Makna Setiap Baju Adat Jawa yang Menarik Diketahui

Annisa Fianni Sisma
30 Oktober 2023, 14:30
Baju Adat Jawa
Pinterest
Baju Adat Jawa

Indonesia merupakan salah satu negara dengan budaya yang sangat beragam. Salah satu yang masih dilestarikan hingga saat ini adalah baju adat Jawa.

Baju adat Jawa memiliki makna dan pengertian yang menarik diketahui. Masyarakat Jawa kerap menggunakan baju adat tersebut dalam kegiatan sehari-hari dulunya.

Seiring berkembangnya jaman, baju adat ini hanya digunakan dalam acara tertentu. Acara tersebut seperti pernikahan, pengajian, atau yang lainnya.

Makna Setiap Baju Adat Jawa

Baju Adat Jawa
Baju Adat Jawa (Pinterest)

Baju adat Jawa terdiri atas kain batik, kebaya, beskap, dan lain sebagainya. Setiap pakaian tersebut memiliki makna sebagai berikut:

1. Kain Batik

Kain batik memiliki berbagai motif dan telah dibuat sejak sekitar 1586 di Surakarta. Kain batik semakin mahal karena proses pembuatannya yang manual. Namun kini semakin cepat pembuatannya dengan batik printing dan cap.

Salah satu kain batik adalah batik cakar ayam. Batik ini digunakan oleh orang tua ketika ada acara mitoni, siraman dan tarub. Kain ini mewakili harapan agar anak yang menikah mampu mencari nafkah, hidup mandiri usai menikah.

Kain batik grageh wuluh memiliki makna agar setiap orang yang mengenakannya memiliki cita-cita dan tujuan hidup yang jelas. Artinya, seseorang tersebut akan senantiasa semangat dalam menjalani hidup.

2. Kebaya

Kebaya juga menjadi baju adat yang digunakan oleh para wanita Jawa. Istilah kebaya berasal dari bahasa Arab Abaya yakni pakaian.

Setiap desain kebaya memiliki makna yang tersendiri. Kebaya dengan kain sutera dan beludru merepresentasikan aura mewah dan anggun. Kebaya juga memiliki makna kesabaran dan lemah lembut.

Kemudian wanita yang mengenakannya juga perlu menyanggul rambutnya agar terlihat rapi dan anggun. Perhiasan yang dikenakan seperti subang, kalung, gelang, cincin, dan terkadang ada kipas yang melengkapinya.

3. Surjan

Surjan adalah salah satu baju adat Jawa yang dulunya untuk anggota kerajaan dari bangsawan ataupun abdi dalem yakni aparatur sipil. Pakaian Surjan ini digunakan ketika acara resmi diselenggarakan.

Baju Surjan merupakan pakaian yang mirip dengan beskap dengan motif lurik cokelat hitam di depannya juga terdapat saku. Pada bagian bawah, terdapat kain panjang batik yang dililitkan di pinggang dengan panjang hingga mata kaki.

Pria yang mengenakan Surjan wajib mengenakan blangkon dari kain batik. Kain itu dililitkan di kepala dan diikat. Di bagian belakang blangkon ada tonjolan yang disebut mondolan.

Baju Adat Jawa
Baju Adat Jawa Kanigaran (Pinterest)
 

4. Kanigaran

Kanigaran adalah baju adat Jawa yang digunakan oleh para raja. Pakaian ini bermakna keagungan, kekuasaan, dan kewibawaan.

Pakaian ini kerap digunakan pada acara pernikahan. Untuk pakaiannya, pria mengenakan beskap dari beludru halus dengan sulaman emas di depannya.

Kemudian untuk perempuan akan mengenakan pakaian beludru juga tetapi tanpa kerah. Di bagian bawah keduanya menggunakan dodotan atau kampuh yang berbeda dengan jarik biasa. Dodotan lebih berwarna daripad ajarik biasa.

5. Pakaian Basahan

Pakaian basahan ini digunakan para pengantin saat pernikahan mereka. Pakaian ini adalah warisan Kerajaan Mataram yang terus dilestarikan hingga sekarang.

Pakaian basahan pria yakni hanya mengenakan kain bawahan. Pada bagian atas, pria tidak mengenakan baju dan hanya kalung yang melambangkan kemewahan.

Kain bawahan itu adalah kain dodot yang menutup pusar. Pada bagian kepala, pengantin pria mengenakan kupluk dengan berbagai macam warna. Pria juga mengenakan keris untuk menunjukkan kekuatan.

Sementara bagi wanita, bahu dan dada bagian atas terbuka. Para wanita tetap mengenakan kemben untuk menutupi bagian tubuh atas lainnya. Pada bagian bawah, wanita mengenakan kemben. Rambut wanita ditata dengan bentuk konde yang dihias bunga. Di lehernya terdapat kalung indah.

Makna pakaian basahan ini adalah agar mempelai menjalani rumah tangga yang harmonis, bahagia, sejahtera. Pakaian ini pada umumnya digunakan pada sesi siraman.

Baju Adat Jawa
Baju Adat Jawa Beskap (Pinterest)

6. Jawi Jangkep

Baju adat Jawa yang berikutnya adalah Jawi Jangkep. Pakaian ini merupakan pakaian adat resmi yang didominasi warna hitam dan digunakan oleh pria maupun wanita.

Pakaian ini digunakan pengantin yang berasal dari Jawa Tengah. Pakaian tersebut bermotif bunga keemasan dengan beskap yang berkerah tinggi tanpa lipatan di lehernya.

Pengantin pria umumnya mengenakan bunga melati sebagai kalung. Jangkep sengaja dibuat tidak simetris di bagian depan dan belakang karena pada bagian belakang digunakan untuk menyimpan keris. Keris ini sebagai wujud dan makna agar manusia mampu menolak segala rupa godaan setan dan simbol perlawanan.

Pada perempuan, kebaya yang digunakan juga dari kain beludru berwarna hitam. Terdapat motif keemasan yang apik dan menarik. Perempuan juga menata rambutnya sehingga berbentuk konde disertai aksesoris lainnya.

7. Beskap

Beskap adalah pakaian polos hitam dengan desain sederhana dan keras lurus tanpa lipatan. Beskap juga dibuat tidak simetris sebagai tempat menyimpan keris. Beskap pada umumnya digunakan dalam acara-acara tertentu.

Itulah penjelasan mengenai makna baju adat Jawa. Selanjutnya dapat diketahui, setiap bentuk, desain, dan warna memiliki makna dan mewujudkan beberapa hal yang berbeda-beda.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...