Memahami Pengertian, Kaidah dan Manfaat Teks Tajuk Rencana
Kaidah terkait teks tajuk rencana adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh redaksi. Kaidah teks tajuk rencana tersebut adalah mencakup kaidah kebahasaan yang digunakan, agar tulisan mampu dimengerti oleh pembaca.
Sebagai informasi, tajuk rencana merupakan artikel yang ditulis oleh redaktur dari suatu media massa. Namun ada kaidah-kaidah kebahasaan teks tajuk rencana yang perlu diperhatikan agar bisa menulis dengan baik dan benar.
Teks editorial mewakili opini dan pandangan resmi dari sebuah media terkait isu tertentu. Isu tersebut umumnya peristiwa atau masalah yang sedang hangat di masyarakat. Karena itu penulisannya tidak sembarangan, ada beberapa aturan dan kaidah bahasa yang perlu diperhatikan.
Pengertian Teks Tajuk Rencana
Sebelum membahas lebih jauh mengenai kaidah kebahasaan teks tajuk rencana, ketahui lebih dulu apa itu teks editorial? Mengutip dari e-Modul Bahasa Indonesia, Kemendikbud RI teks editorial adalah artikel dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa aktual.
Peristiwa aktual yang sedang diperbincangkan hangat bisa berupa masalah sosial, ekonomi, politik dan lainnya. Teks editorial biasanya dibuat rutin oleh media massa sebagai sikap, opini atau pandangan resmi dari penerbit terhadap isu yang terjadi.
Bentuk teks tajuk rencana bisa berupa penilaian, kritikan, prediksi, harapan atau saran. Karena itu, teks editorial dianggap memiliki kekuatan cukup untuk mempengaruhi masyarakat.
Kaidah Kebahasaan dalam Teks Tajuk Rencana
Dalam menulis teks tajuk rencana, umumnya terdapat beberapa kaidah bahasa yang kerap digunakan. Hal ini menjadi suatu pakem agar penulisan artikel jadi lebih lugas dan kuat. Beberapa aspek kebahasaan yang ada dalam kaidah teks tajuk rencana tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan Kalimat Retoris
Kaidah kebahasaan teks tajuk rencana pertama yaitu menggunakan kalimat yang sifatnya retoris. Kalimat retoris bisa berupa kalimat tanya yang biasanya tidak ditunjukkan untuk mendapatkan suatu jawaban.
Contoh:
Benarkah pemerintah sudah mengutamakan kesejahteraan masyarakat?
Pertanyaan retoris seperti ini biasanya digunakan untuk mempengaruhi pembaca agar tergugah untuk memikirkan atau merenungkan isu yang sedang dibahas. Dengan begitu, bisa mengubah pandangan terkait isu tersebut.
2. Menggunakan Konjungsi
Konjungsi diperlukan untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat. Kata konjungsi menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, frasa dengan frasa atau klausa dengan klausa. Berikut peruntukannya:
- Konjungsi untuk menata argumentasi, contohnya pertama, kedua, berikutnya dan lainnya.
- Untuk memperkuat argumentasi, contohnya kata bahkan, lagi pula, justru, padahal dan lainnya
- Menanyakan hubungan sebab-akibat, contohnya kata sebelumnya, sejak, oleh karena itu dan lainnya
- Menyatakan harapan, contohnya agar, supaya, sehingga dan lain sebagainya
3. Menggunakan Kata Ganti Penunjuk
Kaidah teks kebahasaan berikutnya yaitu menggunakan kata ganti untuk menunjukkan waktu, peristiwa atau hal yang jadi fokus utama ulasan. Contohnya tersebut, seperti itu dan sebagainya.
Contoh kaidah teks tajuk rencana tersebut adalah:
Berdasarkan kenyataan tersebut, diperlukan langkah bijak untuk mengatasi pengangguran di Indonesia:
4. Menggunakan Kata Populer
Dalam menulis teks tajuk rencana sebaiknya menggunakan kata-kata populer dan mudah dipahami oleh banyak orang.
5. Adverbia
Adverbia ditujukan kepada pembaca untuk meyakini soal teks yang dibahas dengan menggunakan kata keterangan atau adverbia frekuentatif untuk menegaskan. Kata yang biasa digunakan yaitu selalu, kadang-kadang, sering, biasanya, jarang, sebagian besar waktu dan lainnya.
6. Verba Rasional
Verba yang menunjukan hubungan intensitas (Pengertian A adalah B) dan milik (Mengandung pengertiann A mempunyai B).
7. Verba Mental
Jenis verba yang menerangkan mengenai persepsi yaitu merasa, melihat, afeksi misalnya khawatir serta kognisi cotohnya mengerti dan berpikir. Dalam verba mental ini terdapat fenomena atau pengindra.
Contoh Teks Tajuk Rencana Mengenai Kesehatan
Mengutip dari Forbes.id, berikut contoh teks tajuk rencana atau editorial mengenai kesehatan:
Judul: Minimnya Pelayanan dan Mutu Kesehatan di Rumah Sakit
Ada sekitar 200 an pengaduan mengenai minimnya pelayanan kesehatan di berbagai rumah sakit yang ada di Indonesia pada tahun 2022. Jumlah laporan tersebut sudah diterima oleh Kemenkes.
Ada juga laporan yang masih belum disampaikan, salah satunya mengenai mutu pelayanan dokter terhadap pasien yang dianggap masih kurang memuaskan. Banyak dokter yang belum bisa mengenali penyakit yang diderita oleh pasien sehingga memberikan obat kurang tepat.
Sudah semestinya pemerintah di bidang kesehatan selalu memperbarui dan meningkatkan mutu para dokter di seluruh Indonesia secara berkala. Tujuannya agar pelayanan masyarakat bisa lebih baik lagi.
Manfaat dan Tujuan Teks Tajuk Rencana
Manfaat teks tajuk rencana yaitu memberikan informasi kepada pembaca untuk merangsang pikiran. Terkadang teks tajuk rencana juga bisa menggerakkan pembaca agar bertindak sesuatu. Adapun berikut tujuannya:
- Mengajak Para Pembaca untuk berpikir mengenai suatu isu yang sedang hangat dan menjadi perbincangan di sekitar kita.
- Untuk memberikan pandangan kepada pembaca mengenai isu yang sedang berkembang.
Kaidah teks tajuk rencana tersebut adalah salah satu hal penting yang perlu diketahui oleh tim redaksi. Hal ini mencakup kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks tajuk rencana agar lugas dan kuat, meskipun itu merupakan opini.