Tips Haji Sebelum Ke Masjid Nabawi Bagi Jemaah dan Rukunnya
Tips haji sebelum ke Masjid Nabawi perlu diperhatikan oleh para jemaah haji. Para jemaah haji dihimbau oleh Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kementerian Agama (Kemenag), Akhmad Fauzin untuk memperhatikan sejumlah hal sebelum beribadah di Masjid Nabawi.
Pemberangkatan jemaah haji 2024 di Indonesia dilakukan secara bertahap. Jemaah haji Indonesia gelombang pertama sudah diberangkatkan ke tanah suci, dari sejumlah embarkasi menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Tips Haji Sebelum ke Masjid Nabawi
Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau bagi seluruh jemaah haji Indonesia untuk mencatat beberapa hal sebelum pergi ke Masjid Nabawi. Berikut tips haji sebelum ke Masjid Nabawi:
1. Menggunakan tanda pengenal, seperti gelang jemaah, mencatat nama, dan nomor pemondokan. Beri tahu dan catatlah nomor kontak petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) di pemondokan.
2. Calon jemaah haji dihimbau untuk pergi dan pulang secara berkelompok. Gunakan pelembab bibir dan kulit untuk menghindari iritasi karena cuaca panas.
3. Menggunakan kaus kaki atau alas kaki untuk menghindari kaki melepuh. Apabila kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel siang hari karena jalan yang dilalui sangat panas.
4. Apabila jemaah haji kehilangan alas kaki di Masjid Nabawi, cobalah menghubungi petugas haji yang ada di sekitar masjid.
5. Membawa air mineral secara berkala agar tidak dehidrasi.
6. Mengatur irama kepulangan dan keberangkatan dari pemondokan menuju Masjid Nabawi dan sebaliknya. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari penumpukan antrean lift di hotel.
7. Istirahatlah yang cukup, dan makan tepat waktu.
8. Pemerintah mengimbau para jemaah calon haji khususnya lansia untuk menghindari aktivitas luar ruang, dan menjaga kesehatan. Mengingat, kondisi cuaca di Madinah cukup panas dengan suhu mencapai 39-40 derajat celcius.
9. Bagi jemaah lansia, jangan memaksakan diri melaksanakan salat berjamaah di Masjid Nabawi jika kondisi fisik tidak memungkinkan.
6 Rukun Haji yang Perlu Diperhatikan
Selain tips haji sebelum ke Masjid Nabawi, umat muslim yang melaksanakan ibadah haji juga perlu memperhatikan rukun haji. Rukun haji merupakan segala kegiatan yang perlu dilaksanakan selama rangkaian ibadah haji di tanah suci. Berikut beberapa rukun haji:
1. Ihram
Ihram diawali dengan membaca niat, mengenakan pakaian putih, yaitu dua kain putih yang dililitkan ke pinggang sampai bawah lutut, dan disampirkan di bahu kiri untuk laki-laki. Sementara pakaian biasa yang menutup aurat bisa untuk perempuan. Dalam ihram, ada sejumlah larangan, di antaranya:
• Memotong kuku.
• Memakai parfum.
• Mencukur rambut di bagian tubuh manapun.
• Melakukan hubungan seksual.
• Menutup kepala untuk jemaah laki-laki dan menutup wajah bagi jemaah perempuan.
• Membunuh hewan.
2. Wukuf
Wukuf merupakan salah satu rangkaian ibadah haji, di mana jemaah haji berdiam diri, dan tidak memikirkan apapun, sambil berdoa, serta berdzikir kepada Allah SWT. Wukuf dilaksanakan di Padang Arafah, mulai dari matahari terbenam hingga matahari terbit pada tanggal 9-10 Dzulhijjah. Selama wukuf, lakukan dzikir dan berdoa.
3. Tawaf
Rukun haji berikutnya yaitu tawaf, atau mengelilingi ka’bah secara berlawanan dengan arah jarum jam sambil berdoa. Selama melakukan tawaf, jemaah haji menyentuh Hajar Aswad, atau menciumnya. Setelah tawaf, jamaah haji bisa melaksanakan salat sebanyak dua rakaat, atau di makam Nabi Ibrahim.
4. Sa’i
Sa’I merupakan rukun haji yang dikerjakan dengan lari-lari kecil, atau berjalan di antara Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.
5. Tahallul
Tahallul merupakan rukun haji yang dikerjakan dengan memotong rambut. Jemaah haji laki-laki mencukur, atau merapikan rambutnya, sedangkan jamaah perempuan memotong sedikit bagian rambutnya.
6. Tertib
Rukun haji terakhir ialah tertib, yang artinya semua rangkaian ibadah harus dilakukan secara berurutan, tidak boleh ada yang ditukar atau dilewati. Jika tidak tertib maka ibadah haji dianggap tidak sah.
Demikian beberapa tips haji sebelum ke Masjid Nabawi yang perlu diperhatikan oleh jemaah. Kementerian Agama telah menyediakan Buku Panduan Manasik Haji, Buku Panduan Manasik Haji untuk Lansia, serta video Manasik Haji yang bisa dilihat di aplikasi PUSAKA Kementerian Agama.