Menyimak Contoh Makalah Kuliah Sebagai Acuan Penulisan
Makalah merupakan karya tulis yang biasa dibuat oleh peserta didik, termasuk di sekolah dan universitas. Makalah mengandung gagasan pribadi yang menggunakan keilmuan sebagai pertimbangan penulisan.
Selain itu, makalah juga wajib dilengkapi dengan daftar pustaka yang bisa diambil dari buku dan jurnal ilmiah. Fungsinya yaitu untuk memperkuat argumen penulis dan keabsahan sebagai karya tulis ilmiah.
W. J. S. Poerwadarminta melalui Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994), berpendapat bahwa makalah adalah uraian tertulis yang dikemukakan untuk mendapatkan pembahasan yang lebih lanjut. Maka dari itu, makalah bisa disebut sebagai karya tulis yang memuat buah pemikiran dari penulis yang belum pernah diterbitkan dan sifatnya ilmiah.
Sementara menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN) sebuah tulisan akan disebut sebagai makalah apabila memenuhi syarat berikut ini; berasal dari pemikiran sendiri, belum pernah dipublikasikan, mengandung unsur kekinian, dan bersifat ilmiah.
Terkait dengan itu, kali ini kami akan membahas tentang contoh makalah kuliah yang bisa dijadikan referensi penulisan. Termasuk gaya bahasa dan kerangkanya. Namun, mahasiswa juga bisa menggunakan ketentuan universitas masing-masing untuk menghindari kekeliruan ketika menulis makalah. Berikut lengkapnya.
Contoh Makalah Kuliah
Berikut contoh makalah kuliah, tepatnya jurusan manajemen.
Kata Pengantar
Kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang ‘Filsafat dan Nilai-nilai Manajemen’ . Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Agus Garnida M.hum Dosen mata kuliah Manajemen yang telah memberikan tugas ini kepada kami .
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ‘Filsafat dan Nilai-nilai Manajemen’ Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia sekarang ini mendorong beragam refleksi ilmiah, termasuk filsafat dan nilai-nilai manajemen, untuk terlibat dengan beragam persoalan dunia. Kita hidup di dunia yang saling terkait satu sama lain. Perubahan pada satu bagian masyarakat akan mempengaruhi bagian-bagian lainnya. Inilah yang disebut sebagai interdependensi, yakni kesalingterkaitan dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Fakta ini juga mempengaruhi tingkat persaingan global antara berbagai negara dan berbagai perusahaan di bidang ekonomi. Untuk bisa bertahan dan berkembang di era persaingan global semacam ini, kita membutuhkan cara berpikir dan penerapan tindakan yang tepat. Di titik inilah filsafat dan nilai-nilai manajemen memainkan peranan penting.
1.2 Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara lain:
a. Pengertian dari filsafat dan nilai-nilai manajemen
b. Faktor-faktor dasar filsafat manajemen
c. Filsafat dalam pandangan manajemen
d. Unsur manajemen berbasis nilai
e. Tujuan penerapan manajemen berbasis nilai
1.3 Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:
· Untuk melengkapi tugas pada mata kuliah Manajemen.
· Untuk memberi wawasan pada mahasiswa mengenai Filsafat dan Nilai-Nilai Manajemen.
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian filsafat dan nilai-nilai manajemen
Filsafat Manajemen adalah bagian yang paling penting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial. Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer.
Filsafat manajemen juga memberikan desain sehingga seorang manajer dapat mulai berpikir. Filsafat manajemen sangat berguna karena dapat dimanfaatkan untuk memperoleh bantuan dan pengikut.
Nilai-nilai Manajemen (Value based management atau manajemen berbasis nilai) memiliki beberapa arti. Manajemen berbasis nilai juga merupakan sebuah pendekatan yang memastikan perusahaan tetap berjalan sesuai dengan nilai, yang telah ditentukan sebelumnya.
2.2 Faktor-faktor dalam filsafat manajemen
Menurut Davis dan Filley dalam Ukas (1978) terdapat faktor-faktor dasar dalam filsafat manajemen yang diperlukan dan memiliki hubungan saling ketergantungan satu sama lain dalam mencapai tujuan. Faktor-faktor dasar tersebut meliputi hal-hal berikut.
• Kepentingan umum
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam penyelenggaraan suatu organisasi harus terlihat adanya cerminan deskripsi berbagai kepentingan, baik kepentingan pemilik, manajer, para bawahan, maupun kepentingan masyarakat lingkungannya.
• Tujuan usaha
Tujuan usaha adalah perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi, baik organisasi yang bertujuan mencari laba maupun organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Tujuan usaha pada umumnya dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu tujuan utama, tujuan kedua, dan tujuan tambahan.
• Pimpinan pelaksana
Pimpinan pelaksana adalah individu yang diberikan kepercayaan untuk memimpin suatu usaha dengan menggunakkan otoritas yang telah diberikan kepadanya.
• Kebijakan
Kebijakan adalah pernyataan atau ketentuan umum yang menuntut atau menyalurkan pemikiran menjadi pengambil keputusan oleh bawahan, serta memberikan arah ke mana organisasi tersebut akan dikemudikan.
• Fungsi
Fungsi adalah aktivitas yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai setiap organisasi sebagaimana halnya individu pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai
• Faktor dasar
Faktor dasar meliputi faktor-faktor produksi asli atau turunan, baik berupa alam, tenaga, modal, serta pendukungnya yang merupakan elemen yang harus ada dalam penyelenggaraan organisasi.
• Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah saluran yang menunjukkan hubungan kerja antara manajer dan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan yang disertai dengan otoritas dan tanggung jawab serta kesanggupan untuk tanggung gugat/mempertanggungjawabkan (accountability).
• Prosedur
Prosedur adalah tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu
• Moral kerja
Moral kerja adalah kondisi mental dari individu atau kelompok yang menentukan sikap bawahan dalam menerima pekerjaan dalam mengoperasikannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan akhir. Untuk memperoleh efektivitas dari deskripsi filsafat maupun manajemen yang dapat memberikan petunjuk pemikiran bagi suatu aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan tertentunya, faktor-faktor diatas dapat digunakan sebagai daftar pengecek terhadap analisis aktivitas yang menjadi norma tindakan dan aktivitas manajemen.
2.3 Filsafat dalam pandangan manajemen
Filsafat adalah petunjuk utama yang menggarisbawahi semua tindakan dari seorang manajer
Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer. Seorang manajer memerlukan kepercayaan dan nilai yang pokok untuk memberi petunjuk sesuai dan dapat dipercaya guna menyelesaikan pekerjaan. Filsafat manajemen juga memberikan desain sehingga seorang manajer dapat mulai berpikir. Filsafat manajemen amat berguna karena dapat digunakkan untuk memperoleh bantuan dan pengikut. Filsafat manajemen memberikan pemikiran dan tindakan yang menguntungkan dalam manajemen dan membantu kepada sifatnya yang dinamis dan memberi tantangan.
2.4 Unsur manajemen berbasis nilai
a. Menciptakan Nilai.
Bagaimana perusahaan dapat meningkatkan atau menghasilkan nilai masa depan maksimal. Lebih atau kurang sama dengan strategi.
b. Mengelola untuk Nilai.
Pemerintahan, perubahan manajemen, budaya organisasi, komunikasi, kepemimpinan.
c. Mengukur Nilai.
Terkait dengan sebuah penilaian
Manajemen Berbasis Nilai tergantung pada tujuan perusahaan dan nilai-nilai perusahaan. Tujuan perusahaan dapat menjadi ekonomi (Nilai Pemegang Saham) atau bisa juga bertujuan konstituen lain secara langsung (Nilai Pemangku Kepentingan).
2.5 Tujuan penerapan manajemen berbasis nilai
Sebuah nilai organisasi bersama membentuk budaya organisasi dan mempengaruhi cara organisasi beroperasi, kehidupan perusahaan dan mempraktikan nilainya, serta mencapai tujuan bersama melalui berbagi informasi dan keterlibatan tim dalam perencanaan dan pelaksanaan perubahan. Informasi harus dibagi pada seluruh organisasi agar karyawan didorong untuk terjadinya perbaikan secara terus menerus. Untuk setiap perusahaan yang percaya pada nilai dan praktik berbasis manajemen, bersama nilai perusahaan melayani berbagai tujuan.
Setiap Manajemen berbasis nilai memiliki beberapa tujuan, yaitu:
a. Nilai Organisasi Bersama
Nilai yang ada di dalam suatu organisasi dibagi minimal menjadi empat tujuan utama. Berikut adalah penjelasannya:
1) Tujuan yang pertama dari nilai bersama adalah bahwa mereka bertindak sebagai tonggak penunjuk untuk keputusan manajerial dan tindakan.
2) Tujuan lain dari nilai bersama adalah dampak mereka pada perilaku karyawan dalam membentuk dan mengomunikasikan apa yang menjadi harapan organisasi terhadap anggotanya.
3) Pengaruh pemasaran usaha.
4) Nilai bersama adalah cara untuk membangun semangat tim dalam organisasi.
Ketika karyawan menerima nilai perusahaan menyatakan, mereka mengembangkan komitmen yang lebih pribadi untuk pekerjaan mereka dan merasa wajib untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. Karena nilai bersama mempengaruhi jalan kerja yang dilakukan, sehingga karyawan menjadi lebih antusias bekerja bersama sebagai sebuah tim untuk mendukung nilai perusahaan.
b. Mengembangkan Nilai Bersama
Seperti setiap perusahaan yang menggunakan manajemen berbasis nilai akan memberikan pengetahuan bahwa tidak mudah untuk mendirikan nilai sebuah perusahaan. Tetapi komitmen karyawan untuk mengembangkan bersama nilai perusahaan tidak berhenti di situ. Mereka menyadari bahwa mereka benar-benar menggunakan nilai untuk membantu menentukan dan mengembangkan nilai tersebut. Mereka menyadari bahwa nilai bersama benar-benar penting. Mereka mulai memahami bahwa mereka adalah bagian dari budaya perusahaan yang unik di mana nilai berbentuk strategi bisnis. Beberapa saran yang spesifik untuk mengembangkan perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Libatkan semua orang di perusahaan.
2. Biarkan menyesuaikan nilai oleh departemen individu atau unit.
3. Mengharapkan dan menerima resistensi karyawan.
4. Jauhkan pernyataan singkat.
5. Hindari pertanyaan sepele.
6. Meninggalkan referensi keagamaan.
7. Tantangan.
8. Hidup .
Perusahaan yang berjalan dan mempraktekkan manajemen berbasis nilai telah menerima perspektif.
Kesimpulan
Filsafat Manajemen adalah bagian yang paling penting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial. Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer.
Manajemen berbasis nilai adalah sebuah pendekatan yang memastikan perusahaan tetap berjalan sesuai dengan nilai, yang telah ditentukan sebelumnya.
Jadi, filsafat dan nilai-nilai manajemen merupakan bagian penting dari manajemen yang saling berkaitan satu sama lain.
Itulah contoh makalah kuliah dari jurusan manajemen yang dirangkum langsung dari Academia. Anda bisa menyesuaikan dengan jurusan dan topik masing-masing.
Sumber: Academia/Vienska Ramadhany