Aksara Jawa Lengkap, Jenis-jenis dan Cara Menulisnya Sebagai Panduan
Dalam aksara Jawa lengkap, banyak jenis aksara Jawa yang harus diketahui, di antaranya sandhangan aksara rékan, aksara murda, aksara swara, hingga angka. Pada zaman dulu, nenek moyang kita tidak hanya menggunakan aksara latin, tetapi juga aksara daerah sebagai sarana komunikasi tertulis.
Ada lebih dari 700 bahasa yang tersebar di berbagai daerah Indonesia yang dilengkapi dengan aksara Jawa atau huruf Jawa. Aksara Jawa merupakan aksara wuda (telanjang) tanpa sandhangan, sehingga dapat dibaca dengan vokal “a” nglegena.
Masyarakat Jawa sudah mengenal aksara sejak dulu. Bahkan masyarakat Jawa juga memiliki tradisi tulis sejak tahun 700 Masehi. Aksara ini dikenal dengan sebutan Aksara Jawa atau Aksara Caraka.
Aksara Jawa dan Pasangannya
Aksara Jawa dan pasangannya dapat Anda pelajari terlebih dahulu. Aksara Jawa dasar ini, di antaranya ha-na-ca-ra-ka da-ta-sa-wa-la pa-dha-ja-ya-nya ma-ga-ba-tha-nga. Setiap hurufnya tentu memiliki pasangannya masing-masing.
Aksara Jawa merupakan aksara wuda (telanjang) tanpa sandhangan, semuanya bisa dibaca menggunakan vokal ‘a’ nglegena. Berikut contoh aksara Jawa dan pasangannya:
Jenis-jenis Aksara Jawa
Berikut jenis-jenis aksara Jawa dan kelengkapannya, mulai dari sandhangan hingga angka Jawa:
1. Sandhangan
Aksara Jawa di atas merupakan huruf dasar yang dibaca dengan vokal “a”. Masing-masing huruf dapat dibaca dengan vokal a i u e o dan menambahkan tanda tertentu atau sandhangan.
Misalnya huruf ha dapat diubah menjadi hi, hu, he atau ho dengan menambahkan sandhangan. Khusus untuk huruf e dibedakan menjadi dua jenis yaitu e taling seperti saat diucapkan nama “Heri” dan e pepet saat mengucapkan kata “gelas”.
Ada juga beberapa tanda lain yang berfungsi membuat huruf mati di akhir kata. Huruf khusus ini di antaranya h, r dan ng. Misalnya pada kata “kurang”, “gagah” dan “bubar”. Tidak hanya huruf r, h dan ng, huruf lain juga bisa mati dengan memberi tanda pangkon. Misalnya huruf berikut:
2. Aksara Murda
Aksara Jawa Murda adalah bentuk huruf kapital dan aksara Jawa yang dapat digunakan untuk menulis kota, gelar dan lembaga. Aksara murda ini berjumlah 8, di antaranya:
3. Aksara Rekan
Aksara rekan merupakan aksara yang ditambahkan ke susunan aksara Jawa. Fungsinya untuk menuliskan ejaan huruf utama yang diadopsi dari kosa kata bahasa Arab. Jumlah aksara tidak dapat dibatasi karena bergantung pada ketersediaan aksara itu. Berikut beberapa aksara rekan:
4. Aksara Swara
Aksara Swara memiliki fungsi sama dengan aksara Murda. Namun, aksara ini hanya terdiri atas huruf vokal yaitu a, i, u, e, dan o. Aksara swara tidak memiliki pasangan, hanya bisa mendapatkan sandhangan utama yaitu sandhangan sigeg:
5. Wilangan atau Angka
Berikut daftar angka dalam aksara jawa:
Cara Menulis Aksara Jawa
Agar bisa membuat kata-kata sederhana tanpa huruf mati, cara menulisnya cukup mudah karena tidak perlu menggunakan pasangan. Anda cukup menggunakan huruf dasar ditambah dengan sandhangan, contohnya berikut:
Menulis aksara Jawa jadi lebih kompleks karena saat menggunakan huruf mati harus menggunakan pasangan. Misalnya pada kata “kraton Jogjakarta”, suku kata”jo” harus memiliki aksara pasangan karena terletak setelah huruf “g” mati. Contohnya sebagai berikut:
Demikian aksara Jawa lengkap yang terdiri atas 20 aksara yaitu ha-na-ca-ra-ka da-ta-sa-wa-la pa-dha-ja-ya-nya ma-ga-ba-tha-nga. Aksara tersebut termasuk aksara nglegena “telanjang” karena belum memiliki sandhangan atau yang membuatnya bisa memiliki bunyi vokal lain.