20 Sifat Mustahil bagi Allah dan Artinya yang Wajib Diketahui
Sebagai umat Muslim yang baik, Anda wajib mengetahui sifat-sifat wajib Allah SWT. Menurut ilmu tauhid, sifat wajib Allah adalah sifat yang dimiliki oleh-Nya dan bisa menjelaskan semua hal yang menjadi kemuliaan-Nya.
Tidak hanya sifat wajib Allah, ada juga sifat mustahil Allah yang sebaiknya perlu juga Anda ketahui. Sifat mustahil bagi Allah sendiri merupakan kebalikan dari setiap sifat-sifat wajib Allah.
Lantas, apa saja sifat mustahil bagi Allah? Berikut di bawah ini rangkumannya.
Sifat Mustahil bagi Allah
Berikut ini informasi 20 sifat mustahil bagi Allah SWT dan artinya yang wajib diketahui umat Muslim.
1. Adam
Sifat mustahil bagi Allah pertama adalah Adam yang artinya adalah tiada. Hal ini sesuai dengan dalil berikut.
“Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan, menjelaskan tanda-tanda, supaya kamu meyakini pertemuan dengan Tuhanmu.” (QS Ar-Ra’d : 2).
2. Huduts
Sifat mustahil Allah yang kedua ialah huduts atau ada yang mendahului. Sifat ini adalah kebalikan dari sifat Qidam, sesuai dengan dalil Al-Quran berikut.
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
3. Fana
Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya yaitu Fanayang artinya ialah musnah. Berikut dalil yang menjelaskan, terdapat dalam surat Ar-Rahman ayat 26-27.
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
4. Mumatsalatu Lil Hawaditsi
Allah tidak memiliki sifat Mumatsalatu Lil Hawaditsi dikarenakan Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kuasa, tak ada yang menyamai. Oleah karena itu, sifat mustahil ini berlawanan dengan sifat-Nya.
Hal ini diterangkan pada surat Asy-Syura ayat 11.
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.”
5. Qiyamuhu Bighairihi
Sifat mustahil bagi Allah berikutnya ialah Qiyamuhu Bighairihi yakni berdiri dengan yang lain atau membutuhkan orang lain.
Allah tidak membutuhkan bantuan sesuatu apapun serta berdiri sendiri atau qiyamuhu binafsihi. Allah itu Maha Sempurna dan Maha Berdiri Sendiri.
Hal ini tercantum dalam firman Allah:
وَمَن جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
"Wa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun 'anil-'ālamīn."
Artinya: "Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam," (QS. Al-Ankabut: 6).
6. Ta’adud
Allah SWT adalah Yang Maha Esa, sebagaimana diterangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 163 yang berbunyi:
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
7. Ajzun
Sifat mustahil bagi Allah berikutnya adalah Ajzun yang artinya lemah. Ini menjadi sifat mustahil bagi Allah karena Allah SWT memiliki sifat Maha Berkuasa atau qudrat.
Itu artinya,Allah tidak lemah dan tidak akan ada alam semesta beserta isinya jika Allah lemah. Firman Allah ini dituangkan dalam surah Al-Baqarah ayat 20:
يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
"Yakaadul barqu yakhtafu absaarahum kullamaaa adaaa'a lahum mashaw fiihi wa izaaa azlama 'alaihim qoomuu; wa law shaaa'al laahu lazahaba bisam'ihim wa absaarihim; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir."
Artinya: "Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu," (QS. Al-Baqarah: 20).
8. Karahah
Karahah artinya terpaksa, dan hal ini juga termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah.
Allah mustahil bersifat karahah. Allah itu bersifat berkehendak atau iradat.
Allah tidak terpaksa dalam melaksanakan apa yang Dia kehendaki, jelas dalam firman-Nya:
فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
"Fa' 'aalul limaa yuriid."
Artinya: "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki," (QS. Al-Buruj: 16).
9. Jahlun
Sifat mustahil bagi Allah berikutnya ialah jahlun yang artinya kata bodoh. Mustahil bagi Allah bersifat jahlun sebab Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta.
Tidak ada makhluk yang bersembunyi dari Allah, begini tercantum dalam firman-Nya:
إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun."
Artinya: "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Hujurat: 18).
10. Mautun
Allah tidak memiliki sifat Mautun atau mat dikarenakan Allah bersifat hidup atau hayat. Allah tidak akan pernah mati dan akan selalu hidup serta kekal.
Dengan demikian sangat tidak mungkin Allah bersifat mautun atau mati.
وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا
"Wa tawakkal 'alal Haiyil lazii laa yamuutu wa sabbih bihamdih; wa kafaa bihii bizunuubi 'ibaadihii khabiiraa."
Artinya: "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya," (QS. Al-Furqan: 58).
11. Shamamun
Sifat mustahil Allah SWT selanjutnya adalah shamamun yang artinya tuli. Allah SWT mendengar setiap doa orang-orang beriman walaupun hanya berupa bisikan dalam hati.
Hal tersebut karena Allah SWT memiliki sifat maha mendengar dan maha mengetahui. Maka, sangat mustahil jika Allah bersifat shamamun atau tuli.
Sifat mustahil bagi Allah SWT yang satu ini tertera pada Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 256 yang berbunyi sebagai berikut.
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat dan tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
12. Ama
Ama merupakan sebuah kata dari bahasa Arab yang memiliki arti buta. Sifat mustahil yang satu ini memiliki makna bahwa Allah SWT tidak mungkin buta atau tidak bisa melihat apa-apa yang terjadi. Sifat ama ini adalah kebalikannya dari sifat Allah SWT yang disebut basar atau maha melihat dengan segala kekuasaannya.
Pada Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 18 terdapat penjelasan mengenai sifat mustahil Allah SWT yang satu ini. Ayat tersebut berbunyi:
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”
13. Bakamun (Bisu)
Bakamun memiliki arti bisu. Sifat mustahil bakamun ini berarti Allah SWT tidak akan bisu atau diam, karena Allah SWT memiliki sifat kalam atau berfirman bagi keselamatan hidup manusia.
Mustahil bagi Allah SWT untuk tidak berkata-kata atas segala yang terjadi dan tercipta atas semua kekuasannya. Sifam mustahil bagi Allah SWT bakauman ini tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 143 yang berbunyi:
“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya.”
14. Kaunuhu Ajizan (Zat yang Lemah)
Sifat mustahil bagi Allah SWT lainnya adalah Kaunuhu Ajizan yang artinya zat yang lemah. Allah SWT tidak mungkin memiliki kelemahan karena Allah memiliki kekuatan dan kekuasaan yang sempurna bagi alam semesta dan isinya
Sifat mustahil ini tercantum dalah Al Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 20 yang berbunyi seperti berikut:
“Hampir-hampir kilat itu mmenyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pengendara dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”
15. Kaunuhu Murikhan
Kaunuhu murikhan adalah zat yang terpaksa. Sifat ini memiliki arti bahwa Allah SWT sangat mustahil terpaksa atas segala ciptaannya, karena Allah SWT memiliki kekuasaan dan berkehendak atas segala sesuatu.
Tidak ada satupun yang dapat menghentikan kehendak Allah SWT. Sifat mustahil kaunuhu murikhan ini terdapat dalam Al-Qur’an Surat Hud ayat 107 yang berbunyi:
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”
16. Kaunuhu Jahilun
Jahilun berarti maha bodoh. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha Mengetahui. Semua ilmu itu bersumber pada Allah Swt.
Sifat mustahil ini terdapat pada Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 176 yang berbunyi:
“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudara laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris) itu terdiri dari saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
17. Kaunuhu Mayyitan
Mayyitan artinya mati juga merupakan salah satu sifat mustahil bagi Allah SWT.
Hal ini dikarenakan Allah kekal abadi dan tidak ada awal maupun akhir. Allah tidak akan pernah mati. Bahkan, Allah itu tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa.
Allah pun tidak pernah merasa lelah. Jadi, mustahil Allah bersifat mayyitun.
Sifat mustahil ini tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Furqan ayat 58 yang berbunyi:
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup (kekal), yang tidak mati dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba Nya.”
18. Kaunuhu Ashamma
Asshama artinya yang maha tuli. Allah itu Maha Mendengar bahkan yang paling tersembunyi sekalipun.
Allah mendengar apa yang tidak kita dengar. Allah tidak mungkin bersifat maha tuli.
Sifat mustahil Kaunuhu Ashamma terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 256 berikut:
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat dan tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
19. Kaunuhu 'Ama
Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah ama atau maha buta. Sebab, Allah Maha Melihat.
Allah melihat semua ciptaan-Nya tanpa terkecuali. Allah pun dapat melihat apa yang tersembunyi di dalam hati.
Sifat ini dijelaskan pada Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 18, yang berbunyi:
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”
20. Kaunuhu Abkama
Abkama artinya maha bisu. Allah mustahil mempunyai sifat abkama.
Jika Allah bisu, tidaklah mungkin ada kitab yang diwahyukan kepada para nabi dan rasul.
Penjelasan mengenai sifat mustahil kaunuhu abkama terdapat pada Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 164 yang berbunyi:
“Dan (Kami mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kamu kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”


