4 Doa untuk Orang Menikah dan Anjurannya
Menikah biasa disebut menjadi ibadah terpanjang bagi umat Islam. Maka dari itu, penting untuk mempersiapkan berbagai hal. Termasuk meminta ridho kepada Allah SWT.
Caranya yaitu dengan memanjatkan doa dan fokus beribadah. Selain itu, Anda juga bisa minta untuk diridhoi dan didoakan oleh orang tua dan saudara.
Kali ini, Katadata.co.id akan menjelaskan tentang doa untuk orang menikah yang bisa dipanjatkan ketika membangun rumah tangga. Selain itu, Anda juga bisa memberikannya kepada pengantin yang sedang mengadakan walimah. Berikut penjelasannya.
Doa untuk Orang Menikah
Doa untuk Orang Menikah: Menyaksikan Akad
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ
“Barakallahu laka wa baarakaa alaika wa jama'a bainakumaa fii khoir.”
Artinya: mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik dalam suka maupun duka dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan.
Doa untuk Orang Menikah: Ijab Kabul
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ ، وَأَعُوْذَ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
"Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih."
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.”
Doa untuk Orang Menikah: Meminta Keturunan kepada Allah SWT
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa.”
Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqon: 74).
Doa untuk Pengantin
Doa untuk pengantin sebaik-baiknya yang disyariatkan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana yang diterangkan oleh Almanhaj di bawah ini.
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ
“Semoga Allah memberkahimu dan memberkahi pernikahanmu, serta semoga Allah mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan.” (HR. Abu Dawud no. 2130)
Peruntukan doa untuk pengantin ini dapat diketahui melalui arti dari masing-masingnya. Salah satunya untuk tuan rumah yang mengadakan walimah. Singkatnya, walimah adalah perjamuan yang diadakan oleh pihak pengantin. Berikut doanya.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ، وَارْحَمْهُمْ، وَبَاِرِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ
“Ya Allah, ampunilah mereka, sayangilah mereka dan berkahilah apa-apa yang Engkau karuniakan kepada mereka”
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُم،ْ وَارْحَمْهُمْ
“Ya Allah, berkahilah apa-apa yang Engkau karuniakan kepada mereka, ampunilah mereka dan sayangilah mereka.”
اَللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي، وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي
“Ya Allah, berikanlah makan kepada orang yang memberi makan kepadaku, dan berikanlah minum kepada orang yang memberi minum kepadaku”
أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ اْلأَبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ
“Telah berbuka di sisi kalian orang-orang yang berpuasa, dan telah menyantap makanan kalian orang-orang yang baik, dan para Malaikat telah mendoakan kalian.”
Anjuran dalam Pesta Pernikahan Berdasarkan Syariat
1. Tidak Pilih-pilih
Hal yang patut diperhatikan dalam mengadakan pesta pernikahan yaitu dengan memilih tamu undangan berdasarkan kelas sosialnya. Baik yang kaya mau pun miskin, suka cita harus dirayakan oleh siapa saja. Undanglah sanak saudara, kerabat, dan tetangga yang berhubungan baik. Dengan begitu, Anda bisa menyambung tali silaturahmi dan memberikan makan kepada mereka. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini.
شَرُّ الطَّعَامِ طَعَامُ الْوَلِيْمَةِ، يُدْعَى إِلَيْهَا اْلأَغْنِيَاءُ ويُتْرَكُ الْمَسَاكِيْنُ، فَمَنْ لَمْ يَأْتِ الدَّعْوَةَ فَقَدْ عَصَى اللهَ وَرَسُوْلَهُ
“Makanan paling buruk adalah makanan dalam walimah yang hanya mengundang orang-orang kaya saja untuk makan, sedangkan orang-orang miskin tidak diundang. Barangsiapa yang tidak menghadiri undangan walimah, maka ia durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Berdasarkan hadits di atas, hal yang diperhatikan tidak hanya oleh pengantin. Melainkan tamu yang diundang.
Apabila ada yang mengundang ke pesta pernikahan, sebaiknya dihadiri. Niat tulus dari pihak pengundang sebaiknya dibalas dengan kebaikan pula dengan cara turut hadir dan meramaikan. Hal ini juga dibahas di dalam hadits lain berikut ini.
إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْوَلِيْمَةِ فَلْيَأْتِهَا
“Jika salah seorang dari kamu diundang menghadiri acara walimah, maka datangilah!”
إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إِلَى طَعَامٍ فَلْيُجِبْ، فَإِنْ كَانَ مُفْطِرًا فَلْيَطْعَمْ، وَإِنْ كَانَ صَائِمًا فَلْيُصَلِّ. يَعْنِى اَلدُّعَاءَ
Apabila seseorang dari kalian diundang makan, maka penuhilah undangan itu. Apabila ia tidak berpuasa, maka makanlah (hidangannya), tetapi jika ia sedang berpuasa, maka hendaklah ia mendoakan (orang yang mengundangnya).”
2. Sunnah Menabuh Rebana
Melansir dari Almanhaj, pada hari pesta pernikahan disunnahkan untuk menabuh rebana. Tujuannya yaitu untuk mengumumkan pernikahan dan menghibur kedua mempelai.
Hal ini juga disampaikan oleh Rasulullah SAW melalui hadits di bawah ini:
فَصْلُ مَا بَيْنَ الْحَلاَلِ وَالْحَرَامِ الدُّفُّ وَالصَّوْتُ فِي النِّكَاحِ
“Pembeda antara perkara halal dengan yang haram pada pesta pernikahan adalah rebana dan nyanyian (yang dimainkan oleh anak-anak kecil).”
Sementara itu, Aisyah RA juga menyampaikan bahwa kaum Anshar pada zamannya juga melakukan hiburan ketika mengantar mempelai wanita ke tempat pria.
Hal tersebut disampaikannya ketika Raslullah SAW menanyakan, “Wahai ‘Aisyah, apakah ada hiburan yang menyertai kalian? Sebab, orang-orang Anshar suka kepada hiburan.”
Adapun syair yang dinyanyikan sembari menabuh rebana yaitu:
أَتَيْنَاكُـمْ أَتَـيْنَاكُـمْ فَحَـيُّوْنَا نُحَيِّيْكُـمْ
لَوْ لاَ الذَّهَبُ اْلأَحْـمَرُ مَا حَلَّتْ بِوَادِيْكُـمْ
لَوْ لاَ الْحِنْطَةُ السَّمْـرَاءُ مَا سَمِنَتْ عَذَارِيْكُمْ
Kami datang kepada kalian, kami datang kepada kalian
Hormatilah kami, maka kami hormati kalian
Seandainya bukan karena emas merah
Niscaya kampung kalian tidaklah mempesona
Seandainya bukan gandum berwarna coklat
Niscaya gadis kalian tidaklah menjadi gemuk.
Itulah pembahasan mengenai doa untuk orang menikah. Selain itu, terdapat penjelasan mengenai anjuran yang bisa dilakukan oleh mempelai dan tamu yang hadir.