Struktur Teks Eksposisi, Cara Membuat dan Contohnya
Teks eksposisi diartikan sebagai sebuah bentuk teks atau tulisan yang memuat tentang informasi maupun pengetahuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) eksposisi merupakan uraian atau paparan yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam karangan.
Secara umum, struktur teks eksposisi adalah teks berbentuk karangan yang di dalamnya memaparkan kejadian, informasi, serta pengetahuan secara singkat, padat, dan akurat.
Nah, apa saja struktur teks eksposisi, serta seperti apa contohnya? Simak ulasan singkat berikut ini.
Struktur Teks Eksposisi
Struktur teks eksposisi secara lengkap terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Tesis
Tesis adalah bagian awal teks eksposisi yang berisi pernyataan umum tentang topik yang akan dibahas. Tesis dapat berupa pendapat, opini, atau anggapan penulis tentang topik yang dibahas. Tesis biasanya terletak di awal paragraf pertama.
2. Argumen
Argumen adalah bagian inti dari teks eksposisi yang berisi penjelasan, bukti, atau alasan yang mendukung pernyataan tesis. Argumen dapat berupa fakta, data, contoh, atau pendapat ahli. Argumen biasanya terletak di paragraf-paragraf selanjutnya setelah tesis.
3. Penegasan Ulang
Penegasan ulang adalah bagian akhir teks eksposisi yang berisi pengulangan pernyataan tesis. Penegasan ulang dapat disertai dengan kesimpulan atau simpulan dari teks eksposisi. Penegasan ulang biasanya terletak di paragraf terakhir.
Cara Membuat Struktur Teks Eksposisi
Berikut cara membuat masing-masing bagian struktur teks eksposisi:
1. Cara Membuat Tesis
Tesis adalah bagian terpenting dari teks eksposisi. Tanpa tesis, teks eksposisi akan menjadi tidak fokus dan tidak memiliki tujuan. Tesis haruslah jelas, singkat, dan padat.
Berikut adalah beberapa tips untuk menulis tesis yang baik:
- Gunakan kalimat yang efektif dan mudah dipahami.
- Hindari penggunaan kalimat yang terlalu panjang atau berbelit-belit.
- Hindari penggunaan kalimat yang ambigu atau multitafsir.
2. Cara Membuat Argumen
Argumen adalah bagian terpenting kedua dari teks eksposisi. Argumen haruslah kuat dan meyakinkan agar pembaca dapat menerima pernyataan tesis. Argumen dapat berupa fakta, data, contoh, atau pendapat ahli.
Berikut adalah beberapa tips untuk menulis argumen yang baik:
- Gunakan fakta atau data yang akurat dan terkini.
- Berikan contoh yang relevan dan mudah dipahami oleh pembaca.
- Dukung argumen dengan pendapat ahli yang kredibel.
- Gunakan bahasa yang logis dan jelas.
3. Cara Membuat Penegasan Ulang
Penegasan ulang adalah bagian penting ketiga dari teks eksposisi. Penegasan ulang berfungsi untuk mengingatkan pembaca tentang pernyataan tesis. Penegasan ulang dapat disertai dengan kesimpulan atau simpulan dari teks eksposisi.
Berikut adalah beberapa tips untuk menulis penegasan ulang yang baik:
- Gunakan kalimat yang efektif dan mudah dipahami.
- Hindari penggunaan kalimat yang terlalu panjang atau berbelit-belit.
- Hindari penggunaan kalimat yang ambigu atau multitafsir.
Contoh Teks Eksposisi dan Strukturnya
1. Contoh Teks Eksposisi Bahaya Merokok
Tesis
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang tidak sehat. Di Indonesia sendiri berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 data perokok mencapai 60 Juta Orang. Sebagian besar merupakan keluarga miskin. Para perokok sebenarnya mengetahui dampak buruk yang ditimbulkan bagi kesehatan. Sebagian besar perokok mengalami penyakit kanker paru-paru. Selain itu sebagian besar lainnya mengidap penyakit jantung.
Kematian akibat dari merokok di Indonesia ditaksir di angka 200-300 ribu jiwa per tahun. Para perokok kebanyakan mengalami penyakit paru-paru ataupun jantung. Kebanyakan dari mereka dalam satu hari bisa menghabiskan 20 batang sehari. Tentu hal ini sangat buruk bagi dunia kesehatan di Indonesia.
Argumentasi
Paparan asap rokok dapat berdampak bagi si perokok aktif dan perokok pasif. Seseorang yang merokok 10 batang per hari. Maka akan menurunkan harapan hidupnya rata-rata sekitar 5 tahun. Tahukah anda bahwa merokok dapat meningkatkan sekitar 20% resiko anda terkena kanker paru-paru. Belum lagi dampak bagi orang-orang sekitar.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan. Sejak tahun 2010 ada sekitar 600.000 orang meninggal. Penyebabnya adalah paparan asap rokok. Mereka bukanlah perokok hanya terkena asapnya. Walaupun hanya terkena asap mereka juga berisiko. Maka dari itu perlu dibuat area khusus merokok.