Mengetahui Penyebab Banjir dan Dampaknya bagi Manusia
Banjir dikenal sebagai salah satu bencana alam berupa naiknya permukaan air yang menjamah pemukiman warga. Fenomena ala mini rentan terjadi di wilayah dataran rendah.
Di sejumlah wilayah, banjir menjadi bencana alam “tahunan” yang datang setiap beberapa bulan atau tahun. Misalnya Jakarta, banjir menjadi isu yang masih hangat hingga sekarang. Sementara pemerintah dituntut untuk dapat mengatasi masalah ini.
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), banjir secara bahasa adalah berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap. Banjir juga diartikan sebagai air yang banyak dan mengalir deras, air bah, atau peristiwa terbenamnya daratan (yang biasa kering) karena volume air yang meningkat.
Menurut MSN Encarta Dictionary (2006), banjir didefinisikan sebagai peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Suripin melalui Sistem Drainase Kota yang Berkelanjutan (2003) berpendapat bahwa banjir adalah suatu kondisi di mana tidak tertampungnya air dalam saluran pembuang (palung sungai) atau terhambatnya aliran air di dalam saluran pembuang.
Melansir rilisan IDEP melalui tulisan Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Kedua (2007), banjir adalah ancaman alam yang paling sering terjadi dan paling banyak merugikan baik dari segi kemanusiaan mau pun ekonomi.
Sementara Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (2002) menjelaskan bahwa banjir adalah aliran yang relatif tinggi dan tidak tertampung lagi oleh alur sungai atau saluran.
Dalam artikel ini Katadata.co.id akan membahas lebih lanjut tentang penyebab banjir yang patut diketahui. Selengkapnya, simak tulisan berikut ini.
Penyebab Banjir
Penyebab banjir digolongkan menjadi dua. Di antaranya yaitu secara alami dan aktivitas manusia. Berikut penjelasannya:
1. Penyebab Banjir: Faktor Alam
a. Curah Hujan
Penyebab banjir yang pertama adalah curah hujan yang tinggi. Fenomena ini menyebabkan meluapnya air di sungai sehingga menimbulkan banjir. Upaya penanganannya bisa berupa sosialisasi kepada masyarakat oleh pemerintah dengan melarang mendirikan bangunan di kawasan aliran sungai.
b. Fisiografi
Fisiografi pada pembahasan ini diartikan sebagai permukaan bumi secara fisik. Misalnya karakteristik, topografi, dan lain semacamnya.
Ada pun dalam hal banjir, fisiografi mencakup bentuk, fungsi, dan kemiringan daerah aliran sungai (DAS). Termasuk juga lokasi sungai.
c. Erosi dan Sedimentasi
Erosi adalah peristiwa pindahnya tanah dari satu tempat ke tempat lain melalui proses alami. Erosi akan berpengaruh terhadap permukaan dan pengendapan di area sungai mau pun sekitarnya.
Sementara sedimentasi merupakan dampak dari erosi. Sungai akan mengalami pengendapan pada dasarnya. Akibatnya permukaan menjadi naik dan air semakin tinggi.
d. Kapasitas Drainase
Drainase berguna untuk membuang massa air secara alami atau pun buatan. Alat ini juga berguna untuk membesarkan suatu area dari genangan air, banjir, mau pun erosi. Namun, kapasitas sangat mempengaruhi daya tampung air.
e. Kapasitas Sungai
Kapasitas sungai merupakan daya tampung air pada sungai. Apabila debit air melebihi daya tampung, maka kemungkinan terjadi banjir semakin besar.
f. Air Pasang
Air pasang dapat menghambat aliran sungai ke laut. Apabila banjir bersamaan dengan air pasang, maka muka air banjir di penambang sungai akan semakin besar.
2. Penyebab Banjir: Aktivitas Manusia
Mengutip Cicilia Laurentia dkk pada buku Konservasi Tanah dan Air (2008), berikut aktivitas manusia yang menjadi penyebab banjir:
a. Perubahaan kondisi daerah aliran sungai (DAS) yang mempengaruhi debit aliran air pada sungai.
b. Membuang sampah ke sungai dan menyebabkan sistem drainase atau sungai tersumbat. Kegiatan ini bisa membuat air meluap dan berimbas banjir.
c. Pemukiman kumuh di kawasan aliran sungai atau drainase yang menghambat daya air.
d. Bendungan air berbentuk pilar atau jembatan yang bisa meningkatkan elevasi permukaan air. Diketahui bahwa hal ini merupakan efek aliran balik yang menimbulkan air sungai meluap
e. Tindakan pengendalian banjir yang tidak tepat sasaran. Hal ini mengacu pada saran yang dibuat namun tidak dipertimbangkan. Contohnya tanggul yang tidak disesuaikan dengan volume air sehingga rentan jebol.
Dampak Banjir
1. Kerugian ekonomi
Dampak banjir juga merambah bidang ekonomi. Pasalnya, banjir bisa menyebabkan kerusakan rumah dan barang-barang di dalamnya.
Banjir dapat menghambat kegiatan manusia. Tak terkecuali bekerja untuk mencari penghasilan.
2. Masalah air bersih
Penyebab banjir yang paling umum adalah pencemaran lingkungan seperti sampah dan limbah. Hal ini juga berdampak buruk terhadap kebersihan air.
Banjir sangat rentan mencemari air bersih. Hal ini membuat ketersediaannya menipis. Tak jarang di sejumlah daerah, kita harus membayar lebih untuk mendapatkannya.
3. Masalah kesehatan
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, pencemaran air juga akan berdampak terhadap masalah kesehatan. Air yang kotor menyebabkan penyakit rentan mewabah.
Terlebih anak-anak dan orang lanjut usia. Contoh penyakit akibat air kotor adalah muntaber, demam berdarah, malaria, dan lain sebagainya.
Demikian pembahasan tentang penyebab banjir dan dampaknya. Tingkat bahaya bencana alam ini dapat diukur dari volume air dan dampaknya terhadap lingkungan mau pun masyarakat.