Cerita Legenda Rawa Pening Singkat Bahasa Indonesia dan Inggris
Legenda adalah cerita rakyat yang diceritakan turun-temurun. Dalam Bahasa Inggris, legenda masuk kelompok teks narrative. Cerita legenda mempunyai pesan moral dan nilai-nilai positif untuk pembaca. Salah satu cerita rakyat populer di Indonesia adalah legenda Rawa Pening.
Legenda Rawa Pening menceritakan seorang anak yang tinggal di desa kecil. Dia lemah dan kelaparan tetapi tidak ada orang yang peduli dengannya. Pesan moral yang bisa diambil dari cerita Rawa Pening yaitu sikap pantang menyerah meski banyak cobaan yang harus dilalui. Berikut cerita legenda Rawa Pening Bahasa Inggris dan Indonesia, mengutip dari Englishadmin.com.
Cerita Legenda Rawa Pening
Suatu waktu, ada seorang anak kecil yang malang. Ia tiba di sebuah desa kecil. Dia sangat lapar dan lemah. Dia mengetuk setiap pintu dan meminta beberapa makanan, tetapi tidak ada yang mau peduli dengan dia. Tidak ada yang ingin membantu si anak kecil tersebut.
Akhirnya, seorang wanita yang murah hati mau membantunya. Dia memberi anak kecil itu tempat tinggal dan makanan. Ketika anak itu ingin pergi, wanita tua ini memberinya lesung , sebuah kayu besar untuk menumbuk padi. Dia mengingatkan, “Ingatlah, jika ada banjir, kamu harus menyelamatkan diri. Gunakan lesung ini sebagai perahu!”. Anak itu senang dan berterima kasih kepada wanita tersebut.
Anak itu melanjutkan perjalanannya. Ketika ia melewati sebuah desa, anak itu melihat banyak orang berkumpul di lapangan. Anak itu mendekat dan melihat ada sebuah tongkat tertancap di tanah. Orang menantang satu sama lain untuk menarik keluar tongkat itu. Semua orang mencoba, tapi tidak ada yang berhasil. “Bisakah saya mencoba?” tanya anak kecil itu.
Kerumunan orang orang itu pun tertawa mengejek. Anak itu ingin mencoba peruntungannya. Dia melangkah maju dan mencabut tongkat tersebut. Dia bisa melakukannya dengan sangat mudah. Semua orang tercengang.
Tiba-tiba, dari lubang yang dicabut tongkatnya tadi, air menyembur keluar. Semburan air itu tidak berhenti sampai membanjiri desa. Dan tidak ada yang selamat dari banjir air tersebut kecuali anak kecil dan wanita tua yang murah hati yang telah memberinya tempat tinggal dan makanan.
Sebagaimana orang tua itu katakan sebelumnya kepadanya, ia menggunakan lesung tersebut sebagai perahu dan menghampiri si wanita tua tersebut. Akhirnya seluruh desa berubah menjadi sebuah danau yang besar. Tempat ini sekarang dikenal sebagai Danau Rawa Pening di Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia.
The Legend of Rawa Pening
Once upon a time, there was a little poor boy who came into a little village. He was very hungry and weak. He knocked at every door and asked for some food, but nobody cared about him. Nobody wanted to help the little boy.
Finally, a generous woman helped him. She gave him shelter and a meal. When the boy wanted to leave, this old woman gave him a lesung, a big wooden mortar for pounding rice. She reminded him; “Please remember, if there is a flood you must save yourself. Use this lesung; as a boat!”
The little boy was happy and thanked the old woman.He continued his journey. While he was passing through the village, he saw many people gathering on the field. The boy came closer and saw a stick stuck in the ground. People challenged each other to pull out that stick.
Everybody tried, but nobody succeeded. “Can I try?” asked the little boy. The crowd laughed mockingly. The boy wanted to try his luck so he stepped forward and pulled out the stick. He could do it very easily. Everybody was dumbfounded.
Suddenly, from the hole left by the stick, water spouted out. It did not stop until it flooded the village. And no one was saved from the water except the little boy and the generous old woman who gave him shelter and a meal. As she told him, he used the lesung, as a boat and picked up the old woman. The whole village became a huge lake. It is now known as Rawa Pening Lake in Salatiga, Central Java, Indonesia.