Mengapa Ilmu Sejarah Bersifat Diakronis dan Sinkronis? Ini Jawabannya
Mengapa ilmu sejarah bersifat diakronis dan sinkronis? Ilmu sejarah merupakan disiplin ilmu yang mengkaji peristiwa masa lalu yang terkait dengan manusia dan kebudayaannya. Dalam ilmu sejarah, terdapat dua sifat utama yaitu diakronis dan sinkronis.
Ilmu sejarah merupakan disiplin ilmu yang mengkaji peristiwa di masa lalu. Sifat diakronis dan sinkronis dalam ilmu sejarah muncul karena pendekatannya yang melibatkan analisis urutan waktu dan kronologi untuk memahami peristiwa masa lalu.
Mengapa Ilmu Sejarah Bersifat Diakronis dan Sinkronis
Dalam soal IPS kelas X, terdapat pertanyaan yang berjudul "Jelaskan mengapa ilmu sejarah bersifat diakronis dan sinkronis?" Ilmu sejarah bersifat diakronis dan sinkronis karena fokusnya pada pemahaman peristiwa dan fenomena sejarah dalam kerangka waktu yang berbeda-beda serta konteks ruang yang beragam.
Ilmu sejarah adalah cabang ilmu pengetahuan yang memfokuskan pada kajian peristiwa masa lalu dan memiliki sifat diakronis dan sinkronis. Sifat diakronis berasal dari bahasa Yunani yaitu "dia" yang berarti melewati atau melintas dan "khronos" yang berarti waktu. Dengan demikian, ilmu sejarah bersifat diakronis karena melihat peristiwa masa lalu sebagai suatu proses yang dinamis, melintasi berbagai rentang waktu.
Analisis diakronis mencakup pemahaman perkembangan sejarah dari satu periode waktu ke periode waktu berikutnya, sementara analisis sinkronis berkaitan dengan perbandingan kondisi sejarah di wilayah yang berbeda pada saat waktu yang sama.
Contoh analisis diakronis dapat ditemukan dalam kajian mengenai bagaimana sistem pemerintahan Indonesia mengalami perubahan dari masa kolonialisme hingga era reformasi saat ini. Sebaliknya, contoh analisis sinkronis mencakup perbandingan kondisi sosial, ekonomi, politik dan budaya Indonesia dengan negara-negara tetangga pada tahun 2023.
Ilmu sejarah memilih pendekatan diakronis dan sinkronis untuk memberikan pemahaman yang komprehensif terhadap dinamika sejarah manusia. Melalui penelitian dan analisis ini, ilmu sejarah memberikan kontribusi penting dalam membentuk perspektif yang lebih kaya terkait masa lalu.
Sifat sinkronis dalam ilmu sejarah menunjukkan kemampuan untuk memahami peristiwa yang terjadi pada saat waktu yang sama dalam wilayah geografis yang berbeda. Dengan menggabungkan pendekatan diakronis dan sinkronis, ilmu sejarah dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang perkembangan sejarah manusia serta hubungan antara peristiwa di berbagai tempat.
Manfaatnya tidak hanya terbatas pada memahami peristiwa sejarah, tetapi juga memberikan wawasan yang berharga bagi generasi saat ini dan masa depan. Selain itu, membantu mereka menghadapi tantangan dan peluang yang mungkin muncul.
Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli
Setelah paham mengapa ilmu sejarah bersifat diakronis dan sinkronis, ketahui juga pengertian sejarah. Para ahli memberikan definisi sejarah dengan berbagai makna. Menurut modul Sejarah Peminatan Paket C Tingkatan V yang disusun oleh Apriyanti Wulandari, berikut beberapa pengertian sejarah menurut para ahli:
1. Thomas Carlyle
Menyatakan bahwa sejarah adalah catatan peristiwa di masa lalu yang mempelajari biografi orang-orang terkenal yang dianggap sebagai penyelamat pada zamannya. Orang-orang besar ini dianggap sebagai pemain utama dalam membentuk sejarah.
2. Ibnu Khaldun
Mendefinisikan sejarah sebagai catatan umat manusia atau peradaban dunia, mencakup perubahan-perubahan dalam watak masyarakat manusia.
3. Moh. Yamin
Menyatakan bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun berdasarkan hasil penyelidikan terhadap peristiwa-peristiwa yang dapat dibuktikan dengan kenyataan atau fakta.
4. Roeslan Abdulgani
Menyebut sejarah sebagai ilmu yang melibatkan pandangan tiga dimensi yaitu pandangan ke masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Sejarah tidak dapat dipisahkan dari kenyataan masa sekarang dan perspektif masa depan.
5. Sartono Kartodirdjo
Seorang guru besar bidang sejarah di UGM, membagi pengertian sejarah menjadi dua yakni subjektif dan objektif. Sejarah dalam arti subjektif adalah konstruksi naratif yang disusun oleh penulis sebagai cerita yang menghubungkan fakta-fakta saling berkaitan. Dalam arti objektif, sejarah yaitu peristiwa sejarah itu sendiri atau proses sejarah dalam aktualisasinya.
6. Kuntowijoyo
Seorang budayawan, sastrawan dan sejarawan, mendefinisikan sejarah sebagai rekonstruksi atau pembangunan kembali peristiwa masa lalu untuk dikontekstualisasikan ke dalam kehidupan saat ini dan masa depan.
Mengapa ilmu sejarah bersifat diakronis dan sinkronis karena pendekatan ini memungkinkan pemahaman yang komprehensif terhadap peristiwa masa lalu. Pendekatan diakronis memungkinkan peneliti untuk melihat evolusi dan perkembangan sejarah dari waktu ke waktu, sementara pendekatan sinkronis memungkinkan perbandingan kondisi atau peristiwa yang terjadi pada waktu yang sama di berbagai wilayah geografis.