Sholat Istisqa Berapa Rakaat? Ini Penjelasannya
Sholat istisqa adalah sholat sunnah yang dilaksanakan ketika suatu daerah mengalami kekeringan dan bertujuan untuk meminta hujan kepada Allah SWT.
Dikutip dari buku Kitab Shaat Empat Mazhab susunan Syeikh Abdurrahman Al-Jaziri, istisqa berasal dari bahsa Arab yang artinya meminta hujan. Sementara menurut syariah, istisqa adalah permohonan hujan kepada Allah SWT yang dipanjatkan oleh seorang hamba yang sangat membutuhkan.
Tidak hanya untuk daerah kekeringan saja, sholat ini juga dapat ditunaikan ketika mengalami kondisi tertentu. Contohnya, ketika seseorang berada di tempat yang sumur atau aliran sungainya tidak bisa digunakan untuk minum atau ada air di suatu tempat tapi tidak mencukupi kebutuhan.
Bila ingin melaksanakan sholat sunnah ini, ada beberapa hal terkait sholat istisqa termasuk jumlah rakaatnya yang penting diketahui umat Muslim. Berikut ulasannya di bawah ini.
Hukum Sholat Istisqa
Hukum sholat istisqa adalah sunnah muakkad, yang berarti ibadah ini derajatnya sangat dianjurkan.
Terdapat firman Allah SWT mengenai hukum sholat istisqa dalam Al-Quran:
"Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun (10) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu (11) dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu." (12) [Q.S: Nuh 10-12].
Niat Sholat Istisqa
Niat sholat istisqa dapat disampaikan dalam hati, atau dilafalkan, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Arab. Dikutip dari situs web NU, lafal niat salat istisqa dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushallī sunnatal istisqā’i rak‘ataini
(imaaman/ma’mūman) lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sholat sunnah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah.”
Jumlah Rakaat Sholat Istisqa
Sholat sunnah ini sebenarnya jumlah rakaat yang sama dengan sholat id yaitu dua rakaat serta bisa dilaksanakan baik di dalam masjid maupun tanah lapang.
Adapun pelaksanaannya, berikut ini tata cara shalat istisqa seperti yang dikutip dari buku Tata Cara Shalat Lengkap yang Dicintai Allah dan Rasulullah yang ditulis oleh Yoli Hemdi
- Sholat Istisqa dilakukan secara berjamaah tanpa didahului oleh adzan atau iqamah.
- Takbiratul ihram bersamaan dengan membaca niat sholat.
- Shalat istisqo dilakukan dengan tujuh kali takbir pada rakaat pertama dan lima kali takbir pada rakaat kedua sebagaimana shalat hari raya.
- Pada rakaat pertama dan kedua, imam dianjurkan membaca surat yang agak panjang dalam Al-Qur'an.
- Bacaan shalat pada kedua rakaat dibaca dengan keras (jahar).
- Setelah selesai melaksanakan shalat dua rakaat, imam menghadap ke makmum dan membaca istighfar
- Setelah berdoa, bacakan dua kali khutbah. Pada khutbah pertama, khatib membaca istighfar sembilan kali, sedangkan pada khutbah kedua sebanyak tujuh kali.
Astagfirullahal'adhiimal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyumu wa atuubu ilahi.
Artinya, "Saya mohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung. Tidak ada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri dan saya bertaubat kepada-Nya."Sebelum masuk khutbah kedua, khatib membaca istighfar tujuh kali."
- Ketika berdoa, khatib hendaknya menghadapkan wajahnya ke kiblat sambil mengangkat kedua tangannya setinggi mungkin.
- Selesai berdoa hendaknya memindahkan letak rida' (selendang) yang semula diletakkan di kanan menjadi ke kiri dan sebaliknya.
Tata cara pelaksanaan shalat istisqa di atas didasarkan dari hadits Al-Bukhari No. 1025 dan Muslim no. 894. Dari Abdullah bin Zaid radhiallahu anhu, dia berkata:
خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَسْقِي فَتَوَجَّهَ إِلَى الْقِبْلَةِ يَدْعُو وَحَوَّلَ رِدَاءَهُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ جَهَرَ فِيهِمَا بِالْقِرَاءَةِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah keluar untuk melaksanakan shalat istisqa’, beliau lalu berdoa dengan menghadap ke arah kiblat sambil membalikkan kain selendangnya. Kemudian beliau melaksanakan shalat dua rakaat dengan mengeraskan bacaannya pada kedua rakaat itu.”
Doa setelah Shalat untuk Memohon Hujan
Ada beberapa doa untuk meminta hujan setelah mengerjakan sholat istisqa, yaitu:
- Allaahummaj’al suqyaa rohmatin wa laa taj’alhaa suqyaa’ adzaabin wa laa muhqin wa laa balaa’in wa laa hadamin wa laa ghoroqin.
Artinya: “Wahai Allah, Jadikanlah hujan ini sebagai siraman rahmat, janganlah Engkau jadikan sebagai siraman siksa, memusnahkan harta, bencana, menghancurkan dan menenggelamkan.”
- Allahumma bil’ ibaadi wal bilaadi minal juhdi wal juu’i wadlonki wa laa nasykuu illaa ilaika.
Artinya: “Wahai Allah, hamba dan negeri sedang dilanda kemalaratan, kelaparan, kesempitan hidup dan kami tidak bisa mengadukan kecuali kepada-Mu.”
- Allahumma ‘ alath thiroobi wal akaami wa manaabitisy syajari wa buthuunil audiyati allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma asqinal ghoitsa wa laa taj’ alnaa minal qoonithiina.
Artinya: “Ya Allah, curahkanlah hujan di atas gundukan tanah, bukit-bukit, tempat tumbuh-tumbuhan pohon, dan pada waduk-waduk lembah. Ya Allah curahkanlah hujan di sekitar kami dan jangan di atas kami. Ya Allah, curahkanlah hujan pada kami dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa.”