3 Contoh Teks Biografi Pahlawan sebagai Inspirasi
Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Momen ini menjadi pengingat akan pengorbanan para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan Indonesia. Semangat mereka patut terus dikobarkan dan dijadikan inspirasi bagi generasi penerus bangsa.
Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat kepahlawanan adalah dengan mempelajari kisah hidup para pahlawan. Kita dapat membaca biografi mereka, menonton film tentang perjuangan mereka, atau mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang terkait dengan perjuangan mereka.
Berikut adalah 3 contoh teks biografi pahlawan yang dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda:
Contoh Teks Biografi Pahlawan
Berikut ini tiga contoh teks biografi pahlawan Indonesia yang bisa dibaca sebagai inspirasi.
1. Contoh Teks Biografi Ir Soekarno
Salah satu pahlawan nasional Indonesia yang pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia adalah Ir. Soekarno. Perjalanan hidupnya yang panjang dituangkan ke dalam biografi yang lengkap mengenai dirinya. Untuk mengetahui secara singkat, berikut adalah contoh teks biografi pahlawan yaitu Ir. Soekarno.
Kusno Sosrodihardjo atau yang lebih dikenal dengan nama Ir. Soekarno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901. Bung Karno yang merupakan presiden pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta pada usianya yang ke-69 dan beliau dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
Presiden Soekarno tinggal di Tulungagung, Jawa Timur bersama kakeknya. Beliau tidak menghabiskan waktu kecilnya bersama kedua orang tuanya. Di Tulungagung, Soekarno sempat bersekolah, namun tidak bisa menyelesaikannya, karena kembali ikut dengan orang tuanya tinggal di Mojokerto.
Tahun 1915, Soekarno berhasil menyelesaikan pendidikannya di Europeesche Lagere School dan selanjutnya tinggal bersama H.O.S Cokroaminoto yang merupakan teman dari ayah Soekarno. Bersama H.O.S Cokroaminoto, Soekarno mulai mengenal dan mempelajari politik.
Beliau juga mempelajari bagaimana cara untuk berpidato dan pada tahun 1921 beliau menyelesaikan sekolahnya di Hogere Burger School. Setelah itu, Soekarno pindah ke Bandung dan bersekolah di Technische Hooge School jurusan teknik sipil, di mana saat ini merupakan ITB. Soekarno lulus pada tanggal 25 Mei 1926 dan berhasil memperoleh gelar insinyur.
Hingga saat ini, sosok Ir. Soekarno masih sangat melekat di hati masyarakat Indonesia. Perjuangannya dan keteguhannya dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia bersama dengan masyarakat patut menjadi inspirasi perjuangan pada saat ini.
2. Contoh Teks Biografi Dewi Sartika
Dewi Sartika adalah seorang putri dari pasangan priyayi dari Jawa Barat yang lahir pada tanggal 4 Desember 1884. Dewi Sartika memiliki orang tua yang ingin memiliki seorang putri berpendidikan, walaupun pada saat itu hal tersebut bukan merupakan hal yang sesuai dengan adat.
Setelah ditinggal oleh sang ayah, Dewi Sartika diasuh oleh paman yang merupakan seorang Patih Cicalengka. Dari pamannya, Dewi Sartika mengetahui mengenai Sunda, sementara pengetahuan mengenai budaya Barat.
Sedari kecil, Dewi Sartika sangat tertarik dengan dunia pendidikan. Sejak ia berusia 10 tahun, ia sudah mengajar kepada anak-anak yang ada di Cicalengka untuk bisa menulis, membaca, dan berbicara bahasa Belanda.
Pada tahun 1902, Dewi Sartika meyakinkan pamannya untuk mendirikan sebuah sekolah untuk perempuan. Akhirnya di tahun 1904, Dewi Sartika bisa mendirikan Sakola Istri yang merupakan sekolah pertama di Hindia Belanda.
Akibat dari niat baik Dewi Sartika ini, ia mendapatkan dukungan positif dari berbagai pihak. Atas jasa beliau di bidang pendidikan, Dewi Sartika diberi anugerah 'Bintang Jasa' oleh pemerintah Hindia Belanda.
