Apa Itu Istilah Rojali dan Rohana? Ini Penyebabnya

Tifani
Oleh Tifani
25 Juli 2025, 22:39
Ilustrasi, Apa Itu Istilah Rojali dan Rohana
Freepik
Ilustrasi, Apa Itu Istilah Rojali dan Rohana
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Istilah rojali dan rohana kian santer di tengah Penurunan daya beli masyarakat, terutama di kalangan menegah ke bawah. Istilah ini mulai ramai digunakan setelah munculnya berbagai konten satir dan komentar publik yang mencerminkan fenomena konsumsi masyarakat yang mulai beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang menantang.

Istilah rojali dan rohana juga disebut-sebut menjadi dalang dibalik menurunnya pendapatan pusat perbelanjaan, namun pengunjung terus meningkat. Lalu, apa itu istilah rojali dan rohana?

Berikut ulasan lengkap mengenai apa itu istilah rojali dan rohana dan penyebabnya.

Apa Itu Istilah Rojali dan Rohana?

Ilustrasi, Istilah Rohana dan Rojali
Ilustrasi, Istilah Rohana dan Rojali (Freepik)

 

Istilah rojali dan rohana merupakan akronim atau singkatan dari gabungan kata yang dituliskan dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Rojali adalah akronim dari rombongan jarang beli.

Sementara itu, kepanjangan dari rohana adalah rombongan hanya nanya. Keduanya merujuk pada perilaku konsumen yang mengunjungi mal atau pusat perbelanjaan.

Tidak hanya mudah dilihat di mal, mungkin kita juga masuk kategori rojali dan rohana tersebut. Pasalnya, saat ini, banyak orang datang ke mal dan kemudian pulang dengan tangan kosong.

Apa Penyebab Rojali dan Rohana?

Dikutip dari laman Katadata.com, kehadiran rojali dan rohana yang semakin banyak dibuktikan dengan data kenaikan jumlah kunjungan ke mall ataupun pusat perbelanjaan. Kendati begitu, omzet yang diraih para pelaku usaha justru turun.

Fenomena ini disebabkan kunjungan para rojali dan rohana yang notabene berasal dari kelas menengah, baik menengah ke bawah maupun ke atas. Meski begitu, ada perbedaan alasan antar keduanya

Ia menjelaskan, fenomena rojali sudah berlangsung cukup lama, namun dampaknya makin terasa sejak ramadan dan idulfitri 2024. Momen yang seharusnya menjadi puncak penjualan ritel itu justru mencatatkan hasil di bawah target.

Ia menyebut penurunan pendapatan ritel tidak hanya disebabkan oleh daya beli yang melemah, tetapi juga diperburuk oleh pengetatan anggaran pemerintah dan faktor lainnya. Padahal setelah Idulfitri, sektor ritel biasanya memasuki masa sepi atau low season.

Alphonzus menambahkan, kunjungan ke mal memang naik, tapi tidak signifikan. APPBI tahun ini menargetkan pertumbuhan kunjungan sebesar 20% hingga 30%, namun realisasinya kurang dari 10%.

“Ini menunjukkan adanya perubahan pola belanja masyarakat,” katanya.

Ia menilai kelompok kelas menengah atas kini lebih berhati-hati berbelanja dan memilih menempatkan dananya pada investasi, seiring ketidakpastian ekonomi global, pelemahan rupiah, dan kenaikan harga emas. Sementara kelas menengah bawah datang ke mal meski daya beli mereka terus tertekan.

“Daya belinya berkurang, uang yang dipegang semakin sedikit, tapi mereka tetap datang ke pusat perbelanjaan,"ujarnya.

Ciri-Ciri Rojali dan Rohana

Melansir laman Antara, istilah rojali dan rohana merujuk pada sekelompok orang yang datang ke pusat perbelanjaan dalam jumlah besar, namun hanya berjalan-jalan, melihat-lihat, berfoto, atau menikmati fasilitas tanpa melakukan transaksi pembelian.

Berikut beberapa ciri umum pengunjung yang disebut sebagai Rojali:

  • Datang bersama teman atau keluarga dalam jumlah banyak.
  • Menghabiskan waktu lama di area publik seperti food court, lorong mal, atau spot foto.
  • Tidak melakukan pembelian, hanya bertanya-tanya atau melihat-lihat barang.
  • Menggunakan fasilitas gratis seperti Wi-Fi, pendingin ruangan, atau tester produk.
  • Sering merekam konten untuk media sosial tanpa berinteraksi dengan tenant.

Fenomena ini dianggap cukup mempengaruhi omzet pedagang dan pelaku usaha di pusat perbelanjaan. Meski jumlah pengunjung tampak tinggi, angka penjualan tidak selalu sebanding karena banyak yang sekadar hadir tanpa belanja.

Sementara itu, rohana muncul sebagai pasangan dari rojali. Meskipun belum ada makna resmi yang disepakati, istilah ini mulai digunakan oleh warganet dengan beberapa penafsiran kreatif.

Beberapa dugaan arti dari Rohana yang beredar di media sosial antara lain:

  • Rombongan hanya nanya-nanya.
  • Rombongan hanya narsis.
  • Rombongan hanya nongkrong saja.

Demikian pembahasan ringkas mengenai apa itu istilah rojali dan rohana yang sedang ramai diperbincangkan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan