Rekomendasi Contoh Kultum Ramadhan Penuh Makna

Ghina Aulia
7 Maret 2023, 17:30
Contoh kultum Ramadhan.
Unsplash
Ilustrasi, miniatur masjid.

Kultum adalah kependekan dari kuliah tujuh menit atau bisa dikategorikan sebagai ceramah dengan durasi yang lebih singkat.

Sesuai dengan namanya, kultum umumnya disampaikan tidak lebih dari sepuluh menit. Maka dari itu, fokus pembahasannya cenderung tidak begitu mendalam. Namun, Anda tetap bisa menyerap materi yang disampaikan.

Istilah kultum juga merujuk pada penyampaian informasi oleh pendakwah atau orang berpengaruh, kepada sekelompok audiens. Namun, kultum tidak melulu membahas soal agama dan biasanya dibawakan pada momen tertentu dengan waktu terbatas.

Adapun contoh kultum Ramadhan biasanya disampaikan saat menunggu waktu berbuka puasa atau di sela-sela salat tarawih. Maka dari itu, kali ini kami akan memberikan sejumlah contoh kultum Ramadhan yang bisa dijadikan acuan. Berikut daftarnya.

Contoh Kultum Ramadhan

Sumber: Muslim Kita

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين نبيا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين

Saudaraku Seiman.

Alhamdulillah di hadapan kita ada sebuah bulan yang mulia bulan Ramadan, bulan Ramadan merupakan bulan kita bershaum yaitu berpuasa. Bulan Ramadan adalah bulan untuk menempa kesabaran kita.

Pada saat kita berpuasa ditempa kesabaran kita di mana kesabaran yang ditempa di bulan Ramadan ada tiga macam:

1. Sabar untuk Mentaati Allah

Karena kita berpuasa untuk mentaati perintah Allah subhanahu wa ta’ala.

2. Sabar untuk Meninggalkan Maksiat

Karena saat kita berpuasa kita dianjurkan untuk meninggalkan perbuatan maksiat.

3. Sabar Menghadapi Musibah

Dahaga, lapar dan haus bisa menjadi bagian dari musibah yang menimpa kita. Maka, di bulan Ramadan ini kesabaran akan betul-betul ditempa, untuk itu bulan Ramadan disebut dengan شَهْرُ الصبر yaitu bulan kesabaran.  Kesabaran itu saudaraku sekalian, merupakan pokok keimanan artinya modal keimanan.

Ali bin Abi Thālib berkata:
الصَّبْرُ مِنَ الْإِيمَانِ، بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الْجَسَدِ
“Sabar di dalam keimanan bagaikan kepala untuk badan kita”.

Sebagaimana badan kita tidak akan hidup tanpa kesabaran artinya badan kita tidak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman kita tidak akan hidup tanpa kesabaran.

Karena untuk masuk surga itu berat, perintah-perintah Allah tidak sesuai dengan hawa nafsu kita, sementara larangan-larangan Allah sering kali sesuai dengan syahwat kita.

Di situlah kesabaran sangat kita butuhkan.

Maka saudaraku sekalian, terlebih betapa agungnya pahala kesabaran.

Allāh Ta’āla berfirman dalam Al-Qur’an:
إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍۢ
“Sesungguhnya orang-orang yang sabar itu diberikan pahala tanpa batas.” (QS. Az-Zumar [39]: 10)
Bayangkan!

Oleh karena itu pahala shaum (puasa) itu tanpa batas. Kalau amalan-amalan lain ditulis oleh Allah 10 sampai 700 kali lipat. Tapi untuk shaum karena ia berhubungan dengan kesabaran maka pahalanya hanya Allāh yang Maha Tahu.

Betapa agungnya saudaraku sekalian shaum dan betapa kita sangat membutuhkan shaum, karena di situlah kesabaran kita sangat ditempa.

Di bulan Ramadan ini kita akan ditempa kesabaran kita, sabar untuk berpuasa, sabar untuk shalat tarawih, sabar untuk membaca Al-Qur’ān, sabar untuk selalu di atas kebaikan, sabar untuk meninggalkan kemaksiatan yang bisa merusak shaum kita.

Saudaraku seiman, a’ādzaniyallāh wa iyyakum.

Maka kita berharap, mudah-mudahan di bulan Ramadan ini kesabaran kita semakin meningkat, kita tidak lagi berkata bahwa kesabaran saya ada batasnya, tapi dengan adanya bulan Ramadan kesabaran kita menjadi tidak terbatas. Kita terus bersabar di atas keimanan kita dan ketakwaan sampai kita meninggal dunia.

Semoga Allah memberikan kepada kita kekuatan dengan datangnya bulan Ramadan ini, dan dijadikan kita sebagai hamba Allah yang sabar menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan yang menerpa. Sabar untuk mentaati Allah Subhanahu wa ta’ala dan sabar untuk meninggalkan kemaksiatan kepada Allāh Azza wa Jalla.
وبالله التوفيق و الهداية
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Contoh Kultum Ramadhan

Sumber: Konsultasi Syariah (Ust. Ammi Nur Baits)

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh,
إِنّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن، أَمَّا بَعْدُ

Kaum muslimin yang berbahagia,

Syukur Alhamdulillah kita haturkan ke hadirot Allah, Sang Pemberi petunjuk, Yang menguasai dan mengendalikan seluruh hati manusia. Puji syukur kita haturkan pula kepada Allah, karena dengan rahmat dan hidayahnya, kita bisa merasakan nikmatnya ibadah dan ketaatan kepada-Nya.

InsyaaAllah beberapa hari lagi kita akan berjumpa dengan bulan Ramadan. Bulan mulia, yang penuh berkah. Para hamba dimotivasi untuk banyak mendekatkan diri kepada-Nya. Karena itulah, selayaknya kita menyambut Ramadan dengan kegembiraan dan suka cita.

Dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kabar gembira kepada para sahabat akan datangnya Ramadan. Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah bercerita,

Ketika datang Ramadan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kabar gembira kepada para sahabat akan datangnya Ramadan. Beliau bersabda,

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa. Di bulan ini, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan diikat; di sana terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa terhalangi untuk mendapat kebaikannya, berarti dia telah terhalangi untuk mendapatkan kebaikan.” (HR. Ahmad dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Hadirin yang kami hormati,

Secara umum, ketika kita menghadapi sebuah ibadah, ada tiga hal yang perlu kita pikirkan.

Pertama, apa yang harus kita persiapkan sebelum ibadah. Kedua, apa yang harus kita lakukan ketika beribadah, dan yang ketiga, apa yang harus kita lestarikan pasca-ibadah.

Di kesempatan kali ini, kita akan membicarakan, apa yang seharusnya dipersiapkan seorang muslim sebelum memasuki Ramadan.

Kaum muslimin yang berbahagia,

Ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan menjelang Ramadan,

Pertama, memperbanyak berdoa.

Berdoa memohon kepada Allah, agar Allah mempertemukan kita dengan Ramadan, dalam kondisi sehat jasmani rohani. Sehingga bisa maksimal dalam beribadah ketika Ramadan.

Kita meyakini bahwa satu-satunya yang kuasa mengendalikan diri kita hanya Allah. Dia yang memberi kemudahan bagi para hamba-Nya untuk beribadah kepada-Nya. Baik kemudahan dalam bentuk fisik, seperti kesehatan, kekuatan, dst. Termasuk yang paling penting adalah kemudahan dalam bentuk semangat untuk melakukan ibadah.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement