Mengulik Hari Monyet Sedunia, dari Gurauan Menjadi Gerakan Pelestarian

Image title
14 Desember 2023, 15:13
Hari Monyet Sedunia
ANTARA FOTO/Patrik Cahyo Lumintu/Zk/aww.
Ilustrasi, seekor monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) bersama anaknya duduk di atas pohon di Hutan Kera Nepa, Sampang, Madura, Jawa Timur. Hutan yang memiliki luas sekitar empat hektare tersebut merupakan salah satu wisata alam di Pulau Madura dan saat ini dihuni sedikitnya 500 ekor monyet ekor panjang.

Setiap tahun, pada 14 Desember banyak orang di dunia merayakan Hari Monyet Sedunia atau Monkey Day. Meski terdengar lucu dan tidak biasa, perayaan ini memiliki latar belakang yang menarik dan tujuan yang sangat penting.

Pada perayaan ini, komunitas global merayakan keberagaman dan kecerdasan primata. Ini memberikan kesempatan bagi manusia untuk merenung tentang hubungan dengan alam, kebutuhan pelestarian, dan upaya untuk mempertahankan keanekaragaman hayati.

Melalui Hari Monyet Sedunia, kita diingatkan bahwa setiap tindakan kecil dapat memberikan dampak besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan hidup dan mewariskan planet yang lestari kepada generasi mendatang.

Perayaan ini merupakan bukti, bahwa sesuatu yang berawal dari ide kecil, atau bahkan lelucon, dapat menjadi gerakan global. Lantas, bagaimana awal mula munculnya perayaan ini, serta apa signifikansinya? Simak ulasan singkat berikut ini.

Daya Tarik Wisata di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan
Hari Monyet Sedunia (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Sejarah Hari Monyet Sedunia dan Perkembangannya

Perayaan hari monyet tidak seperti peringatan atau hari internasional lainnya, yang dimulai dari gerakan atau kesadaran terkait isu-isu penting di dunia. Perayaan ini, justru dimulai dari lelucon atau gurauan dua mahasiswa jurusan seni.

Hari Monyet Sedunia dimulai pada tahun 2000, yang berawal dari lelucon ciptaan Casey Sorrow dan Eric Millikin, yang merupakan mahasiswa di Michigan State University. Keduanya membuat situs yang didedikasikan untuk monyet pada 14 Desember dan menyatakannya sebagai hari monyet.

Awalnya dimaksudkan sebagai lelucon lucu di antara keduanya, karena dalam situs tersebut dua mahasiswa ini mengangkat artikel tentang monyet, serta mengunggah video dan foto-foto keduanya menggunakan kostum monyet.

Tak disangka, aksi Sorrow dan Millikin berkembang menjadi perayaan tidak resmi. Deklarasi keduanya yang menyatakan 14 Desember sebagai Hari Monyet Sedunia pun kemudian diadopsi oleh banyak orang, dan kemudian organisasi-organisasi di bidang pelestarian satwa.

Monkey Day mendapatkan popularitas melalui platform online dan media sosial, sehingga dapat menyebar dengan cepat dan menjangkau khalayak global. Meme, karya seni, dan konten lucu terkait monyet, juga akhirnya berkontribusi terhadap viralitas hari ini.

Selain itu, monyet sendiri memiliki daya tarik universal, karena sifatnya yang ceria dan ekspresif. Hari Monyet Sedunia memberikan kesempatan bagi masyarakat dari segala usia dan latar belakang, untuk terlibat dalam cara yang menyenangkan dan ringan.

Seiring berjalannya waktu, perayaan untuk primata ini berkembang melampaui asal usulnya yang bernuansa komedi. Ini berkembang menjadi sebuah perayaan yang mendorong konservasi satwa liar dan kesadaran lingkungan. Sifat ganda ini, yakni perayaan yang menyenangkan dan platform untuk konservasi, digaungkan oleh khalayak luas, yang tertarik pada isu kesejahteraan hewan dan lingkungan.

Populasi monyet ekor panjang
Hari Monyet Sedunia (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.)

Memang, Hari Monyet Sedunia bukanlah perayaan resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sehingga, tidak ada badan PBB yang secara khusus menyelenggarakan acara untuk merayakannya. Namun, perayaan ini telah diterima dan diadopsi secara luas oleh berbagai organisasi, kelompok lingkungan, lembaga konservasi, dan individu di seluruh dunia.

