Mencermati Pengertian Hadits Menurut Bahasa dan Istilah
Hadits merupakan sumber hukum islam kedua setelah Al Quran dimana sumber ajarannya berasal dari Nabi Muhammad SAW . Hadits juga menjadi rujukan bagi umat muslim untuk menjelaskan hukum-hukum yang terdapat dalam Al Quran.
Penafsiran hadits sendiri tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Pasalnya, hanya orang yang benar-benar ahli dan memiliki ilmu pengetahuan terkait tentangnya yang bisa melakukannya.
Sebagai salah satu sumber hukum dalam Islam, hadits mengandung banyak ketentuan dan pembelajaran bagi umat Muslim.
Bila ingin mengetahui lebih banyak soal hadits, berikut di bawah ini penjelasan lengkapnya mulai dari pengertian hingga tingkatannya.
Pengertian Hadits Menurut Bahasa dan Istilah
Berikut ini masing-masing penjelasan mengenai pengertian hadits baik dari segi bahasa maupun istilah.
1. Menurut Bahasa
Mengutip buku Hadits Nabi dari Masa ke Masa oleh Dr. Muhammad Ajaj Al-Khathib, pengertian hadits menurut bahasa adalah sesuatu yang baru atau berita, sedikit ataupun banyak.
Sedangkan mengutip laman Kemenag, hadits menurut bahasa yaitu sesuatu yang baru, menunjukkan sesuatu yang dekat atau waktu yang singkat.
Dengan kata lain, hadist menurut bahasa adalah sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari seseorang ke orang lain.
2. Menurut Istilah
Dikutip dari buku Memahami Ilmu Hadis oleh Asep Herdi, pengertian hadits menurut istilah adalah perkataan Nabi (qauliyah), perbuatan Nabi (fi’liyah) dan segala keadaan Nabi (ahwaliyah).
Sedangkan dalam KBBI, pengertian hadits adalah sabda, perbuatan, taqrir (ketetapan) Nabi Muhammad SAW. yang diriwayatkan atau diceritakan oleh sahabat untuk menjelaskan dan menetapkan hukum Islam.
Sementara itu, berdasarkan laman Kemenag, hadist menurut istilah syara’ adalah hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik ucapan, perbuatan, atau pengakuan. Berikut ini penjelasan mengenai ucapan, perbuatan, dan perkataan.
- Hadits Qauliyah (ucapan) yaitu hadits-hadits Rasulullah yang diucapkan untuk berbagai tujuan dan persuaian (situasi).
- Hadits Fi’liyah adalah perbuatan-perbuatan Nabi Muhammad SAW, seperti mengerjakan solat lima waktu dengan tata cara beserta rukun-rukunnya.
- Hadits Taqririyah yakni perbuatan sebagian para sahabat Nabi yang telah diikrarkan oleh Nabi Muhammad SAW, baik perbuatan itu bentuk ucapan atau perbuatan. Ikrar yang dimaksud bisa dengan cara mendiamkannya atau melahirkan anggapan baik terhadap perbuatan itu sehingga dianggap sebagai persetujuan.
Unsur Hadits
Pengertian hadits menurut bahasa dan istilah tentunya harus disertai dengan pengenal unsurnya. Menurut Khusniati Rofiah dalam buku Studi Ilmu Hadits, tiap Hadits memiliki dua unsur utama yaitu sanad dan matan. Ada juga rawi yang menyampaikan Hadits.
Unsur-unsur Hadits adalah: