Kapan Malam 1 Suro 2023? Ini Sejarah, Keistimewaan, dan Pantangannya

Dwi Latifatul Fajri
18 Juli 2023, 14:38
Kapan malam 1 Suro
Indonesia Tours
Ilustrasi, Tradisi Malam 1 Suro

Tahun baru Islam atau 1 Muharram 1445 Hijriah jatuh pada 19 Juli 2023 Masehi. Berdasarkan kalender Islam, Muharram adalah bulan pertama pergantian kalender Hijriyah. Pergantian kalender Hijriyah menggunakan waktu perputaran bulan, ditandai dengan terbenamnya matahari di sore hari.

Sedangkan pergantian hari dalam kalender Masehi ditandai pada pukul 00.00 malam. Selain kalender Islam, sebagian masyarakat Indonesia melakukan perayaan malam 1 Suro. Masyarakat Jawa memperingati malam 1 Suro sesuai tradisi dan budaya setempat. Contohnya beragam ritual dan kirab yang digelar di keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Kapan Malam 1 Suro 2023?

Tanggal Berapa Malam 1 Suro 2023?
Tradisi Malam 1 Suro (Instagram.com/paniradyakaistimewaan)

Peringatan malam 1 Suro dalam kalender Jawa bertepatan dengan 1 Muharram. Masyarakat Indonesia merayakan malam 1 Suro dengan pertunjukan seni dan budaya yang ditampilkan. Setiap daerah mempercayai adat kejawen yang dilakukan 1 tahun sekali.

Malam satu Suro adalah malam pergantian tahun dalam kalender Jawa. Berdasarkan sejarah, kalender Jawa 1 Suro diterbitkan pertama kali oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo. Kalender Jawa 1 Suro ini mengacu pada penanggalan Hijriyah (Islam). Bagi umat Islam malam 1 Suro merupakan bulan mulia untuk berbuat baik dan menyempurnakan ibadah.

Berdasarkan QS. At-Taubah ayat 36, di mana Allah berfirman: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus.”

Mengutip dari muhammadiyah.or,id, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk beribadah puasa di bulan Muharram. Dari hadis diatas, puasa sunnah paling utama jatuh pada 10 Muharram yang dikenal dengan puasa Asyura.

Ada dua keutamaan melakukan puasa sunah Asyura. Pertama, puasa Asyura termasuk empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW. Empat perkara adalah puasa Asyura tanggal 10, puasa 3 hari setiap bulan, dan shalat dua rakaat sebelum Subuh (HR. Ahmad dan an-Nasai). Keutamaan puasa kedua adalah menghapus dosa selama setahun yang lalu.

Sejarah dan Keistimewaan Malam 1 Suro

Keistimewaan malam 1 Suro dianggap sebagai malam 1 Muharram bagi umat Islam di Indonesia. Pada malam itu segala amalan yang dilakukan umat, akan Allah SWT lipatgandakan. Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sunah Asyura pada 10 Muharram.

Awal mula malam satu Suro dari Sultan Agung yang ingin memperluas ajaran Islam. Sultan Agung berinisiatif menggabungkan kalender Saka yang diwariskan tradisi Hindu dengan kalender Hijriah menjadi kalender Jawa. Berdasarkan situs indonesiakaya.com, penyatuan kalender dimulai sejak Jumat Legi bulan Jumadil Akhir tahun 1555 Saka atau 8 Juli 1633 Masehi.

Penyatuan kalender ini membuat malam 1 Suro dari hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Suro. Malam 1 Suro bertepatan dengan 1 Muharram kalender Hijriyah. Kata Suro berasal dari kata Asyura dalam bahasa Arab yang artinya sepuluh. Asyura ini merujuk pada 10 bulan Muharram, berkaitan dengan peristiwa wafatnya Sayyidina Husein, cucu Nabi Muhamad di Karbala (sekarang masuk Irak).

Malam 1 Suro selalu diperingati oleh masyarakat Jawa, setelah shalat Magrib. Malam pergantian hari Jawa ini dimulai saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan tengah malam. Contoh tradisi masyarakat Jawa malam satu suro yaitu Jamas Pusoko, Ruwatan, hingga Tapa Brata. Dalam tradisi keraton, ada gunungan tumpeng dan kirab benda pusaka.

Pantangan Malam 1 Suro

Ada beberapa pantangan yang dipercaya masyarakat JAwa ketika malam 1 Suro. Pantangan pertama adalah larangan bepergian kecuali tujuannya beribadah. Berikut pantangan malam 1 Suro.

1. Larangan Keluar Rumah

Masyarakat mempercayai ketika malam 1 Suro, memiliki berdiam diri di rumah. Masyarakat Jawa menyebut orang yang memiliki kesialan weton tertentu dilarang keluar rumah. Jika dia keluar rumah dapat mendapat pengalaman buruk atau kesialan.

2. Tidak Boleh Berisik

Beberapa orang mempercayai malam 1 Suro tidak boleh bicara keras atau berisik. Area Keraton Yogyakarta melakukan ritual bisu. Selain dilarang berbicara, ada ritual lain seperti dilarang merokok, makan, dan minum.

Tanggal Berapa Malam 1 Suro 2023?
Tradisi Malam 1 Suro (Wikimedia Commons)

3. Tidak Menggelar Pernikahan

Menikah di bulan Suro sebenarnya tidak dilarang dalam ajaran Islam. Dalam Islam seluruh tanggal, bulan, dan waktu apapun baik untuk menggelar pernikahan. Tetapi, masyarakat mempercayai menikah di bulan Suro berpeluang mendapatkan kesialan.

4. Berpindah Rumah

Pantangan malam 1 Suro selanjutnya adalah dilarang untuk pindah rumah. Sebagian orang mempercayai malam 1 Suro dianggap memberikan kesialan jika pindah rumah.

Itulah penjelasan tentang malam 1 Suro keistimewaan dan pantangannya. Meski terdapat pantangan, masyarakat merayakan malam 1 Suro dengan tradisi, seni, dan pertunjukannya. Contohnya perayaan kebo bule (kerbau bule) di keraton Solo.

Sedangkan di keraton Yogyakarta, ada kirab jamasan pusaka atau siraman pusaka. Pusaka-pusaka miliki keraton Yogyakarta ini dibersihkan ntuk menjaga warisan orang terdahulu.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...