5 Contoh Cerita Fantasi Singkat yang Imajinatif dan Bermakna
Cerita fantasi adalah jenis cerita fiksi yang mengandung unsur keajaiban, keanehan, atau hal-hal misterius. Cerita ini biasanya menceritakan tentang tokoh-tokoh yang memiliki kemampuan luar biasa, atau tentang peristiwa-peristiwa yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata.
Bersumber dari buku Teks Cerita Fantasi, cerita fantasi merupakan sebuah karya tulis yang dibangun menggunakan alur cerita yang normal serta memiliki sifat imajinatif dan khayalan semata.
Cerita fantasi dapat menjadi sarana untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas pembaca. Selain itu, cerita fantasi juga dapat memberikan makna dan pesan moral bagi pembaca.
Contoh Cerita Fantasi yang Imajinatif
Berikut ini adalah lima contoh cerita fantasi singkat yang imajinatif dan bermakna.
1. Rembulan (Negeri Misteri di Balik Pohon Kenari)
Cerita ini bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Rama yang tinggal di desa. Suatu malam, ia melihat rembulan yang sangat besar dan indah di langit. Ia penasaran dengan rembulan dan ingin menyentuhnya. Ia pun berlari ke arah pohon kenari yang besar di tengah hutan.
Di balik pohon itu, ia menemukan sebuah pintu rahasia yang membawanya ke negeri rembulan. Di sana, ia bertemu dengan berbagai makhluk ajaib seperti peri, bintang, dan awan. Ia juga menemukan sebuah istana yang megah di mana rembulan tinggal.
Rama pun diajak oleh rembulan untuk bermain dan menjelajahi negerinya. Rama merasa senang dan takjub dengan keindahan negeri rembulan. Namun, ia juga merindukan rumah dan keluarganya.
Rembulan pun mengerti perasaan Rama dan mengantarnya kembali ke dunia nyata. Sebelum berpisah, rembulan memberikan Rama sebuah kalung berbentuk bulan sabit sebagai tanda persahabatan mereka.
2. Biru Si Peri Hutan
Cerita ini bercerita tentang seorang peri cantik bernama Biru yang tinggal di hutan. Biru memiliki sayap berwarna biru yang bisa membuatnya terbang dan menyebar kebaikan. Biru sangat menyayangi hutan dan semua makhluk yang hidup di dalamnya. Ia selalu membantu mereka yang membutuhkan bantuan dan melindungi mereka dari bahaya.
Suatu hari, ia menemukan seorang anak perempuan yang tersesat di hutan. Anak perempuan itu bernama Lila. Lila adalah seorang anak yatim piatu yang kabur dari rumah panti asuhan yang kejam. Biru pun menolong Lila dan membawanya ke rumahnya di pohon besar.
Biru dan Lila pun menjadi sahabat karib. Mereka berbagi cerita, bermain, dan belajar bersama. Biru mengajari Lila tentang keajaiban alam dan makhluk-makhluk hutan. Lila mengajari Biru tentang dunia manusia dan budaya-budaya yang ada. Mereka saling menghargai dan menghormati perbedaan mereka. Mereka juga saling melengkapi dan mendukung satu sama lain.
3. Kupu-kupu Saputangan
Cerita ini bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Rian yang suka menggambar. Ia sering menggambar berbagai hal di atas kertas saputangan yang ia dapatkan dari ibunya. Ia bermimpi untuk menjadi seorang seniman terkenal suatu hari nanti.
Suatu hari, ia menggambar seekor kupu-kupu yang indah di atas saputangan. Ia sangat bangga dengan hasil gambarnya dan ingin memamerkannya kepada teman-temannya. Namun, saat ia berangkat ke sekolah, angin bertiup kencang dan membuat saputangan itu terbang dari tangannya.
Rian pun berlari mengejar saputangan itu, tetapi ia tidak bisa menangkapnya. Ia merasa sedih dan kecewa karena kehilangan saputangan dan gambarnya. Tiba-tiba, ia melihat sesuatu yang berkilau di udara. Ia kaget ketika melihat bahwa itu adalah saputangan yang ia gambar.
Ternyata, saputangan itu berubah menjadi kupu-kupu yang hidup. Kupu-kupu itu pun terbang mendekati Rian dan menepuk-nepuk pipinya dengan sayapnya. Kupu-kupu itu berkata bahwa ia adalah hadiah dari Tuhan untuk Rian karena kebaikan dan bakatnya.
Kupu-kupu itu juga mengucapkan terima kasih kepada Rian karena telah menggambar dirinya dengan cantik. Kupu-kupu itu pun mengajak Rian untuk bermain dan menjelajahi dunia bersamanya.
4. Taman Si Raksasa
Raksasa sedang pergi selama lima tahun di lain. Sekarang, dia kembali ke rumahnya yang sangat besar dengan taman di depannya. Ia melihat anak-anak sedang bermain.
Raksasa lalu memarahi mereka, "Apa yang kalian lakukan di sini? Pergi! Ini taman milikku!"
Anak-anak ketakutan dan berlari meninggalkan taman itu. Raksasa lalu membangun tembok yang tinggi mengelilingi taman itu. Anak anak kehilangan taman tempat bermain. Bunga-bunga di taman itu tidak lagi bermekaran.
