Sosok Pangeran Diponegoro dan Sejarah Perang Diponegoro

Annisa Fianni Sisma
7 Agustus 2023, 10:00
Perang Diponegoro.
Dok. Forum Kajian Antropologi Indonesia
Ilustrasi, patung Pangeran Diponegoro.

Perang Diponegoro adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Perang ini terjadi dari tahun 1825 hingga 1830 dan dipicu oleh keinginan Diponegoro, seorang pangeran dari Mataram, untuk mengusir penjajah Belanda dari tanah Jawa.

Salah satu tokoh terkenal ini memiliki nilai-nilai yang menarik diketahui. Mulai dari kisah perjuangannya melawan Belanda, sosok dan kepribadiannya, hingga kontribusinya terhadap Indonesia.

Berkaitan dengan itu, menarik membahasnya lebih lanjut. Simak sejarah Perang Diponegooro dalam uraian berikut.

Sosok Pangeran Diponegoro

Perang Diponegoro
Perang Diponegoro (fkai.id)

Diponegoro adalah putra sulung Sultan Hamengkubuwono III dari Mataram. Diponegoro dididik dengan baik dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang agama dan budaya Jawa.

Pangeran Diponegoro lahir pada tanggal 11 November 1785 di Keraton Yogyakarta. Sejak kecil, Pangeran Diponegoro telah mendapatkan pendidikan yang baik dari ayahnya, baik dari segi ilmu agama maupun ilmu bela diri.

Pangeran Diponegoro pada awalnya mendapat pendidikan tradisional dalam Islam dan juga pendidikan Barat yang diberikan oleh Belanda. Beliau memiliki pengetahuan yang luas dalam berbagai bidang seperti agama, filsafat, politik, dan seni.

Pendidikan yang diterima Diponegoro memperkuat niatnya untuk melawan penjajah Belanda dengan cara yang cerdas dan strategis. Pikirannya menjadi terbuka dan mampu melihat fenomena yang terjadi pada saat itu.

Diponegoro juga sangat tertarik dalam mempelajari budaya Jawa dan menjadi seorang yang sangat berbakat dalam seni. Namun, takdir membawanya untuk menjadi seorang pejuang nasionalisme.

Kisah Perang Diponegoro

Perang Diponegoro
Perang Diponegoro (ikpni.or.id) 

Sejak usia dini, Pangeran Diponegoro dididik untuk tidak pernah mendukung segala bentuk kolonialisme di bumi Kesultanan Yogyakarta. Debut awal perlawanan fisik terhadap kolonialisme, dibuktikan beliau dengan ikut serta mempertahankan kedaulatan Kesultanan Yogyakarta dalam peristiwa penyerangan Inggris yang terkenal dengan peristiwa "Geger Sepehi" yang berlangsung pada Juni 1812".

Konflik ini berujung pada kemenangan Inggris, yang diikuti dengan perampokan besar-besaran Kesultanan Yogyakarta oleh Inggris. Komitmen & sikap anti kolonialisme ini berlanjut hingga kedatangan kembali Belanda ke Kesultanan Yogyakarta.

Perang Diponegoro diawali munculnya konflik antara Diponegoro dan pemerintah kolonial Belanda. Pada 1825, Diponegoro melakukan perlawanan terbuka melawan Belanda, di mana beliau mengorganisir pasukan yang terdiri dari orang Jawa yang tidak puas dengan pemerintahan kolonial. Diponegoro berhasil membangun sebuah gerakan perlawanan yang cukup kuat dan mendapatkan dukungan dari banyak rakyat Jawa.

Perang Diponegoro berlangsung dengan berbagai pertempuran yang sengit. Diponegoro menggunakan strategi perang gerilya yang efektif melawan pasukan Belanda yang lebih terlatih dan memiliki persenjataan yang lebih baik.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement