Sejarah dan Urgensi Hari Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan

Annisa Fianni Sisma
28 Januari 2024, 09:50
Hari Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan
Pexels
Hari Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan
Button AI Summarize

Peringatan Hari Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan atau International Day for the Prevention of Violent Extremism as and when Conducive to Terrorism ditetapkan pada tanggal 12 Februari setiap tahunnya. Peringatan ini berkaitan dengan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional.

Tindakan terorisme mengancam perdamaian dan kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Oleh sebab itulah peringatan ini menjadi penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya mencegah aksi-aksi yang menuju aksi terorisme.

Berkaitan dengan hal tersebut, menarik mengetahui urgensi peringatan Hari Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan lebih detail. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Urgensi Peringatan Hari Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan

Hari Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan
Hari Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan (Pexels)

Ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional adalah ekstremisme kekerasan. Ekstrimisme kekerasan ini dapat mengarah pada tindakan terorisme.

Proses menuju ekstremisme kekerasan seringkali disebabkan oleh pengalaman marjinalisasi, keterbatasan peluang, dan ketidakpuasan terhadap pemerintahan. Cara-cara yang dilakukan cenderung tidak terdeteksi sehingga diperlukan kesadaran tinggi dalam mengetahuinya.

Kelompok teroris memanfaatkan dan merekrut individu yang rentan secara sosial dan ekonomi. PBB pun berkolaborasi dengan Negara-negara Anggota untuk memberikan dukungan dalam menanggapi ancaman ini, dengan fokus pada pencegahan kejahatan. Pencegahan ini termasuk upaya mencegah ekstremisme kekerasan yang berpotensi berujung pada tindakan terorisme.

Ekstremisme kekerasan merupakan pelanggaran terhadap tujuan dan prinsip-prinsip PBB, merugikan perdamaian, keamanan, hak asasi manusia, dan pembangunan berkelanjutan. Dampaknya tidak memandang negara atau wilayah tertentu. Artinya, dampaknya dapat meluas karena cara yang digunakan untuk merekrut pun dengan pendekatan yang dianggap ‘wajar’ bahkan umum.

Fenomena ekstremisme kekerasan bersifat beragam dan tidak memiliki definisi yang jelas. Hal ini dinilai bukanlah hal baru atau terbatas pada suatu wilayah, kebangsaan, atau sistem kepercayaan tertentu.

Hari Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan
Hari Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan (Pexels)

Penyebaran ekstremisme kekerasan semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, melampaui batas wilayah mana pun. Jutaan orang telah mengungsi dari daerah yang dikuasai oleh kelompok teroris dan ekstremis kejam.

Arus migrasi meningkat baik dari, menuju, maupun di dalam zona konflik, melibatkan mereka yang mencari perlindungan dan yang terlibat sebagai pejuang teroris asing. Hal ini pun semakin merusak stabilitas wilayah yang terlibat.

Meskipun tidak ada pembenaran untuk ekstremisme kekerasan, perlu diakui bahwa fenomena ini tidak muncul begitu saja. Narasi keluhan, ketidakadilan yang nyata atau dirasakan, janji pemberdayaan, dan perubahan besar menjadi daya tarik ketika hak asasi manusia dilanggar, tata kelola pemerintahan yang baik diabaikan, dan aspirasi ditindas.

Sejarah dan Isi dari Resolusi A/RES/77/243 tentang Hari Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan

HAITI-VIOLENCE
HAITI-VIOLENCE (ANTARA FOTORalph Tedy Erol TPX IMAGES OF THE DAY)

Pada tanggal 15 Januari 2016, Sekretaris Jenderal menyampaikan Rencana Aksi dalam Upaya Mencegah Ekstremisme Kekerasan kepada Majelis Umum. Pada tanggal 12 Februari 2016, Majelis Umum mengesahkan resolusi yang memberi sambutan positif terhadap inisiatif dari Sekretaris Jenderal dan mencatat Rencana Aksi dalam Upaya Mencegah Ekstremisme Kekerasan.

Rencana tindakan tersebut mengadvokasi pendekatan menyeluruh termasuk langkah-langkah keamanan kontra-terorisme. Tak hanya itu, tindakan preventif sistematis untuk mengatasi faktor-faktor mendasar yang mendorong individu untuk meradikalisasi diri dan bergabung dengan kelompok ekstremis kekerasan juga dilakukan.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...