Tioria by Caramia, UMKM Fesyen yang Terinspirasi Budaya Khas Indonesia
Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selalu memiliki cerita bisnis yang menarik. Perjuangan memulai bisnis dari nol, menghadapi beragam tantangan, hingga merajut mimpi agar usahanya makin dikenal adalah hal yang ingin dicapai banyak pelaku UMKM.
Cerita dan mimpi yang sama juga dimiliki Tioria by Caramia. Brand fesyen lokal ini mengembangkan usahanya bersama BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, sebuah program dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang mempertemukan UMKM dengan calon buyer dari pasar global.
Salah satu produk yang terkenal dari brand ini adalah syal dengan berbagai motif khas Indonesia. Produk-produk syal ini diberi nama-nama unik, di antaranya Borobudur, Bajaj Jakarta, Becak, dan Ondel-ondel.
Tioria by Caramia juga menghasilkan produk-produk aksesori, seperti topi, pouch, dan masker. Ada juga kebaya dan outer dengan pilihan motif yang colorful dan mengambil tema unik dari cerita-cerita rakyat.
Tioria by Caramia didirikan oleh Caramia Sitompul. Kecintaannya pada seni membuat Caramia memiliki portofolio cemerlang yang menjadi modal utamanya dalam menekuni passion.
Caramia mengenyam pendidikan bidang seni dan desain di University of Michigan, Amerika Serikat (AS). Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di New York, AS pada bidang desain fesyen.
Tak hanya latar belakang pendidikannya yang mengesankan. Caramia juga pernah berkolaborasi dengan sejumlah merek fesyen global, seperti Calvin Klein, DKNY, Kate Spade, Macy's, Ralph Lauren, dan lain-lain. Caramia memiliki kecintaan yang besar terhadap seni dan budaya Indonesia. Ini yang membuatnya kembali ke Indonesia dan merintis bisnis Tioria by Caramia.
Sang ibunda yang menjadi rekanan Caramia dalam menjalankan bisnis, Joyce Sitompul, mengatakan bahwa tahun lalu putrinya membuat summer shirt. Salah satu tema desainnya adalah pedagang kaki lima. Produk ini menarik perhatian BRI, sehingga pihak bank mengundang Tioria by Caramia untuk mengikuti Bazaar Road to UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023.
Acara tersebut digelar untuk memeriahkan kick off HUT ke-128 BRI. “Sudah melewati proses kurasi. Ini jadi kesempatan sebisa-bisanya kami untuk melompat ke pasar yang lebih luas,” kata Joyce dalam keterangan tertulis, Jumat (10/11).
Tioria by Caramia kini memiliki 200 jenis produk, baik produk fesyen maupun aksesori dengan tema budaya Indonesia. Tersebab produk yang khas inilah, Tioria by Caramia bisa mengikuti Program BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR. Menurut Joyce, program ini menjadi jembatan bagi para pelaku UMKM yang memilik impian untuk go global.
Hal ini juga yang membuat Tioria by Caramia melakukan persiapan matang dalam menyambut BRILianpreneur 2023 yang rencananya akan digelar pada 7─10 Desember 2023 mendatang. Beberapa konsep yang sudah disiapkan antara lain desain yang terinspirasi kutu baru, makanan tradisional asinan, petani Indonesia, dan pasar bunga Rawa Belong.
“Dibikin unik ya. Jadi kelihatannya seperti remeh, tapi jadi bagus. Karena itu tadi, kecintaan anak saya kepada seni dan budaya Indonesia,” ujar Joyce.
Selama proses berkarya dan membuatnya hingga menjadi produk fesyen dan aksesori, Caramia selalu melakukan riset mendalam. Ini ia lakukan demi bisa lebih dekat dengan budaya yang akan menjadi sumber inspirasinya. Tak tanggung-tanggung, ia mendatangi langsung daerah yang menjadi tema utama karyanya.
Sejauh ini ada lima daerah yang budayanya dituangkan ke dalam produk Tioria by Caramia. Kelimanya yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatra Utara.
Sementara itu, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menuturkan UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR adalah inisiatif BRI dalam memperkenalkan keunikan produk UMKM. Ia berharap, kisah Tioria by Caramia yang berhasil go global dapat menjadi cerita inspiratif bagi pelaku UMKM lainnya.
“UMKM harus banyak mendapatkan kesempatan agar dapat melakukan ekspor dan masuk pasar internasional, karena UMKM saat ini merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia,” ucapnya.