Latar Belakang Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok

Annisa Fianni Sisma
7 Agustus 2023, 10:30
Latar Belakang Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok
babel.antaranews.com
Ilustrasi, lokasi Peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok adalah salah satu insiden bersejarah penting di Indonesia yang terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945. Peristiwa ini menjadi titik awal perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Berkaitan dengan menjelang hari peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2023, menarik untuk mengetahui latar belakang terjadinya Peristiwa Rengasdengklok. Selain berkenaan dengan perjuangan kemerdekaan, peristiwa ini juga memiliki nilai perjuangan atas keputusan yang menarik diketahui.

Nilai-nilai tersebut masih relevan diterapkan bagi generasi muda bangsa. Untuk mengetahui latar belakang peristiwa tersebut, simak uraian lengkapnya berikut.

Latar Belakang Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok (sma13smg.sch.id) 

Latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok yakni situasi politik yang tegang antara Indonesia dan Belanda menjelang akhir Perang Dunia II. Ketika itu, Jepang yang menduduki Indonesia telah menyerah kepada sekutu pada bulan Agustus 1945. Hal ini menyebabkan hancurnya kekuasaan Jepang dan Indonesia kembali berada dalam kekosongan kekuasaan.

Pada 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir mendengar berita dari radio bahwa Jepang menyerah kepada Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya. Sutan Syahrir segera bertemu dengan Soekarno dan Hatta untuk memberitahu mereka kabar tersebut.

Saat itu, Soekarno dan Hatta baru saja kembali dari Dalat, Vietnam, setelah bertemu dengan Marsekal Terauchi, pemimpin militer Jepang untuk Asia Tenggara. Terauchi telah berjanji kepada Soekarno-Hatta bahwa Indonesia akan merdeka.

Muncul perbedaan pendapat antara ketiganya. Sjahrir meminta agar kemerdekaan segera dideklarasikan, tetapi Soekarno dan Hatta ragu dengan berita kekalahan Jepang. Mereka memilih untuk menunggu kepastian dan janji kemerdekaan dari Jepang.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, golongan muda melakukan penculikan terhadap Soekarno dan Hatta agar mereka tidak terpengaruh oleh Jepang. Mereka ingin menekankan bahwa kemerdekaan sebenarnya adalah hasil perjuangan bangsa Indonesia, bukan pemberian dari Jepang.

Pada 15 Agustus, golongan muda mengadakan rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta, untuk membahas kapan pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebaiknya dilakukan. Rapat tersebut dipimpin oleh Chaerul Saleh dan mereka memutuskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah keputusan dari rakyat Indonesia, bukan Jepang.

Malamnya, golongan muda mengutus Wikana dan Darwis untuk menyampaikan permintaan agar proklamasi kemerdekaan dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun, permintaan mereka ditolak oleh Soekarno dan Hatta yang ingin berkomunikasi dengan PPKI terlebih dahulu. Sebagai akibatnya, golongan muda mengadakan rapat di Jalan Cikini 71, Jakarta.

Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh golongan muda lainnya. Mereka memutuskan untuk membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok agar terhindar dari pengaruh Jepang.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...