Sampai saat ini, jasa yang dilakukan oleh Dewi Sartika tidak bisa dilupakan dan sangat memberikan inspirasi serta harapan bagi banyak orang, terutama perempuan dalam mewujudkan cita-citanya.
3. Contoh Teks Biografi Wage Rudolf Soepratman
Wage Rudolf Soepratman lahir pada tanggal 9 Maret 1903 di Jatinegara, Batavia (Jakarta). Ayahnya bernama Senen, Sersan di Batalyon VIII. Pada tahun 1914, Soepratman ikut kakaknya, Roekijem ke Makassar. Di sana, ia disekolahkan oleh suami Roekijem yang bernama Willem van Eldik. Ia belajar bahasa Belanda selama 3 tahun, lalu melanjutkan e Normaalschool di Makassar.
Ketika berumur 20 tahun, ia menjadi guru di Sekolah Angka 2. Dua tahun selanjutnya, ia mendapat ijazah Klein Ambtenaar. Ia bekerja pada sebuah perusahaan dagang, lalu pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan.
Pekerjaan sebagai wartawan tetap dilakukannya sewaktu tinggal di Jakarta. Ia mulai tertarik kepada pergerakan nasional dan bergaul dengan banyak tokoh pergerakan. Rasa tidak senang terhadap penjajah Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku Perawan Desa. Buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda.
Soepratman dipindahkan ke Sengkang, namun tak lama, ia minta berhenti dan kembali ke Makassar. Sewaktu di Makassar, ia belajar musik dari iparnya, Willem van Eldik, hingga pandai bermain biola dan menggubah lagu. Pada suatu kali, ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul yang menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan. Soepratman tertantang, lalu mulai mengubah lagu. Pada tahun 1924, lahirlah lagu “Indonesia Raya”.
Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta, dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum. Pada saat itulah untuk pertama kalinya, lagu “Indonesia Raya” dikumandangkan di depan umum.
Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat, lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, lagu “Indonesia Raya” selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.
Akibat menciptakan lagu “Indonesia Raya”, Soepratman selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda. Ia ditangkap dan dipenjara di Surabaya. Soepratman meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit.
Struktur Teks Biografi
Ada tiga struktur teks biografi yaitu judul, orientasi, peristiwa (masalah), dan reorientasi. Mengutip dari Modul Bahasa Indonesia, berikut penjelasan struktur kalimat:
1. Judul
Judul berada di awal sebelum paragraf utama. Judul ini berisi nama tokoh berserta jasanya.
2. Orientasi
Bagian pertama berisi informasi tentang latar belakang atau peristiwa yang akan diceritakan. Orientasi merupakan kalimat pembuka untuk membuat pembaca tertarik. Bagian orientasi berhubungan dengan jawaban dari pertanyaan siapa, kapan, di mana, dan mengapa.
3. Peristiwa Penting
Peristiwa ini berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh. Ada juga bagian masalah yang menarik, mengesankan, dan mengharukan dari perjalanan hidup tokoh tersebut. Peristiwa penting masuk inti dari teks biografi. Terdapat rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis dan kisahnya dimulai dari meliputi kejadian utama yang dialami tokoh.
4. Reorientasi
Berisi kata-kata mutiara atau motivasi dari tokoh yang ditulis. Reorientasi bisa juga berisi kesimpulan dari rangkaian kisah sebelumnya. Bagian kesimpulan ini bisa ada dalam teks biografi atau tidak.
Itulah tiga contoh teks biografi pahlawan yang bisa dijadikan sebagai inspirasi. Kisah-kisah inspiratif pahlawan di atas adalah pengingat bahwa kemerdekaan Indonesia tidak diraih dengan mudah. Semangat pantang menyerah, keberanian, dan rasa cinta tanah air mereka patut kita teladani. Mari kita jadikan pahlawan sebagai inspirasi untuk terus berkarya dan membangun bangsa.