8 Media Tanam Hidroponik yang Murah dan Mudah Didapatkan
Hidroponik adalah teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah. Dalam hidroponik, tanaman ditanam di media tanam yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.
Media tanam hidroponik memiliki fungsi untuk menopang akar tanaman, menyediakan nutrisi, dan membantu menjaga kelembapan tanah. Nah, apa saja jenis-jenis media tanam hidroponik? Simak ulasan berikut ini.
Jenis-jenis Media Tanam Hidroponik
Media tanam sangat berpengaruh terhadap keberhasilan tanaman., sehingga harus berhati-hati memilihnya. Ada berbagai jenis media tanam hidroponik yang dapat digunakan, di antaranya:
1. Arang Sekam
Arang sekam adalah media tanam hidroponik yang paling umum digunakan. Arang sekam memiliki pori-pori yang besar sehingga dapat menyerap air dan nutrisi dengan baik. Arang sekam juga mudah didapat dan harganya terjangkau.
Tanaman yang bisanya cocok dengan media arang sekam yaitu tomat, paprika, dan timun. Media tanam ini mudah untuk ditemukan dan harganya juga sangat terjangkau. Media ini juga ramah lingkungan dan memiliki kemampuan mengikat air yang bagus. Adapun keunggulan lain yang dimiliki media ini sebagai berikut.
- Harganya murah.
- Bahan untuk membuatnya mudah dijumpai.
- Bobotnya sangat ringan.
- Merupakan media tanam yang steril dari bakteri dan jamur parogen.
- Memiliki porositas tinggi.
- Arang sekam memiliki pH netral.
Walaupun memiliki beberapa kelebihan, namun ternyata media ini juga masih memiliki kekurangan. Media arang sekam ini biasanya jarang diperjualbelikan. Untuk penerapan hidroponik skala besar, membuat media tanam sendiri kurang praktis.
2. Vermikulit
Vermikulit adalah media tanam hidroponik yang terbuat dari mineral lempung yang diolah secara khusus. Vermikulit memiliki pori-pori yang besar sehingga dapat menyerap air dan nutrisi dengan baik. Vermikulit juga dapat membantu menjaga kelembapan tanah.
Berikut keunggulan vermikulit sebagai media tanam hidroponik.
- Memiliki pori-pori yang besar sehingga dapat menyerap air dan nutrisi dengan baik.
- Mampu menahan air dan nutrisi dalam waktu yang lama.
- Memiliki pH yang netral.
- Mampu membantu menjaga suhu tanah.
- Mudah didapat dan harganya terjangkau.
3. Perlite
Perlite adalah media tanam hidroponik yang terbuat dari batuan beku yang diolah secara khusus. Perlite memiliki pori-pori yang besar, sehingga dapat menyerap air dan nutrisi dengan baik. Perlite juga dapat membantu menjaga kelembapan tanah. Berikut keunggulan perlite sebagai media tanam.
- Memiliki bobot yang ringan sehingga mudah dipindah-pindahkan.
- pH netral sehingga tidak akan mempengaruhi pH air nutrisi.
- Mudah didapat dan harganya terjangkau.
- Tidak mudah terkontaminasi oleh bakteri atau jamur.
Walaupun memiliki beberapa kelebihan, namun ternyata media tanam hidroponik ini juga masih memiliki kekurangan. Perlite melayang-layang di udara saat disiram. Hal ini dapat membuat perlite menutupi akar tanaman dan menghalangi difusi oksigen.
4. Kerikil
Kerikil adalah media tanam hidroponik yang terbuat dari batuan kecil. Kerikil tidak dapat menyerap air dan nutrisi, tetapi dapat membantu menjaga kelembapan tanah. Kerikil juga dapat membantu mencegah akar tanaman membusuk.
Kerikil memiliki banyak pori sehingga bisa membantu mengedarkan unsur hara dan udara untuk tanaman. Pori-pori tersebut juga membuat akar tanaman bisa tumbuh dengan baik. Meskipun demikian, kerikil sulit mengikat air.