Organisasi seperti World Wildlife Fund (WWF), Wildlife Conservation Society (WCS), dan Jane Goodall Institute, sering mengadakan acara dan kampanye khusus untuk merayakan Hari Monyet Sedunia, untuk meningkatkan kesadaran tentang perlindungan dan kesejahteraan monyet.

Selain itu, taman satwa liar dan kebun binatang sering mengadakan acara khusus, edukasi publik, dan program konservasi untuk merayakan hari monyet ini. Sejumlah besar komunitas online, termasuk penggemar hewan, aktivis lingkungan, dan organisasi sosial, juga turut serta merayakannya melalui kampanye di media sosial.

Signifikansi Perayaan Hari Monyet Sedunia

Perayaan untuk primata ini memiliki arti penting karena beberapa alasan, yakni sebagai berikut:

1. Mendorong Kesadaran Konservasi

Hari Monyet Sedunia berfungsi sebagai platform untuk meningkatkan kesadaran tentang tantangan konservasi yang dihadapi monyet dan primata lainnya. Ini menyoroti pentingnya melindungi habitat alami dan keanekaragaman hayati para primata.

2. Pelestarian Satwa Liar

Hari Monyet Sedunia mendorong pemahaman yang lebih luas tentang peran primata dalam menjaga kesehatan ekosistem. Hal ini dapat berkontribusi pada upaya yang bertujuan melestarikan satwa liar dan mencegah penurunan spesies.

3. Pendidikan Lingkungan Hidup

Hari Monyet Sedunia memberikan kesempatan untuk inisiatif pendidikan tentang monyet, perilaku mereka, dan pentingnya keberadaan mereka di alam. Hal ini membantu menumbuhkan pemahaman yang lebih baik tentang keterhubungan spesies dan ekosistem.

4. Aksi yang Menginspirasi

Hari Monyet Sedunia memotivasi individu dan komunitas untuk mengambil tindakan dalam mendukung kesejahteraan primata dan konservasi lingkungan. Baik melalui sumbangan amal, kerja sukarela, atau partisipasi dalam acara pendidikan, masyarakat didorong untuk berkontribusi terhadap perubahan positif.

5. Apresiasi Budaya

Hari Monyet Sedunia juga memungkinkan eksplorasi makna budaya monyet di berbagai masyarakat. Ini memberikan platform untuk mengapresiasi peran monyet dalam mitologi, cerita rakyat, dan seni di berbagai budaya.

6. Humor dan Kegembiraan

Perayaan Hari Monyet Sedunia membawa kegembiraan dan humor bagi orang-orang di seluruh dunia. Baik melalui meme, karya seni, atau aktivitas menyenangkan, perayaan ini memberikan jeda dari rutinitas, menumbuhkan rasa senang dan riang.

KERA HITAM KHAS SULAWESI
Hari Monyet Sedunia (ANTARA FOTO/Jojon/foc.)

7. Menyatukan Komunitas Global

Hari Monyet Sedunia telah menjadi perayaan global yang mempertemukan individu-individu yang memiliki minat yang sama terhadap masalah primata, satwa liar, dan lingkungan. Hal ini menciptakan rasa kebersamaan dan tujuan bersama di antara orang-orang dari latar belakang yang berbeda.

8. Keterlibatan Komunitas Daring

Kehadiran Hari Monyet Sedunia secara online memfasilitasi pertukaran informasi, cerita, dan konten kreatif terkait monyet. Keterlibatan daring ini semakin menyebarkan pesan konservasi dan menumbuhkan rasa partisipasi global.

Intinya, kehadiran Monkey Day lebih dari sekadar perayaan yang lucu, namun kini berkembang menjadi perayaan penuh makna yang meningkatkan kesadaran, konservasi, pendidikan, dan keterlibatan komunitas dalam skala global.

Hari Monyet Sedunia juga menjadi bukti, bahwa ide yang berawal dari lelucon dapat berkembang menjadi sebuah gerakan global. Perayaan yang dimulai dari gurauan ini, pada akhirnya menjadi gerakan yang menyatukan berbagai kalangan di dunia untuk meningkatkan kesadaran akan perlindungan satwa liar dan keberlanjutan lingkungan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...