Akibat Rotasi Bumi Adalah Terjadi Siang dan Malam, Ini Penjelasannya
Dalam pelajaran Geografi, siswa akan mempelajari dua jenis peredaran bumi pada setiap siklusnya, yaitu rotasi dan revolusi bumi.
Dilansir dari laman Ruangguru, Rotasi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya dari arah barat ke timur. Dalam satu kali rotasi, waktu yang dibutuhkan adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Namun kita lebih sering membulatkan waktu tersebut menjadi 24 jam. Waktu satu kali rotasi disebut kala rotasi atau sering disebut sebagai satu hari.
Namun, peredaran bumi mengelilingi sumbunya tidak akan terasa karena adanya gravitasi yang dapat menarik semua benda ke arah pusat gravitasi bumi itu sendiri. Meskipun bumi itu berputar, kita tidak akan merasakan pergerakan rotasi bumi atau jatuh saat posisi kita ada di bawah bumi.
Rotasi bumi memiliki berbagai akibat bagi kehidupan. Salah satu akibat rotasi bumi adalah terjadinya siang malam. Tidak hanya itu, rotasi bumi juga memiliki dampak lainnya.
Lantas, apa saja akibat rotasi bumi lainnya? Berikut dibawah ini pembahasannya.
Akibat Rotasi Bumi
Berikut ini penjelasan sepuluh akibat rotasi bumi bagi kehidupan, antara lain:
1. Terjadinya Siang dan Malam
Pergantian siang dan malam merupakan akibat dari rotasi bumi. Bumi terbagi menjadi dua bagian, yakni menghadap matahari dan membelakangi matahari.
Daerah di bumi akan mengalami siang hari ketika berada pada bagian yang menghadap matahari. Sementara itu, bagian yang membelakangi matahari akan mengalami waktu malam.
2. Perbedaan Waktu di Berbagai Daerah
Rotasi bumi juga mengakibatkan adanya perbedaan waktu di berbagai daerah. Contohnya, waktu Jepang dua jam lebih cepat dibandingkan waktu Indonesia. Sedangkan jika dibandingkan dengan negara-negara di wilayah Eropa, waktu Indonesia akan lebih cepat sekitar 6-7 jam.
Daerah yang menghadap matahari akan selalu bergantian. Pergantian wilayah tersebut yang mengakibatkan terjadinya perbedaan waktu antara satu daerah dengan daerah lainnya.
3. Gerak Semu Harian Matahari
Rotasi bumi juga mengakibatkan gerak semu harian matahari. Dalam setiap harinya, kita seolah melihat matahari sedang berputar dari arah timur ke barat atau yang ditandai dengan matahari terbit dan matahari terbenam.
Namun yang sebenarnya terjadi matahari tidak bergerak melainkan bumi yang sedang bergerak. Gerak yang tidak sebenarnya inilah yang sering disebut dengan gerak semu harian bintang.
4. Bentuk Bumi Menjadi Tidak Bulat Sempurna
Adanya rotasi bumi juga akan menyebabkan terjadinya berbagai macam gaya yang muncul dimana setiap gaya yang muncul tersebut akan selalu bergerak menjauhi pusat bumi.
Adanya gaya tersebut mampu menjadikan bentuk bumi menjadi tidak bulat sempurna. Itu artinya, pada bagian kutub, bentuk bumi akan lebih cepat. Sedangkan pada bagian khatulistiwa akan memiliki bentuk bumi yang lebih mengambang.
5. Perbedaan Percepatan Gravitasi Bumi
Rotasi bumi juga mengakibatkan arah gerakan menjauhi pusat. Akibatnya, bentuk bumi menjadi tidak sempurna dan diameter kutub lebih kecil daripada wilayah khatulistiwa. Kondisi tersebut mengakibatkan wilayah kutub mengalami gravitasi yang lebih cepat.
6. Perbedaan Ketebalan Atmosfer
Lapisan atmosfer dibentuk oleh troposfer, stratoster, mesosfer, termosfer, ionosfer, dan eksosfer. Perbedaan ketebalan tiap lapisan atmosfer tersebut salah satunya disebabkan adanya rotasi Bumi.
Selain karena rotasi bumi, perbedaan ketebalan atmosfer juga disebabkan oleh iklim antara zona kutub dan ekuator Bumi.
7. Terjadinya Pembelokan Arah Angin dan Arus Laut
Pembelokan arah angin dan arus laut ini juga terjadi akibat rotasi bumi yang menyebabkan angin yang bergerak ke arah Khatulistiwa di belahan bumi utara bergerak searah jarum jam. Sedangkan pada angin di belahan bumi selatan bergerak berlawanan arah jarum jam.
Pembelokan arah angin dan arus laut ini disebut juga dengan efek Coriolis yang mengakibatkan angin dan arus laut di belahan bumi utara berputar searah jarum jam, dan sebaliknya pada belahan bumi selatan yang bergerak berlawanan.
Pada kondisi perbedaan suhu dan tekanan udara yang tinggi, akan timbul angin yang kencang dan dapat menghasilkan hurricane atau angin topan.
Pada wilayah Tropis yang berada di Garis Khatulistiwa seperti Indonesia, tidak terdapat efek Coriolis dan tidak mengalami badai topan.
8. Efek Jetlag Saat Naik Pesawat Terbang
Dilansir dari Saintif, jet lag adalah kondisi psikologis karena adanya perubahan ritme sirkadian akibat perjalanan di meridian dan durasi hari yang berubah, detikers. Adapun penyebab utama dari jetlag ini adalah karena adanya rotasi bumi.
Oleh karena itu, banyak orang mengalami jet lag setelah penerbangan jarak jauh yang punya perbedaan waktu secara signifikan. Contohnya, ketika bepergian dari Indonesia ke Amerika.
9. Berfungsinya Satelit Buatan
Adanya rotasi bumi juga membantu satelit buatan menjadi berfungsi dengan maksimal. Pada dasarnya, pembuatan satelit buatan memiliki tujuan untuk mempermudah dalam bidang komunikasi dan informasi.
Oleh karena itu, ketika bumi berputar, maka daerah yang dijangkau satelit buatan juga dapat berganti serta satelit juga bisa lebih mudah untuk menyampaikan informasi pada berbagai daerah.
10. Adanya Kehidupan di Bumi
Rotasi bumi berperan penting dalam kelangsungan hidup semua makhluk yang ada di Bumi. Rotasi bumi yang menyebabkan terjadinya siang dan malam dapat mendukung keberlangsungan hidup penduduk Bumi.
Jika bumi tidak berotasi, maka hanya setengah bagian Bumi yang mendapat sinar matahari secara terus menerus dan bagian lain gelap secara terus menerus. Kondisi Bumi yang seperti ini tentu bukan lah kondisi yang ideal untuk hidup.
Itulah ulasan terkait akibat rotasi bumi bagi kehidupan. Tanpa adanya rotasi, maka makhluk hidup dan tumbuhan akan sulit untuk berkembang secara optimal.