Contoh Review Jurnal Psikologi dan Pendidikan
Istilah review jurnal berkaitan dengan penulisan karya ilmiah. Review jurnal disebut juga literature review yang dipakai untuk mengetahui penelitian sebelumnya. Tujuan review jurnal untuk memberi gambaran penelitian topik tertentu. Berbeda dengan menulis jurnal, review jurnal tidak akan menampilkan hasil eksperimen baru.
Menulis review jurnal untuk memberi evaluasi kritis data yang tersedia dari jurnal. Review jurnal untuk mengidentifikasi area penelitian potensial untuk dijelajahi. Bahkan review jurnal dapat menarik kesimpulan baru dari data yang ada. Berikut pengertian dan contoh review jurnal.
Pengertian Review Jurnal
Review jurnal adalah ringkasan sederhana dan evaluasi ke tingkat lebih dalam. Review jurnal umumnya dipakai untuk tugas mahasiswa. Manfaat review jurnal untuk mengetahui wawasan topik penelitian.
Sebelum review jurnal Anda disarankan membuat anotasi catatan, dan membaca artikel. Pastikan Anda membaca pertanyaan penelitian, hipotesis, metode, hasil, dan kesimpulan dari jurnal.
Adapun, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari review jurnal, yakni sebagai berikut:
- Mengidentifikasi kesenjangan (research gap) dalam studi yang ada untuk penelitian kedepan
- Menyoroti metodologi utama dan teknik penelitian
- Menjelaskan keadaan pengetahuan saat ini
- Memberi landasan komprehensif tentang suatu topik
Contoh Review Jurnal
Kegiatan review jurnal membutuhkan pembacaan cermat sehingga penulis dapat mengungkapkan opini dalam artikel. Contoh jurnal yang bisa direview bisa dicari di Google Scholar dan situs elsevier.com. Kegiatan evaluasi jurnal ini dapat menjelaskan kualitas, kelengkapan, dan keakuratan penelitian dalam jurnal. Berikut contoh review jurnal dari berbagai bidang.
1. Contoh Review Jurnal Psikologi
Judul: Efektivitas Terapi Menulis untuk Menurunkan Hiperaktivitas dan Impulsivitas pada Anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Jurnal: EMPATHY, Jurnal Fakultas Psikologi
Volume dan Halaman: 02 Halaman 9-16
Tahun: 2014
Penulis: Iffa Dwi Hikmawati dan Erny Hidayati
Reviewer: Teuku Amnar Saputra
Tanggal: 23 Mei 2019
Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian untuk mengetahui efektivitas terapi menulis untuk menurunkan hiperaktivitas dan impulsivitas pada anak ADHD
Subjek penelitian: Jumlah subjek penelitian adalah 1 orang dengan ciri-ciri subjek pada penelitian ini adalah anak dengan ADHD usia 8 tahun
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan adalah desain kasus tunggal dengan desain A-B-A. Analisis data yang digunakan adalah analisis visual dengan metode Conservative Dual Cricetion (CDC), yakni menghitung jumlah poin berada di bawah kedua garis (level line dan trend line)
Definisi Variabel Dependen: Diagnostic and Statistical Manual IV (American Psychiatric Association, 2005) menjelaskan bahwa ADHD merupakan gangguan yang diketahui adanya ketidakmampuan anak memusatkan perhatiannya pada sesuatu yang dihadapi. Sehingga rentang waktu perhatian yang dimiliki sangat singkat dibanding seusianya. Gangguan perilaku biasanya disertai gejala hiperaktif dan tingkah laku impulsif
Cara dan Mengukur Variabel: Penelitian ini menggunakan single case experimental design yang mengevaluasi efek suatu perlakuan dengan kasus tunggal dari beberapa subjek dalam suatu kelompok atau subjek tunggal (N=1). Format desain eksperimen kasus tunggal digunakan yaitu format AB-A withdrawal yang melibatkan fase baseline (A) dan fase perlakukan (B), kemudian menghentikan perlakukan dan kembali pada baseline.
Definisi Operasional Variabel Independen: Terapi menulis adalah suatu bentuk perlakuan melalui media menulis yang membutuhkan kemampuan gerak lengan, jari, dan mata secara terintegrasi.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terapi menulis efektif untuk menurunkan perilaku hiperaktivitas dan impulsivitas anak ADHD.
Kekuatan Penelitian: Alat yang digunakan dalam penelitian adalah observasi dengan metode pencatatan behavioral checklist untuk mencatat frekuensi perilaku hiperaktivitas dan impulsivitas subjek, dan perlakukan hanya dilakukan pada satu orang saja sehingga dapat diobservasi secara detail.
Kelemahan Penelitian: Kelemahan penelitian hanya satu orang sebagai objek eksperimen sehingga berkemungkinan eksperimen terapi menulis tidak dapat dilakukan kepada orang lain walau kasus sama. Karena pada dasarnya setiap individu secara kepribadian berbeda.
2. Contoh Review Jurnal Pendidikan
Judul: Faktor-Faktor Penentu Ketenagakerjaan Terkait Pendidikan Terorganisir dan Informasi Belajar
Jurnal: Studies in Continuing Education
Volume dan Halaman: Vol. 36 hal. 304-321
Tahun: 2014
Penulis: Staffan Nilsson dan Kjell Rubenson
ISSN: 0158-037X
SJR: 0,508
Reviewer: Andi Gagah Purnama
Tujuan Penelitian
Menganalisis distribusi terkait kerja pendidikan terorganisir dan pembelajaran informal tenaga kerja Kanada. Memfasilitasi pembelajaran informal yang berhubungan dengan pekerjaan, analisis dilakukan untuk membandingkan sejauh mana faktor-faktor ini berbeda dalam pengaruh mereka pada keputusan pembelajaran di kalangan pekerja. Menggabungkan pendidikan terorganisasi dan pembelajaran informal.
