Arti Ide Pokok Beserta Ciri-ciri, Cara Menentukan, dan Contohnya
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, siswa diwajibkan untuk mempelajari berbagai bacaan, seperti novel, artikel, maupun berita. Bacaan tersebut biasanya berisi kumpulan paragraf dimana setiap paragraf umumnya terdapat satu ide pokok.
Ide pokok yang juga sering disebut sebagai gagasan utama atau kalimat utama ini berguna untuk memberikan informasi pada pembaca mengenai pokok pikiran yang akan dibahas.
Untuk lebih memahami tentang ide pokok dalam bacaan ini, simak pembahasan lengkapnya berikut ini mulai dari pengertian hingga contohnya.
Arti Ide Pokok
Dalam jurnal berjudul Kemampuan Menentukan Ide Pokok Paragraf melalui Pembelajaran One to One Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Bastem oleh Rapita, pengertian ide pokok adalah ide yang mendasari susunan sebuah paragraf dalam bacaan.
Sedangkan dalam e-modul berjudul Indahnya Kebersamaan Bahasa Indonesia yang dipublikasikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pengertian ide pokok adalah ide utama yang dibahas dalam suatu bacaan yang ada pada kalimat utama.
Sementara itu, dikutip dari buku Menulis Kreatif (2023) karya Anita Candra Dewi, ide pokok adalah gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf.
Ide pokok juga sering disebut sebagai gagasan utama atau kalimat utama. Adapun fungsinya terbagi menjadi dua, yakni bagi penulis dan bagi pembaca.
Bagi penulis, ide pokok berfungsi sebagai pengendali agar kalimat-kalimat pendukung lainnya tidak keluar dari gagasan pokok yang digunakan. Sementara bagi pembaca, ide pokok berfungsi sebagai penuntun dalam memahami isi bacaan.
Ciri-Ciri Ide Pokok
Dikutip dari Buku Bahasa Indonesia Paket A Setara SD/MI Tingkatan II 'Indahnya Kebersamaan' Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi, berikut ciri-ciri ide pokok.
- Memuat inti utama bacaan
- Biasanya ide pokok terdapat pada kalimat utama. Kalimat utama bisa terletak di awal, tengah, maupun akhir paragraf, tergantung jenis paragrafnya
- Ide pokok memiliki kalimat penjelas atau kalimat pendukung
- Biasanya, ide pokok memuat informasi yang lebih umum
- Ide pokok dikemas dengan kalimat yang lugas dan efektif
Cara Menentukan Ide Pokok
Setelah mengetahui pengertian dan ciri-cirinya, berikut adalah cara menentukan ide pokok bacaan yang bisa dipraktekkan.
1. Membaca Paragraf dengan Cermat
Anda akan kesulitan untuk menemukan ide pokok bacaan jika terburu-buru. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dan cermat dalam membaca sebuah paragraf.
2. Pahami Isi Bacaan
Sesudah membaca dengan cermat, Anda akan menemukan inti/isi dari bacaan tersebut. Isi bacaan ini perlu dipahami dengan baik dan menyeluruh.
3. Menemukan Kalimat Utama
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kalimat utama biasanya berada di tiga posisi. Jika di awal paragraf, maka disebut deduktif, sementara di akhir paragraf disebut induktif, atau bahkan bisa di awal dan di akhir (deduktif-induktif).
4. Menemukan Inti dari Kalimat Utama
Setelah berhasil menemukan kalimat utama, langkah selanjutnya adalah memahami isinya. Untuk lebih mudah, Anda bisa menggunakan perbandingan kalimat utama dan kalimat penjelas.
5. Menandai Ide Pokok
Ide pokok biasanya juga berisi informasi penting yang singkat dan padat. Jadi, tidak ada salahnya Anda menandai informasi penting tersebut untuk menghindari kelupaan.
Contoh Ide Pokok
Berikut ini dua contoh ide pokok yang bisa dipelajari agar paham seperti apa cara menentukannya yang baik dan benar seperti penjelasan sebelumnya.
Contoh 1
Bencana banjir lumpur akibat jebolnya tanggul Situ Gintung di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit yang akan timbul sesudah bencana adalah diare, tifus, leptospirosis dan demam berdarah. Masalah kesehatan pada korban dan masyarakat di sekitar lokasi lokasi bencana harus segera diantisipasi. Beberapa penyakit itu muncul karena lingkungan kotor dan sumber air bersih yang tercemar lumpur.
Pada paragraf ini, ide pokoknya adalah "Bencana banjir menimbulkan berbagai penyakit"
Seperti yang bisa dilihat di atas, kalimat lain dalam paragraf ini hanya "menjelaskan" penyakit-penyakitnya. Pada kalimat dua, misalnya, kalimat tersebut berisi contoh dari penyakit yang ditimbulkan. Di sisi lain, kalimat terakhir menjelaskan penyebab dari munculnya penyakit tersebut.
Contoh 2
Orang yang akan pensiun tidak perlu stres. Pensiun berarti tidak bekerja, tetapi mendapat gaji. Dengan tidak berdinas lagi berarti mereka tidak memiliki beban pikiran terhadap pekerjaan dan banyak waktu luang untuk bersantai. Kalau waktu luang itu bisa dioptimalkan dengan berbagai kegiatan yang positif dan produktif, tentu orang tidak akan terkena stres.
Pada paragraf di atas, ide pokoknya adalah pada kalimat pertama, yaitu “Tidak perlu stres saat menghadapi pensiun”.
Jika dianalisis kalimat-kalimat lainnya, fungsi mereka hanya sebagai penjelas dari kalimat utama (kalimat pertama). Misalnya, pada kalimat ”Dengan tidak berdinas lagi berarti mereka tidak memiliki beban pikiran terhadap pekerjaan dan banyak waktu luang untuk bersantai”.
Kalimat ini mengacu kepada kalimat utama. Tugas dari kalimat ini adalah memberikan “alasan” dari “Mengapa orang yang pension tidak perlu stres.”
Itulah rangkuman mengenai arti ide pokok termasuk informasi lainnya seperti ciri-ciri, cara menentukan, serta contohnya yang penting untuk diketahui.