Mengenal 8 Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib
Shalat sunnah rawatib merupakan shalat yang memiliki sederet keutamaan yang mulia. Oleh sebab itu, perlu diketahui keutamaan shalat sunnah rawatib agar termotivasi untuk melaksanakannya.
Shalat sunnah rawatib adalah shalat pelengkap shalat fardhu lima rekaat. Shalat ini terdiri atas shalat sunnah rawatib qabliyah atau yang dilaksanakan sebelum shalat fardhu dan ba'diyah atau shalat yang dilaksanakan setelah shalat fardhu.
Keutamaan shalat sunnah rawatib disampaikan melalui firman Allah SWT dan hadis Rasulullah SAW. Jika memahami sederet keutamaannya, maka seorang muslim pun berlomba-lomba untuk terus melaksanakan shalat sunnah itu.
Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib
Shalat ini termasuk shalat sunnah yang ditentukan waktu pelaksanaannya. Ada pula shalat sunnah yang dilakukan karena terjaid sesuatu seperti tahiyyatul masjid, sunnah wudhu, hifdhil quran, dan lain sebagainya. Selain itu ada shalat sunnah yang dilakukan karena menginginkan sesuatu seperti istikharah, taubah, dan shalat yang tidak tergantung sebab maupun waktu adalah shalat sunnah mutlaq.
Terdapat jenis shalat sunnah lain yang ditentukan waktunya seperti shalat ied, dhuha, witir, zawal, dan syuruq. Ketentuan waktunya pun berbeda-beda dan untuk shalat sunnah rawatib adalah setelah dan sebelum pelaksanaan shalat fardhu.
Keutamaan shalat sunnah rawatib sangat besar dan mengagumkan. Untuk mengetahuinya, berikut sederet keutamaan shalat sunnah rawatib dan penjelasannya:
1. Berpengaruh Terhadap Nasib Seorang Muslim
Shalat rawatib berpengaruh terhadap nasib seorang muslim antara nasib bahagia maupun sengsara. Tolak ukur Allah SWT dalam menilai hamba-Nya adalah melalui shalatnya.
Apabila seorang hamba memiliki kebiasaan yang baik dan benar dalam melaksanakan shalat, maka Allah SWT pun akan melanjutkan penilaiannya terhadap amal lainnya. Sebaliknya jika seorang muslim shalatnya sudah buruk, maka Allah SWT tidak perlu melihat amalan lain untuk memutuskan nasib hamba-Nya.
2. Penyempurna Shalat Fardhu
Keutamaan shalat sunnah rawatib yang berikutnya adalah shalat ini menjadi pelengkap dan penyempurna shalat fardhu. Rasulullah SAW bersabda: “Shalat fardhu, zakat, dan kewajiban-kewajiban lain bila masih tidak sempurna, maka dapat disempurnakan dengan yang sunnah.”
3. Menyempurnakan Amalan yang Kurang
Keutamaan shalat sunnah rawatib yang berikutnya adalah mampu menyempurnakan amalan yang kurang. Ada pun hadis yang memuat hal tersebut, berbunyi “Bila seorang hamba mengalami cacat atau kurang dalam amal ibadah, maka Allah berfirman, ‘Wahai para malaikat, lihatlah dahulu apakah hambaku punya amal sunnah, sehingga itu bisa menyempurnakan amalnya yang kurang?”
4. Amal yang Pertama Kali Dihisab
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, amalan shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab. Jika melaksanakan shalat sunnah, maka amalan fardhu lainnya disempurnakan. Berikut hadis yang memuat ketentuan tersebut.
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalat fardhu. Itu pun jika sang hamba menyempurnakannya. Jika tidak, maka disampaikan, “Lihatlah oleh kalian, apakah hamba itu memiliki amalan (shalat) sunnah?” Jika memiliki amalan shalat sunnah, sempurnakan amalan shalat fardhu dengan amal shalat sunnahnya. Kemudian, perlakukanlah amal-amal fardhu lainnya seperti tadi,” (HR. Ibnu Majah).