Subjek Penelitian
Fokus pada interaksi antara variabel individu, karakteristik pekerjaan, dan lingkungan tempat kerja.
Metode Penelitian
Mengacu pada survei berdasarkan wawancara telepon terstruktur, survei ini dirancang memberikan pembelajaran dan pekerjaan lintas bagian Kanada. Wawancara berfokus pada pekerjaan, kegiatan belajar, bentuk pembelajaran terorganisasi, dan variabel demografis.
Langkah Penelitian
1. Variabel Ordinal
Mann-Whitney U-test dan koefisien korelasi Spearman (rs) dihitung. Jika sampel berasal dari distribusi sama untuk data ordinal diukur menggunakan analisis varian satu arah Kruskal Wallis (K), maka untuk data skala nominal, signifikansi statistik dari perbedaan dalam distribusi frekuensi diukur menggunakan uji X2.
2. Metode Regresi Logistik Bivariate
Digunakan untuk menentukan nilai prediktif variabel yang mewakili variabel dikotomisasi, pembelajaran terkait ketenagakerjaan informal, pendidikan, dan pelatihan formal. Odds ratios (ORs) dihitung untuk mengukur kekuatan efek atau hubungan antar variabel
3. Variabel Tingkat Individu
Termasuk dalam analisis adalah jenis kelamin (pria dan wanita), usia (18-34, 25-49, 50-64, dan 65 tahun), tingkat pendidikan, dan keterampilan belajar mandiri (sangat baik/ bagus/ rata-rata/ dan agak dibawah rata-rata/ cukup buruk)
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan sekitar 86,7% dari populasi pekerja Kanada telah berpartisipasi dalam beberapa bentuk pembelajaran informal terkait ketenagakerjaan pada tahun lalu, dan 53,6% telah berpartisipasi dalam beberapa bentuk pelatihan atau pendidikan yang terorganisir.
Dari responden, 7,9% melaporkan bahwa mereka tidak berpartisipasi dalam pendidikan terorganisir atau pembelajaran informal selama setahun terakhir, . 48,6% telah berpartisipasi dalam beberapa kombinasi pendidikan terorganisir dan pembelajaran informal, 38,2% telah berpartisipasi dalam pembelajaran informal saja dan 5,2% memiliki berpartisipasi dalam pendidikan terorganisir saja.
Secara signifikan lebih banyak profesional wanita dan pekerja layanan dan lebih banyak pekerja industri pria daripada yang, diperkirakan. Namun, hubungan antara kelas pekerjaan dan pendidikan terorganisir signifikan setelah hasilnya disesuaikan dengan variabel lingkungan tempat kerja dan partisipasi dalam pendidikan formal juga dikaitkan dengan hubungan yang lebih erat antara pendidikan dan pekerjaan.
Kekuatan Penelitian
Dengan metode penelitian yang telah digunakan dapat menemukan perbedaan yang signifikan secara statistik pada tingkat pendidikan.Dimana pada Variabel ordinal dapat menentukan nilai variabel informal belajar yang berhubungan dengan pekerjaan dan pendidikan formal dan pelatihan, sementara variabel tingkat individu yang menganalisis jenis kelamin pria dan wanita beserta usia, tingkat pendidikan dan keterampilan belajar mandiri.
Kelemahan Penelitian
Membutuhkan data yang akurat agar dapat menemukan solusi dari masalah tersebut. Belajar tidak selalu mudah dibagi dan didefinisikan ke dalam kategori yang berbeda atau mode yang diusulkan dalam dokumen kebijakan, dan literatur ilmiah meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan dan utilitas dari perbedaan ini.
Perbandingan Pendidikan Terorganisir di Kanada dan Indonesia
Pendidikan terorganisir pembelajaran informal di kanada dapat meningkatkan keterampilan mereka belajar secara informal dengan menghadiri pertemuan, ceramah, seminar, mengalami berbagai aspek organisasi dan terlibat dalam berbagai konteks ini sangat terkait dengan pembelajaran formal. Interaktif pembelajaran informal menggunakan alat seperti membaca, berhitung, komputer atau internet sangat terkait dengan tingkat pendidikan dicapai dan yang paling umum di antara yang sangat berpendidikan, namun pembelajaran informal ini tidak berlaku pada tingkat yang sama untuk pembelajaran informal diantaranya perbedaan usia, tingkat pendidikan, dan keterampilan.
Kesimpulan
Sosiopolitik struktur telah berkontribusi pada konsensus luas tentang strategi pekerjaan penuh di mana pembelajaran orang dewasa memainkan peran sentral dengan iklim hubungan industri yang mempromosikan pembelajaran terkait ketenagakerjaan dan dukungan keuangan yang signifikan kepada individu, penyedia, ISM dan mitra sosial Interaksi antara variabel individu, karakteristik pekerjaan, variabel tempat kerja dan faktor tingkat makro sangat kompleks.
Beberapa faktor penentu pendidikan terorganisir tidak berlaku pada tingkat yang sama dengan pembelajaran informal. Dalam ruang lingkup penelitian ini, beberapa interaksi secara keseluruhan telah dieksplorasi.