Kapan Musim Kemarau 2025? Berikut Hasil Analisa dari BMKG

Anggi Mardiana
9 Juli 2025, 11:35
Kapan musim kemarau 2025?
Freepik.com
Kapan musim kemarau 2025?
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kapan musim kemarau 2025? Musim kemarau tahun 2025 diperkirakan mengalami kemunduran waktu di banyak daerah, terutama di wilayah Jawa serta Bali dan Nusa Tenggara, dibandingkan dengan prakiraan yang dibuat pada Februari.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa hingga awal Juni 2025, baru sekitar 19 persen zona musim yang memasuki musim kemarau. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam musim hujan, meskipun secara normal, pada periode ini sudah seharusnya mulai memasuki musim kemarau.

Dalam prakiraan cuaca bulanan terbaru, BMKG memprediksi bahwa curah hujan dengan intensitas di atas normal akan terus terjadi di sejumlah wilayah hingga Oktober 2025. Dengan demikian, BMKG menyimpulkan bahwa musim kemarau tahun 2025 kemungkinan besar akan berlangsung lebih singkat dari biasanya, dengan curah hujan  tetap tinggi di berbagai daerah.

Kapan Musim Kemarau 2025?

Kapan musim kemarau 2025?
Kapan musim kemarau 2025? (Freepik.com)

Secara umum, puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi antara Juli hingga Agustus 2025. Namun, waktu puncaknya berbeda-beda antarwilayah, di Jawa dan Papua cenderung terjadi lebih awal. Sementara di Sumatera dan Sulawesi puncaknya justru mengalami keterlambatan.

Musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih pendek durasinya di beberapa wilayah seperti Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali. Sebaliknya, beberapa daerah di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua justru diperkirakan akan mengalami musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya, bahkan melebihi 24 dasarian (sekitar 240 hari).

Penyebab Perubahan Musim

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG menjelaskan bahwa tertundanya musim hujan disebabkan karena curah hujan tinggi selama April-Mei 2025. Masa ini seharusnya jadi transisi musim hujan ke kemarau. Hal ini telah diprediksi BMKG sejak Maret 2025 melalui prakiraan iklim bulanan.

Berdasarkan hasil analisis curah hujan pada Dasarian I (10 hari pertama) Juni 2025, menunjukkan indikasi pergeseran menuju musim kemarau. Sekitar 72 persen wilayah mengalami curah hujan kategori normal, 23 persen tergolong bawah normal (lebih kering dari biasanya), dan hanya 5 persen wilayah yang masih mencatat curah hujan atas normal.

Indonesia Mengalami Kemarau Basah

BMKG menyampaikan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia saat ini mengalami fenomena "kemarau basah", yaitu hujan masih turun meski sudah memasuki musim kemarau. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus 2025. Setelah itu, akan terjadi masa peralihan musim (pancaroba) selama September hingga November, sebelum musim hujan kembali dimulai pada Desember 2025 dan berlangsung sampai Februari 2026.

Sebanyak 403 Zona Musim (ZOM), atau sekitar 57,7% wilayah, diperkirakan memulai musim kemarau antara April hingga Juni 2025, dengan wilayah Nusa Tenggara menjadi yang paling awal mengalaminya. Secara keseluruhan, awal musim kemarau tahun ini tergolong normal hingga sedikit lebih lambat dari rata-rata, mencakup sekitar 409 ZOM atau 59% wilayah.

Curah hujan sepanjang musim kemarau diprediksi berada pada level normal di sebagian besar daerah. BMKG juga memperkirakan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2025, dengan waktu puncak yang cenderung sama atau sedikit lebih awal dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, musim kemarau tahun ini diprediksi akan berlangsung lebih singkat dari biasanya di 298 ZOM, atau sekitar 43% wilayah.

Dampak Musim Kemarau

Suhu panas yang disertai sinar Matahari yang menyengat biasanya menjadi pertanda bahwa suatu daerah telah memasuki musim kemarau. Menurut informasi dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada beberapa dampak yang ditimbulkan oleh musim kemarau, antara lain:

1. Ketersediaan Air Bersih Menurun

Musim kemarau yang berlangsung lama sering menyebabkan kekurangan air bersih. Oleh karena itu, penting untuk mulai menghemat penggunaan air. Kekurangan air bersih  bisa menyebabkan dehidrasi pada tubuh, yang dapat berakibat serius jika tidak segera ditangani.

2. Kematian Tanaman

Air merupakan unsur penting bagi kehidupan tanaman. Tanpa persiapan yang matang, musim kemarau bisa membuat banyak tanaman layu dan akhirnya mati karena kekurangan air.

3. Polusi Meningkat

Kekeringan akibat kemarau panjang dapat memperburuk tingkat polusi udara. Oleh sebab itu, penggunaan masker dan ketersediaan air bersih menjadi hal yang penting selama musim ini.

Kapan musim kemarau 2025 dimulai menjadi pertanyaan penting bagi banyak pihak, terutama di sektor pertanian, perikanan, dan kesehatan. Berdasarkan pola iklim tahunan di Indonesia, musim kemarau umumnya berlangsung antara bulan April hingga Oktober, dengan puncaknya terjadi pada Juli hingga Agustus.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan