Memahami Jenis dan Contoh Landasan Teori Karya Ilmiah
Contoh landasan teori karya ilmiah penting diketahui sebagai dasar analisis untuk menjelaskan fakta yang ada. Landasan teori terdiri dari teori-teori yang diungkapkan oleh para ahli dan memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat untuk mencari solusi dari suatu permasalahan yang terjadi. Pada karya ilmiah, ada bab yang menjelaskan landasan teori sebagai dasar untuk membuat solusi dari suatu permasalahan, biasanya terletak di bagian BAB 2.
Jenis-jenis Landasan Teori
Berdasarkan jenisnya, ada 3 macam landasan teori yang bisa digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Teori Dalam Penelitian Kuantitatif
Peneliti perlu memahami variabel dan jenis penelitian kuantitatif yaitu menyelidiki fakta pada suatu karakter individu atau organisasi yang bisa diukur. Jenis variabel yang digunakan yaitu:
- Variabel independen atau bebas
- Variabel dependen atau terikat
- Variabel mediating atau intervening
- Variabel moderating
- Variabel confounding
- Variabel kontrol
2. Teori Dalam Penelitian Kualitatif
Teori kualitatif memiliki tujuan berbeda-beda, berikut di antaranya:
- Landasan teori penelitian kualitatif digunakan untuk menjelaskan perilaku tertentu yang dilengkapi hipotesis penelitian dan variabel
- Peneliti kerap menggunakan perspektif teoretis untuk panduan meneliti kelas, ras, gender dan lainnya
- Teori yang digunakan sebagai akhir penelitian yang penerapannya secara induktif berdasarkan data lalu ke tema umum dan menuju teori tertentu
- Penelitian kualitatif tidak menggunakan teori eksplisit
3. Teori Dalam Penelitian Metode Campuran
Dalam penelitian metode campuran diterapkan secara deduktif seperti verifikasi atau pengujian teori kuantitatif seperti memunculkan teori atau pola kuantitatif. Tujuannya untuk menganalisis, mengumpulkan dan menggabungkan data kuantitatif serta kualitatif menggunakan metode berbeda.
Contoh Landasan Teori Karya Ilmiah
Landasan teori digunakan untuk menguatkan penelitian yang dilakukan. Landasan teori memiliki fungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti oleh penulis. Berikut contoh landasan teori karya ilmiah mengutip dari Eprints.uny.ac.id:
BAB ll
Landasan Teori
A. Kajian Teori
1. Tinjauan Tentang Plagiat
a. Pengertian Plagiat
Menurut Henry Soelistyo (2011), secara etimologis plagiat berasal dari kata bahasa Inggris yaitu Plagiarism yang jika dirunut dari bahasa Yunani ialah Plagiarius yang artinya pencuri karya tulis.
Sementara itu, dalam kamus Longman Dictionary of English Language and Culture, plagiarism diartikan sebagai pengambilan gagasan dari karya orang lain yang kemudian menggunakan gagasan tersebut dalam karyanya sendiri tanpa menghargai penulis aslinya.
Alexander Lindsey dalam Plagiarism and Originality, Soelistyo (2011: 8-9) mendefinisikan plagiat sebagai menjiplak ide, gagasan atau karya orang. Menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang keliru mengenai suatu karya.
Dalam peraturan Menteri Penddikan Republik Indonesia No. 17 tahun 2010 khususnya dalam BAB l mengenai ketentuan umum Pasal 1 yaitu “Perbuatan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja untuk memperoleh nilai karya ilmiah dengan mengutip seluruh karya orang lain atau sebagian tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
Perlu diketahui bahwa tindakan plagiat bukan sebagai pelanggaran hukum semata melainkan bentuk pelanggaran Hak Moral. Konsep Hukum Hak Cipta mewajibkan pengutipan ciptaan orang lain dilengkapi dengan catatan sumbernya.
Plagiat tidak hanya meminta izin dari pencipta atau sebatas mencantumkan sumbernya. Mengutip Soelistyo (2011:34) menyimpulkan beberapa definisi plagiarisme atau plagiat berdasarkan hasil penelitiannya yaitu sebagai berikut:
- Menggunakan ide atau gagasan orang lain yang tercantum dalam karya tulis tanpa mencantumkan sumber aslinya
- Menggunakan atau mengutip kata-kata, kalimat dan paragraf milik orang lain dalam karya tulis tanpa mencantumkan sumber aslinya
- Menggunakan penjelasan orang lain dalam karya tulis tanpa memberi tanda kutip atau mencantumkan sumber aslinya
- Menggunakan data atau fakta millik orang lain yang merupakan hasil penelitiannya dan dituangkan dalam suatu karya tulis tanpa mencantumkan identitas aslinya
- Mengganti identitas penulis dengan identitas sendiri sehingga karya tersebut seolah-olah menjadi karya sendiri
b. Tipe-tipe Plagiat
Plagiat memiliki ruang lingkup cukup luas, tidak hanya sekedar plagiat dalam definisi saja tetapi juga dalam bentuk dan macamnya. Mengacu pada konsep plagiarism, penting untuk mengetahui tipe-tipe plagiat yang disarikan dari tulisan Paravaty Iyer dan Abhipsita Singh dalam Soelistyo (2011:23-25) sebagai berikut:
1. Plagiat Berdasarkan Aspek yang Dicuri
- Plagiat Ide (Plagiarism of Ideas)
Plagiat ide bersifat abstrak dan kemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain sehingga sulit dibuktikan. Karena itu, kemungkinan terjadi dua ide yang sama dalam beberapa pencipta berbeda.
- Plagiat Kata demi Kata (World for word plagiarism)
Plagiat kata demi kata mengutip karya orang lain kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya. Plagiasi ini terjadi karena skala pengutipannya sangat substansial sehingga seluruh gagasan penulisannya benar-benar terambil.
- Plagiat Sumber
Plagiat sumber memiliki kesalahan fatal karena tidak menyebutkan dengan lengkap referensi yang dirujuk dalam kutipan. Jika sumber kutipan merujuk nama seorang penulis maka harus disebut.
2. Plagiat Berdasarkan Sengaja atau Tidak Disengaja
- Plagiat Sengaja
Plagiat yang disengaja berarti secara sadar menggunakan atau menjiplak karya orang lain baik berupa gagasan, ide, kalimat atau teori tanpa mencantumkan sumber referensi. Seseorang memahami bahwa tindakan tersebut termasuk plagiat namun justru tetap menggunakannya untuk mencuri karya orang lain.
- Plagiat Tidak Sengaja
Plagiat tidak sengaja dilakukan oleh seseorang karena tindakan kesengajaan yaitu kurangnya pemahaman dalam mengutip. Orang tersebut tidak sadar bahwa terdapat kesalahan dalam mengutip ide orang lain.
Contoh landasan teori karya ilmiah di atas bisa Anda jadikan acuan tentang bagaimana penulisannya yang benar. Landasan teori harus memuat beberapa teori untuk mendefiniskan suatu fenomena yang diteliti, bisa juga mengaitkannya dengan teori pada penelitian sebelumnya.