Burung-burung tidak lagi berkicau dan pohon-pohon berhenti berbuah. Raksasa tidak mengerti mengapa taman miliknya menjadi tidak indah lagi.
Raksasa mendengar suara musik yang mengalun. Ternyata itu adalah suara kicauan burung di luar jendelanya. Raksasa mendekat ke jendela dan mendengarkan kicauan burung itu dengan sedih.
"Apa yang terjadi dengan tamanku? Aku berharap tamanku bisa menjadi indah seperti dulu, dengan burung-burung yang berkicau merdu seperti kamu," kata Raksasa kepada burung itu.
“Pohon, bunga-bunga, rumput, dan kami para burung menginginkan kehadiran anak-anak yang menjadikan tempat ini kembali penuh keceriaan,” kata si burung.
Raksasa menyadari kesalahannya. Selama ini ia terlalu egois, dan akibatnya ia hidup sendirian dan merasa kesepian. Raksasa pun menghancurkan tembok yang mengelilingi tamannya, lalu dipanggilnya anak-anak untuk bermain di taman.
Taman itu pun kembali penuh dengan anak-anak yang bermain gembira. Bunga-bunga pun kembali bermekaran di antara rerumputan yang hijau. Daun-daun dan buah-buahan memenuhi pohon-pohon, beserta burung-burung yang berkicau dengan merdu.
5. Raja dan Kura-kura
Di India, hidup seorang raja yang sangat gemar berbicara. Sang Menteri selalu memikirkan cara menghilangkan kebiasaan buruk sang Raja. Pada suatu hari, Raja dan Menteri pergi berjalan-jalan di halaman istana.
Mereka melihat seekor kura kura tergeletak di lantai. Tempurungnya terbelah menjadi dua.
"Bagaimana hal ini dapat terjadi?" Raja terus-menerus membicarakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dengan kura-kura itu.
"Paduka, saya tahu kejadian sebenarnya yang dialami kura-kura ini!" kata Menteri.
"Benarkah? Cepat ceritakan padaku," kata Raja penuh rasa ingin tahu. Menteri mulai bercerita. Kura-kura itu awalnya tinggal di sebuah danau di dekat Pegunungan Himalaya. Ada dua ekor angsa yang selalu mencari makan di danau tersebut. Mereka akhirnya bersahabat.
Pada suatu hari, dua ekor angsa itu menemui kura-kura yang sedang berjemur di tepi danau.
"Kura-kura, kami akan segera kembali ke tempat asal kami yang terletak di Gua Emas di kaki Gunung Tschittakura. Tidakkah engkau ingin ikut kami ke sana?" tanya Angsa.
"Aku mau ikut. Tapi, aku tak dapat terbang seperti kalian," sahut Kura-kura.
"Kami akan membantumu agar dapat turut bersama kami ke sana. Tapi, selama dalam perjalanan, kamu jangan berbicara karena akan membahayakan dirimu," kata Angsa.
"Aku akan selalu mengingat laranganmu. Bawalah aku ke tempat kalian yang indah itu," janji Kura-kura. Kedua angsa tersebut meminta Kura-kura agar menggigit sepotong bambu. Kedua angsa tersebut menggigit ujung-ujung bambu dan mereka pun terbang ke angkasa.
Beberapa orang di Benares tertawa. "Coba lihat! Sungguh lucu. Ada dua ekor angsa membawa kura-kura dengan sepotong bambu.”
Kura-kura yang suka sekali bicara merasa tersinggung ditertawakan. Dia pun lupa pada larangan kedua sahabatnya. Apakah manusia itu sedemikian bodohnya sehingga merasa aneh melihat hal seperti ini? ucapnya dalam hati.
Ketika Kura-kura membuka mulutnya untuk berbicara, dua ekor angsa itu sedang terbang di istana. Kura-kura pun terlepas dari bilah bambu yang digigitnya. Dia terjatuh dan tempurungnya terbelah dua.
"Kalau saja Kura-kura itu tidak suka berbicara berlebih-lebihan, tentu sekarang dia telah tiba di tempat sahabatnya," kata Menteri mengakhiri ceritanya sambil memandang sang Raja.
"Sebuah cerita yang menarik," sahut sang Raja sambil tersenyum. Dia menyadari ke mana arah pembicaraan Menteri. Sejak itu, sang Raja mulai menghemat kata katanya. Dia tidak lagi banyak bicara.
Itulah lima contoh cerita fantasi penuh makna, yang dapat dibacakan kepada anak-anak. Tak hanya menghibur, jenis cerita ini juga dapat berkontribusi pada perkembangan intelektual, emosional, dan sosial anak-anak.
Ini karena cerita fantasi mampu membantu anak-anak mengembangkan kemampuan berimajinasi dan kreativitas. Selain itu, jenis cerita ini dapat meningkatkan keterampilan berbahasa mereka dan memperkaya ekspresi verbal, serta membantu anak-anak memahami perbedaan antara benar dan salah, mengembangkan empati, dan menghargai nilai-nilai positif.