2 Dongeng Kancil dan Harimau sebagai Pengantar Tidur
Dongeng merupakan jenis tulisan yang memuat cerita fiksi. Biasanya dongeng tergolong ke dalam fabel dan saga. Hal ini mengacu pada tokoh di dalamnya.
Dongeng biasa mengangkat tokoh dari binatang hingga benda. Sementara yang tergolong ke dalam saga akan menceritakan tokoh yang merupakan dewa, tuhan, atau sosok suci semacamnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh. Selain itu, dongeng juga diartikan sebagai perkataan (berita dan sebagainya) yang bukan-bukan atau tidak benar.
Terkait dengan itu, dongeng juga memiliki ciri-ciri. Berikut penjelasannya.
Ciri-ciri Dongeng
1. Fiktif
2. Singkat
3. Anonim
4. Alur cerita yang sederhana
5. Sifat antar tokoh yang berlawanan
6. Gaya bahasa komunikatif
7. Menggunakan kalimat pembuka pada zaman dahulu, dikisahkan seorang …, alkisah seorang…
8. Mengandung pesan moral.
Tak hanya itu, kali ini Katadata.co.id juga akan menceritakan tentang dongeng kancil dan harimau. Berikut kisahnya.
Dongeng Kancil dan Harimau
Sumber: Pop Mama
Pada suatu hari di sebuah pulau yang dihuni oleh banyak Harimau terjadilah bencana kelaparan. Harimau-harimau itu kelaparan karena semakin hari tidak ada hewan yang dapat mereka mangsa. Hingga akhirnya, Raja Harimau menugaskan Panglima dan Prajuritnya untuk pergi menyeberang ke pulau kecil dan kembali dengan membawa banyak makanan.
Setelah melalui perjalanan yang panjang dan jauh, mereka pun akhirnya tiba di pulau tujuan. Para Harimau ditakjubkan dengan keindahan alam pulau kecil yang mereka kunjungi tersebut. Sayangnya, mereka hanya menemukan seekor Kancil yang sedang minum di tepi pantai. Melihat mereka, Kancil pun berusaha berlari menjauh. Namun, ia terlambat, para Harimau telah mengepungnya.
Salah seorang prajurit Harimau muncul dihadapan Kancil, ia pun mulai bertanya kepadanya.
‘’ Hei Kancil! Dimanakah Rajamu? Kami datang untuk meminta makanan. Kalau kalian menolak, kami tidak segan menyerang pulau kecil ini. Lihat, kami juga membawa potongan kumis raja kami.’’ Kata prajurit Harimau sembari menunjukkan kumis rajanya.
‘’ Kumis ini besar sekali. Pasti rajamu itu amatlah besar dan kuat. Kalau begitu, aku akan membawa kumis raja Harimau dan menunjukkannya kepada raja kami.’’ Kata Kancil sembari bergegas pergi.
Kancil sebenarnya bingung karena di pulau kecil tersebut tidak terdapat seorang raja. Tiba-tiba saja Kancil melihat sahabatnya, yaitu seekor Landak yang sangat besar. Kancil yang cerdik pun langsung menemukan sebuah ide.
Kancil pun menghampiri Landak sahabatnya.
"Hei sahabatku. Kemarilah, aku sangat membutuhkan bantuanmu!’’ kata Kancil.
‘’Hah? Bantuan untuk apa Cil?’’ Tanya Landak bingung.
‘’Untuk keselamatan semua hewan yang tinggal di pulau ini.’’ Jawab Kancil.
Kancil pun meminta Landak untuk mencabut durinya yang paling besar, tajam juga panjang. Setelah mendapatkan duri tersebut, Kancil langsung berlari membawa duri Landak dan bermaksud menunjukkannya pada para Harimau. Setelah beberapa waktu mencari, Kancil akhirnya berhasil menemukan mereka di tepi pantai. Para Harimau tertidur sangat pulas.
‘’ Tuan, raja kami siap untuk berperang. Sebagai buktinya. Raja kami pun mengirimkan kumisnya.’’ Kata Kancil tegas. Ia pun langsung menyerahkan duri Landak kepada para Harimau.
‘’ Ini kumis raja mu?’’ Tanya panglima Harimau terkejut.
‘’ Iya, itu adalah kumis raja kami yang paling kecil. Raja kami pun menerima tantangan dari raja kalian.’’ Kata Kancil.
