Pengertian Iman Kepada Hari Akhir, Macam, dan Hikmahnya
Dalam rukun iman kelima, seluruh umat Muslim diperintahkan untuk beriman kepada hari akhir atau kiamat. Menurut KBBI, kiamat berarti akhir zaman (dunia seisinya rusak binasa dan lenyap).
Berdasarkan definisi tersebut, kiamat dapat diartikan sebagai proses berakhirnya keseluruhan alam semesta beserta segala isinya.
Orang yang tidak menyakini akan terjadinya hari kiamat termasuk golongan orang yang tidak sempurna imannya. Oleh karena itu, umat Islam harus percaya dan meyakini bahwa hari akhir itu pasti akan datang.
Lantas apa arti sebenarnya dari iman kepada hari akhir? Berikut ini ulasan selengkapnya.
Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
Dilansir dari buku Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, yang disusun oleh Marlina Hidayanti Ansanoor (2022:24), iman kepada hari akhir dalam agama Islam adalah, meyakini bahwa kelak akan terjadi hari kehancuran alam semesta beserta seluruh kehidupan yang ada di dalamnya.
Setelah itu, manusia akan dimintai tanggung jawab amal ibadahnya selama di dunia.
Terdapat banyak dalil atau ayat dalam Al-Quran dan Hadis yang mendorong orang Islam untuk beriman kepada Hari Akhir atau Hari Kiamat. Berikut ini beberapa diantaranya:
- Surat Al-Anbiya Ayat 104
يَوْمَ نَطْوِى ٱلسَّمَآءَ كَطَىِّ ٱلسِّجِلِّ لِلْكُتُبِ ۚ كَمَا بَدَأْنَآ أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُۥ ۚ وَعْدًا عَلَيْنَآ ۚ إِنَّا كُنَّا فَٰعِلِينَ
Artinya: (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.
- Surat Al-A’raf Ayat 187
يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
Macam-macam Hari Kiamat
Para ulama mengelompokkan hari akhir atau kiamat menjadi dua macam, yaitu: kiamat sugra dan kiamat Kubra.
1. Kiamat Sugra
Kiamat Sugra (Kiamat kecil) merupakan peristiwa berakhirnya kehidupan sebagian makhluk di dunia ini. Semua makhluk hidup yang bernyawa di dunia ini akan mengalami kematian.
Selain peristiwa kematian, kiamat sugra juga bisa berupa musibah bencana alam seperti: banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, kekeringan, gelombang panas, badai tropis, tornado, wabah penyakit, kebakaran, badai salju, dan tsunami.
Kiamat sugra atau kiamat kecil ini perlu diwaspadai karena bisa datang kapan saja, di mana saja, bahkan mungkin sudah ada dekat atau di sekitar kita.
2. Kiamat Kubra
Kiamat Kubra (Kiamat besar) yaitu terjadinya kehancuran yang menimpa seluruh alam semesta. Kehidupan manusia akan berganti dengan alam yang baru, yakni alam akhirat.
Kiamat Kubra akan terjadi di seluruh dunia tanpa terkecuali. Kiamat Kubra memang belum terjadi sehingga tidak seorang pun mengetahui bagaimana peristiwa yang sebenarnya.
Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
Meyakini hari akhir merupakan kewajiban bagi seluruh umat Muslim. Pasalnya, terdapat sejumlah hikmah yang diperoleh bagi umat Muslim yang melaksanakannya.
Berikut ini beberapa hikmah beriman kepada hari akhir, yaitu:
1. Bersikap Mawas Diri
Sebagai hamba Allah SWT di muka bumi, umat Muslim tidak boleh berperilaku semena-semena dan mengikuti semua hawa nafsu kita.
Hal ini dikarenakan semua yang dilakukan di dunia ini akan berakibat kepada kehidupan di alam akhirat. Inilah yang menyebabkan umat Muslim harus bermawas diri.
2. Rendah Hati dan Tidak Sombong
Sehebat apapun manusia dan setinggi apa pun jabatannya, tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Semua manusia akan hancur dan binasa. Ilmu, kekuasaan, dan harta yang dimiliki manusia, semua itu hanyalah titipan atau amanah dari Allah SWT.
3. Kesadaran untuk Taat Beribadah
Surga dan neraka adalah tempat tinggal manusia di alam akhirat. Surga sebagai balasan amal baik yang disediakan bagi hamba-Nya yang bertakwa, sedangkan neraka sebagai balasan amal buruk yang disediakan bagi hamba-Nya yang durhaka.
4. Bertanggung Jawab
Pada hari akhir, manusia akan diminta pertanggungjawaban atas segala perbuatannya di dunia. Itu artinya manusia harus bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan di dunia, serta mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah SWT kelak di akhirat.
Besar atau sekecil apa pun amal perbuatan, manusia pasti akan mendapatkan balasannya di akhirat nanti.