7 Ciri-ciri Tanah Regosol, Manfaat hingga Persebarannya
Tanah regosol merupakan salah satu jenis tanah yang diolah melalui proses vulkanisme. Hal tersebut berarti bahwa tanah terbentuk dari material gunung berapi yang dikeluarkan saat terjadi erupsi. Tanah regosol bertekstur pasir yang halus hingga kasar. Bersifat mudah diolah, tanah ini memiliki daya tampung air yang relatif rendah.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tanah regosol terbentuk melalui pelapukan material akibat erupsi gunung berapi. Dengan demikian, jenis ini belum mengalami perkembangan sempurna. Untuk mengidentifikasi lebih lanjut, berikut ciri-ciri tanah regosol yang patut untuk diketahui.
Ciri-ciri Tanah Regosol
Merangkum dari Ilmu Geografi, berikut ciri-ciri tanah regosol:
1. Memiliki butiran yang kasar
2. Tidak menunjukkan adanya lapisan horizontal
3. Memiliki warna yang beragam, di antaranya yaitu merah, kuning, coklat kemerahan, coklat, dan coklat kekuningan
4. Sensitif terhadap erosi
5. Mengandung banyak unsur hara yang bagus untuk tanaman
6. Bertekstur relatif gembur
7. Mengandung air yang rendah hingga tinggi.
Jenis-jenis Tanah Regosol
1. Tanah Regosol Abu Vulkanik
Mengutip dari Ilmu Geografi, jenis tanah regosol ini merupakan bagian dari induknya. Adapun karakteristiknya adalah terdapat di sekitar bangunan api dengan fisiografi vulkanik fan; mengandung bahan-bahan vulkanik yang merupakan hasil dari erupsi gunung berapi; bahannya kasar di tengah lahan dan halus pada tepian; dan umumnya mempunyai tekstur yang semakin hasil semakin bagus.
2. Tanah Regosol Bukit Pasir
Jenis ini memiliki tekstur yang kasar dan daya serap air yang rendah. Namun, tingkat permeabilitasnya cukup baik. Apabila umurnya semakin tua, maka akan semakin halus. Hal tersebut akan berkebalikan dengan tingkat permeabilitasnya. Di dalamnya, terkandung banyak unsur hara. Tanah ini mudah ditemukan di sepanjang garis pantai.
Manfaat Tanah Regosol
1. Media tanam
Manfaat ini mengacu pada kandungan yang terdapat pada tanah regosol. Seperti yang disebutkan sebelumnya, jenis tanah ini memiliki unsur hara yang tinggi, sehingga bagus untuk pertumbuhan tanaman.
2. Konstruksi
Manfaat lain dari tanah regosol adalah menunjang proses konstruksi bangunan. Mengutip dari Byjus, jenis tanah ini bersifat stabil untuk pembangunan.
3. Irigasi pertanian
Tanah regosol juga bisa bermanfaat untuk sistem irigasi di lahan pertanian. Diketahui bahwa irigasi adalah pembuangan air buatan dari sumber air ke suatu lahan.
Persebaran Tanah Regosol
Di Indonesia, persebaran tanah regosol cukup meluas. Adapun sejumlah daerah yang termasuk di dalamnya yaitu Pantai Sumatera Barat, Jawa, Bengkulu, Bali, hingga Nusa Tenggara Barat.
Berhubungan dengan poin sebelumnya, tersebarnya tanah regosol juga mempengaruhi mata pencaharian warga setempat. Misalnya budidaya tanaman kelapa, padi, tembakau, tebu, dan sayur-sayuran.
Cara Menyuburkan Tanah
Selain memilih jenis tanah, Anda juga bisa memaksimalkan kesuburannya dengan melakukan metode tertentu. Dapat diterapkan pada tanah regosol, berikut penjelasannya.
1. Membuat jalur irigasi
Irigasi merupakan sistem pengairan yang biasa dilakukan pada pertanian. Singkatnya, irigasi akan mengatur bagaimana air akan terdistribusi dengan baik untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman.
Cara ini juga menjadi alternatif untuk penggunaan air, baik yang disediakan maupun hasil tampung air hujan. Selain bagus untuk tanaman, metode ini juga baik untuk menjaga kelembapan tanah yang berpengaruh terhadap kesuburannya.
2. Membuat jalur aliran limbah
Limbah merupakan sisa dari hasil produksi. Biasanya terdapat kandungan bahan organik. Meski baik untuk tanaman, sebaiknya dibuat aliran khusus untuk diolah terlebih dahulu.
Mengutip dari Gramedia, bahan organik dari limbah domestik dapat diolah kembali menjadi humus. Diketahui bahwa humus merupakan rencahan dari daun yang bisa digunakan untuk pupuk tanaman.
3. Mengatur tingkat keasaman
Tingkat keasaman biasa disebut sebagai pH. Adapun kisaran yang baik untuk tanah yaitu 6-8. Pastikan agar tidak terlalu rendah.
Untuk mengatasi pH yang rendah, Anda bisa menggunakan ion karbonat yang bisa didapatkan dari batuan kapur. Apabila terlalu tinggi, gunakan ion sulfat dari batuan gipsum.
4. Gunakan pupuk kompos
Pupuk kompos merupakan pupuk yang dibuat dari dedaunan hijau. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Diketahui juga bahwa penggunaan pupuk kompos dapat menjaga kesehatan akar. Selain itu, juga membuat tanaman cepat tumbuh, lantaran terdapat unsur hara yang tinggi di dalamnya.
5. Penguatan tanah
Penguatan tanah dapat dilakukan dengan membuat parit atau terasering. Hal ini juga dapat memaksimalkan proses irigasi.
Anda dapat menerapkannya pada tanah gersang yang relatif sensitif terhadap pengikisan. Selain itu, juga bisa menyusun batuan dan jaring untuk menjaga bentuk tanah.
6. Gunakan pupuk kimia
Selain kompos, pupuk kimia bisa jadi pilihan. Anda bisa menentukan kandungan apa yang dibutuhkan oleh tanah maupun tumbuhan.
Misalnya nitrogen, fosfor, dan kalium. Tiga kandungan tersebut dapat mensterilkan kandungan tanah. Namun, Anda juga perlu memperhatikan dosisnya. Lantaran penggunaan bahan kimia berlebih dapat membahayakan.
Demikianlah penjelasan mengenai ciri-ciri tanah regosol. Tak hanya itu, Anda juga bisa mengetahui manfaat, jenis, hingga cara menyuburkannya.