Mencermati Bacaan Sujud Syahwi dan Sebab Pelaksanaannya
Sebagai manusia, terkadang dalam beribadah mengalami kealpaan atau kelupaan. Oleh sebab itu, Allah SWT memberikan kemudahan berupa sujud syahwi dan terdapat bacaan sujud syahwi yang perlu dipahami.
Sujud syahwi dilaksanakan ketika seseorang lupa seperti meninggalkan sunnah ab’ad, memindahkan rukun ucapan tidak sampai membatalkan, ragu rekaat sholat, dan lain sebagainya. Sunnah ab’ad tersebut yakni seperti membaca tasyahud awal, shalawatn Rasulullah SAW pada tasyahud akhir, dan qunut di waktu shubuh.
Terdapat bacaan sujud syahwi yang perlu diperhatikan agar pelaksanaannya tepat dan benar. Simak ulasan di bawah ini.
Bacaan Sujud Syahwi
Bacaan sujud syahwi meliputi niat hingga doa saat sujud berlangsung. Berikut ini lafal dan terjemahan bacaan sujud syahwi tersebut:
1. Niat Sujud Syahwi
Bacaan sujud syahwi yang pertama yakni berupa niat. Niat tersebut dibaca pada saat sebelum melakukan sujud syahwi. Niat tidak perlu dibaca secara lisan, tetapi cukup dalam hati. Berikut lafal dan terjemahan:
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُوْا
Subhana man laa yanaamu walaa yashu.
Artinya, “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.”
2. Bacaan Sujud Syahwi Berupa Lafal Saat Sujud
Bacaan sujud syahwi yang berikutnya meliputi lafal saat sujud. Bacaan ini sebenarnya sama dengan bacaan sujud pada sholat wajib dan sunnah. Berikut lafal dan terjemahannya:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى
Subhaana rabbiyal a’laa
Artinya, "Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi."
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummaghfirli.
Artinya, “Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku.”
3. Bacaan Sujud Syahwi Berupa Anjuran Bacaan
Terdapat bacaan yang dianjurkan untuk dibaca oleh seorang muslim saat melakukan sujud syahwi. Berikut doanya berupa lafal dan terjemahan:
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw.
Artinya, “Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.”
Anjuran ini selaras dengan penjelasan Ibnu Hajar rahimahullah, yakni sebagai berikut:
قَوْلُهُ : سَمِعْت بَعْضَ الْأَئِمَّةِ يَحْكِي أَنَّهُ يَسْتَحِبُّ أَنْ يَقُولَ فِيهِمَا : سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو – أَيْ فِي سَجْدَتَيْ السَّهْوِ – قُلْت : لَمْ أَجِدْ لَهُ أَصْلًا .
Artinya, “Perkataan beliau, “Aku telah mendengar sebagian ulama yang menceritakan tentang dianjurkannya bacaan: “Subhaana man laa yanaamu wa laa yas-huw” ketika sujud sahwi (pada kedua sujudnya), maka aku katakan, “Aku tidak mendapatkan asalnya sama sekali."
Sebab Dilaksanakannya Sujud Syahwi
Setelah mengetahui bacaan sujud syahwi, perlu juga memahami kapan dilaksanakannya sujud syahwi. Berikut beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan.
1. Dilaksanakan Ketika Meninggalkan Sunnah Ab’ad
Sebab dilaksanakannya sujud syahwi dapat beragam. Salah satunya diantaranya ketika seorang muslim meninggalkan sunnah ab’ad. Berikut ketentuan yang menyampaikan hal tersebut:
وأسبابه خمسة ، أحدها ترك بعض .ثانيها : سهو ما يبطل عمده فقط . ثالثها : نقل قولي غير مبطل . رابعها : الشك في ترك بعض معين هل فعله أم لا ؟ خامسها : إيقاع الفعل مع التردد في زيادته
Artinya, “Sebab kesunnahan melakukan sujud sahwi ada lima. Yaitu meninggalkan sunnah ab’ad, lupa melakukan sesuatu yang akan batal jika dilakukan dengan sengaja, memindah rukun qauli (ucapan) yang tidak sampai membatalkan, ragu dalam meninggalkan sunnah ab’ad, apakah telah melakukan atau belum dan yang terakhir melakukan suatu perbuatan dengan adanya kemungkinan hal tersebut tergolong tambahan” (Syekh Sulaiman al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami, juz 4, hal. 495).
2. Tidak Sengaja Berdiri saat Tasyahud Awal
Penyebab lainnya yakni ketika seorang muslim lupa tasyahud awal dan justru berdiri setelah sujud di rekaat kedua. Berikut ini hadist yang berkaitan dengan hal tersebut:
إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ فَلَمْ يَسْتَتِمَّ قَائِمًا فَلْيَجْلِسْ فَإِذَا اسْتَتَمَّ قَائِمًا فَلاَ يَجْلِسْ وَيَسْجُدْ سَجْدَتَىِ السَّهْوِ
Artinya, “Jika salah seorang dari kalian berdiri dari raka’at kedua (lupa tasyahud awal) dan belum tegak berdirinya, maka hendaknya ia duduk. Tetapi jika telah tegak, maka janganlah ia duduk (kembali). Namun hendaklah ia sujud sahwi dengan dua kali sujud.” (HR. Ibnu Majah no. 1208 dan Ahmad 4/253)
3. Lupa atau Ragu Jumlah Rekaat
Selain itu, penyebab dilaksanakannya sujud syahwi adalah ketika ragu jumlah rekaat. Rasulullah SAW menjelaskan penyebab ini dalam hadist sebagai berikut.
إذا شك أحدكم فلم يدر أصلى ثلاثا أم أربعا فليلق الشك وليبن على اليقين وليسجد سجدتين قبل السلام ، فإن كانت صلاته تامة كانت الركعة ، والسجدتان نافلة له ، وإن كانت ناقصة كانت الركعة تماما للصلاة ، والسجدتان يرغمان أنف الشيطان
Artinya, “Ketika kalian ragu, tidak ingat apakah telah melakukan shalat tiga rakaat atau empat rakaat maka buanglah rasa ragu itu dan lanjutkanlah pada hal yang diyakini (hitungan tiga rakaat) dan hendaklah melakukan sujud dua kali sebelum salam. Jika shalat tersebut sempurna maka tambahan satu rakaat dihitung (pahala) baginya dan dua sujud merupakan kesunnahan baginya, jika ternyata shalatnya memang kurang satu, maka tambahan satu rakaat menyempurnakan shalatnya dan dua sujud itu untuk melawan kehendak syaitan.” (HR. Abu Daud)
Demikian penjelasan mengenai bacaan sujud syahwi beserta penyebab pelaksanaan sujud syahwi lengkap.