Jika menggunakan media tanam ini Anda harus rajin menyiram tanaman. Saat ini banyak tersedia kerikil sintesis yang bisa digunakan untuk media tanam. Kerikil sintesis ini memiliki keunggulan bisa mengikat air dengan baik. Selain itu, media ini juga bisa mempertahankan kelembapan dan sirkulasi udara.
5. Hydroton
Hydroton adalah media tanam hidroponik yang terbuat dari tanah liat yang diolah secara khusus. Hydroton memiliki pori-pori yang besar, sehingga dapat menyerap air dan nutrisi dengan baik. Hydroton juga dapat membantu menjaga kelembapan tanah.
Hydroton memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
- Memiliki pori-pori yang besar sehingga dapat menyerap air dan nutrisi dengan baik.
- Membantu menjaga keseimbangan pH air.
- Dapat digunakan kembali.
6. Cocopeat
Media tanam lainnya yang biasanya digunakan budidaya tanaman hidroponik yaitu cocopeat. Di luar negeri cocopeat dikenal dengan sebutan coir pith, coir fibre pith, coir dust, dan coir. Media ini terbuat dari sabut kelapa diolah menjadi serbuk.
Bentuknya mirip dengan serbauk kayu hasil gergaji namun lebih lembut. Cocopeat banyak digunakan dalam sistem hidroponik karena memiliki kemampuan menyerap air yang tinggi dan pH yang stabil ( 5 – 6,8). Media ini umumnya digunakan bersama arang sekam dengan perbandingan 50 : 50.
Pencampuran tersebut bertujuan untuk meningkatkan oksigen. Unsur kimia tersebut berpengaruh terhadap tingkat aerasi dan mempengaruhi pertumbuhan akar.
7. Kapas
Kapas merupakan media tanam hidroponik sederhana. Kapas biasanya digunakan dalam penyemaian benih sebelum pindah tanam. Media tanam kapas memiliki kemampuan menyerap air yang tinggi, sehingga cocok digunakan dalam sistem hidroponik yang membutuhkan penyerapan nutrisi tinggi.
Kapas juga merupakan media yang mudah didapat, sehingga akan memudahkan para petani hidroponik.
8. Spons
Media tanaman hidroponik lainnya yaitu spons. Media ini biasanya digunakan juga untuk menyemai tanaman. Beberapa kelebihan yang dimiliki media tanam spons sebagai berikut.
- Memiliki kemampuan mengalirkan air nutrisi ke akar karena pori-porinya besar.
- Mudah dipindahkan karena sangat ringan.
- Mampu menyerap dan menyimpan air dalam jumlah yang banyak.
- Terhindar dari patogen penyebab penyakit tanaman.
- Ekonomis.
- Tidak perlu pemberat karena setelah tersiram air, bobot spons akan bertambah.
Meskipun demikian spons juga memiliki kekuangan, diantaranya.
- Mudah hancur sehingga kondisinya harus sering dicek.
- Jika dirasa sudah tidak layak, maka harus segera diganti dengan spons baru.
- Kurang efisien karena lebih cocok untuk tanaman hias bunga potong yang penggunaannya sementara.
Cara Penggunaan Media Tanam Hidroponik
Cara penggunaan media tanam hidroponik tergantung pada jenis media tanam yang digunakan. Namun, secara umum, cara penggunaan media tanam hidroponik adalah sebagai berikut:
- Siapkan media tanam.
- Bersihkan media tanam dari kotoran atau benda asing.
- Basahi media tanam hingga basah merata.
- Masukkan media tanam ke dalam pot atau wadah hidroponik.
- Tanam tanaman di media tanam.
- Siram tanaman secara rutin.
Tips Memilih Media Tanam Hidroponik
Ada beberapa tips yang dapat diikuti untuk memilih media tanam hidroponik, yaitu:
- Pilih media tanam yang sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam.
- Pilih media tanam yang memiliki pori-pori yang besar sehingga dapat menyerap air dan nutrisi dengan baik.
- Pilih media tanam yang mudah didapat dan harganya terjangkau.