7 Puisi Hari Pendidikan Nasional Pendek yang Mudah Dihafal
Hari Pendidikan Nasional diperingati pada 2 Mei setaip tahunnya. Hari peringatan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
Sekaligus untuk menghormati jasa Ki Hajar Dewantara dalam perkembangan pendidikan di Indonesia. Peringatan Hari Pendidikan Nasional dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya membuat puisi bertema Hari Pendidikan Nasional.
Puisi Hari Pendidikan Nasional
Puisi dapat menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan perasaan kita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat. Agar lebih paham, berikut beberapa contoh puisi tentang hari Pendidikan Nasional yang dikutip dari buku Pijar:Antologi Puisi pendidikan (2017) karya Benny D.Setianto.
1. Terang
Karya: Bella Artidesimasari
Dahulu temaram
Kami tak kenal terang
Pun siang tak kunjung benderang
Hingga pahlawan datang
Adorasi pahlawan-pahlawan tamu
T'lah tuntun kami menuju padang cahaya
Menitis kami dengan asanya
Tak kenal lelahnya
Pendar asa dalam nadinya
Tri Dharma dalam jantungnya
Debarnya menyeru harsa
Dengan ilmunya kini kami terang
Kini cakrawala menjemput siang
Maka lantanglah terang kami bagikan
Dalam tinta, aksara, buku dan suara
Rasuk pendar itu dalam nadi
Terang adalah kami
2. Pena
karya: Ade Lanuari Abdan Syakuro
Pena...
Ku ikat ilmu dengannya
Ku tulis kisah sejarah bersamanya
Pena...
Kugapai cita-cita dengannya
Tak lupa teriring doa dan usaha
Sebagai wujud penghambaanku pada sang Pencipta
Pena...
Bersamanya, ku tulis cerita cinta berbau surga
Agar manusia tak terjebak pada dunia yang fana
Tak jelas asalnya, tak jelas pula hasilnya
Pena...
Simbol peradaban dari zaman purba ke zaman aksara
Di mana manusia tak lagi menghambakan diri pada mitos yang tak jelas asalnya
Pena...
Dengannya, hidup manusia menjadi mulia
Lantaran mencari ilmu untuk kesejahteraan dunia
3. Pahlawan yang Terlupakan
karya: Ahmad Muslim Mabrur Umar
Pahlawan yang Terlupakan
karya: Ahmad Muslim Mabrur Umar
Cermatilah sajak sederhana ini kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap
Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terkalah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api
Ia tak bertarung di medan perang
Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan suksesmulah menangnya
Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluklah ia pahlawan tanpa tanda jasa
Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah engkau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan
4. Benih Generasi
Karya: Irmahadiani Linasari
Lihatlah benih-benih generasi yang penuh mimpi
Tumbuh indah di ladang sang petani
Alam pun menjadi saksi
Ragam budaya yang tumbuh mengiringi
Tak ada yang salah dengan keragaman
Bukankah itu dapat menguatkan?
Namun, mengapa terkadang kita memaksakan
Padahal kodrat alam begitu nyata
Mereka bukan secarik kertas kosong belaka
Melainkan pribadi yang penuh talenta
Walau mungkin sepanjang harinya
Hanya bermain kesibukannya
Yakinlah kita bisa berpihak pada mereka
Mengembangkan bakat dan potensinya
Lewat kearifan lokal yang menjadi budayanya
Tuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaannya
Mari menuntun sepenuh hati
Membimbing kodrat yan telah terpatri
Layaknya sang petani
Yang menghamba pada benih ini
Memupuk budi pekerti sesuai nilai Pancasila
Dengan cipta, rasa, karsa, dan karya
Tanpa melupakan sebuah perubahan
Kodrat zaman yang penuh tantangan
Ing ngarso sung tulodho
Ing madyo mangun karso
Tut wuri handayani
Tetaplah menjadi semboyan
Tuk wujudkan merdeka belajar
5. Jangan Ajari Aku Korupsi Guruku
karya: Abdul Hakim
Kureguk ilmumu di saat aku dahaga akan ilmu
Kurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmu
Senyum sapa salammu setia menyambut kedatanganku
Tanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmu
Aku mungkin bukan anak yang pintar
Aku ingin meraup ilmu yang engkau ajar
Ilmumu aku goreskan dengan ujung pena
Di atas buku, ku simpan jejak tulisanmu penuh rasa
Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa
Aku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angka
Aku mungkin bukan anak yang layak menyandang juara
Aku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa dengan dengan penuh asa
Aku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau sampaikan sepanjang masa
Aku ingin guruku memberi angka apa adanya
Bukan angka basa-basi biar aku terlihat anak digdaya
Menipu diriku.. orang tua.. dan seluruh bangsa
Meski aku tahu guruku takut dikatakan gagal mendidik anak bangsa
Terpaksa memberi angka yang cetar membahana
Di bawah ancaman tunjangan takkan cair kalau anak diberi angka apa adanya
Guruku... jangan ajari aku korupsi
Beri kami angka sesuai bukti yang engkau miliki
Itulah wajah kami yang masih harus belajar lebih keras lagi
Agar negeri ini kelak melahirkan generasi emas yang hakiki
Mampu berdikari taklukkan dunia yang kian berkompetisi
Bukan emas palsu yang menipu diri sendiir
Guruku... ajari kami sepenuh hati dengan kejujuran hati nurani
6. Pendidikan
Karya Sriyatun
Beribu makna terkandung dalam huruf di bacaanmu
"Pendidikan"
Pondasi kokoh peradaban bangsa
Empati dan etika tercermin dalam jabaran dan pelaksanaanmu
Negeri maju dan berkembang karena tuntunan
Dedikasi diri untuk kemajuan dan kemandirian bangsa Indeks prestasi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan adalah tujuan utama
Dunia luas dinaungi kemajuan teknologi menjadi tantangan terbesar
Inspirasi dari setiap insan yang bernaung di duniamu menjadi pemenang
Koreksi adalah semangat untuk melihat peluang
Antarkan bangsa menuju peradaban besar yang mampu bersaing
Nominasi tertinggi mampu bangsa raih bila maknanya dalam penerapan
Itulah pendidikan bagiku
Pendidikan yang berkarakter dalam etika Pendidikan yang berspiritual dalam tindakan Pendidikan yang bersosial dalam pergaulan
Demikian beberapa contoh puisi Hari Pendidikan Nasional penuh makna dan mudah dihafal. Puisi di atas juga dapat menjadi caption media sosial saat merayakan Hari Pendidikan Nasional.