Para Harimau pun sangat terkejut dan takut ketika mengetahui kumis terkecil raja pulau tersebut besar dan tajam.
‘’ Kumis raja Kancil ini sangatlah besar jika dibandingkan dengan kumis raja kita. Kita pasti akan sulit untuk melawannya.’’ Bisik panglima Harimau kepada para prajuritnya.
‘’ Lalu bagaimana?” Tanya salah satu Harimau.
‘’ Sebaiknya kita segera pergi dari pulau ini.’’ Jawab panglima Harimau.
Akhirnya, para Harimau pun memutuskan untuk pergi meninggalkan pulau kecil tersebut. dan melanjutkan perjalanan ke pulau lainnya untuk mencari makanan.
Sejak saat itu, tidak ada satu Harimau pun yang berani datang ke pulau kecil tersebut. Semua hewan hidup aman dan bahagia berkat Kancil dan kecerdikannya.
Dongeng Kancil dan Harimau
Sumber: Lingo Ace
Pada suatu hari si kancil bertemu dengan harimau ketika sedang bermain di pegunungan. Tanpa ragu, sang harimau mengira si kancil akan bisa menjadi makan siangnya yang lezat. Namun, si Kancil rupanya telah melihat penampakan Harimau dan berpura-pura tenang sembari berkata, “Harimau, kamu sangat tampan. Kepala, wajah, tubuh, dan kaki kamu semuanya begitu sempurna dan tidak ada tandingannya di hutan ini. Sayangnya, ekormu sangat jelek sehingga tidak bisa mengimbangi kehebatanmu yang lain itu.”
Harimau termakan hasutan si kancil dan merasa ucapannya tadi benar, jadi dia bertanya kepada kancil, "Bagaimana aku bisa membuat ekorku menjadi indah?" Kancil kemudian melihat sekeliling ekor harimau, seolah-olah sedang memeriksanya, dan memberitahu sang harimau, "Kalau kamu bisa membuatnya lurus, ekormu pasti akan terlihat sangat indah."
“Jadi bagaimana cara aku bisa meluruskannya?” Tanya harimau.
“Hmm, sebenarnya tidak terlalu sulit. Saya hanya tidak yakin apakah kamu akan berani melakukannya atau tidak,”
“Tidak ada yang aku takutkan,” kata sang harimau yang berencana ingin meluruskan ekornya terlebih dahulu sebelum ia memakan si kancil. Lalu, dia mendesak kancil, “Cepat! Bantu aku meluruskan ekorku!”
Kancil mengumpulkan sembilan ikat jarum pinus dengan cepat, lalu mengikat ekor harimau ke pohon sambil membakar jarum pinus tadi. Harimau merasa kepanasan karena harus menahan api. Walhasil, rambut di sekujur tubuhnya malah terbakar habis. Harimau pun marah, “Kamu benar-benar Kancil yang bodoh! Ekorku memang terlihat lurus, tetapi kamu telah membakar pakaianku. Aku tidak akan memaafkanmu!"
Alih-alih ketakutan, si kancil dengan tenang menjawab, "Jangan khawatir. Aku akan memberimu yang baru,"
“Kau telah membodohi aku,” lanjut harimau.
"Aku serius. Namun, kamu sebaiknya mencuci tubuh kamu sampai bersih sebelum kamu mengenakan pakaian baru,”
"Di mana letak airnya?"
"Di sana," harimau yang sudah terbakar dan terluka parah merasa tidak sabar untuk mengikuti kancil menemukan air.
Namun, malang bagi harimau, si kancil malah menggiringnya ke area di mana para buaya yang sedang lapar telah menunggu. Para buaya ini langsung menerkam harimau yang kini tidak memiliki rambut dan telah terluka parah.
Harimau mempercayai kata-kata dari kancil dan menjatuhkan martabat dan kedudukannya sendiri. Akibat keputusannya yang salah, tidak hanya ia gagal mendapatkan Kancil sebagai makan siangnya, tetapi juga telah harus menutup riwayat kehidupannya dengan cara yang malang.
Demikian pembahasan mengenai dongeng kancil dan harimau yang bisa dijadikan bahan bacaan. Anda juga bisa membacakannya sebagai pengantar tidur untuk si kecil.