bayi baru saja dilahirkan. Pengambilannya dibantu oleh dokter kandungan, selanjutnya proses pengolahannya dilakukan oleh bank darah tali pusat.
Sebelum ditransfusikan untuk perbaikan jaringan yang sakit atau terluka, sel punca akan dipanen terlebih dulu di laboratorium. Kemudian sesegera mungkin ditanamkan ke jaringan yang rusak agar steam cell tidak mati.
Pada pasien dengan penyakit jantung misalnya, sel punca akan ditanamkan ke otot jantung untuk memperbaiki otot yang rusak.
Terapi Steam Cell di Indonesia
Sesuai dengan Kepmenkes no 32 tahun 2014, ada beberapa rumah sakit di Indonesia yang dapat melakukan tindakan terapi steam cell. Berikut daftar rumah sakit yang mendapat izin untuk melakukan tindakan terapi steam cell.
- RSUP dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
- RSUD dr. Sutomo, Surabaya
- RSUP dr M. Djamil, Padang
- RS Jantung dan Pembuluh Darah, Jakarta
- RSUP Fatmawati, Jakarta
- RS Kanker Dharmais, Jakarta
- RSUP Persahabatan Jakarta
- RSUP dr. Hasan Sadikin, Bandung
- RSUP dr Sardjito, Yogjakarta
- RSUP dr.Karyadi, Semarang
- RSUP Sanglah, Bali
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes) No. 32 Tahun 2018, untuk steam cell yang berbahan baku dari embrio, hewan, dan tumbuhan tidak diperbolehkan. Alasannya karena sel punca dari sumber tersebut berisiko menjadi kanker jenis teratoma sebesar 20 persen, potensi penolakan tubuh juga besar, serta dianggap tidak sejalan dengan nilai-nilai etik.
Oleh karena itu, sel punca yang kini digunakan berasal dari steam cell dewasa atau jaringan tubuh pasien itu sendiri, seperti sumsum tulang belakang. Sedangkan, kasus yang paling banyak ditangani, yaitu diabetes melitus, nyeri sendi lutut, stroke, penyakit jantung. Sisanya adalah penyakit hati, saraf, serta penyakit darah berbahaya lainnya.