Harga Saham Bumi: Berada Dalam Tren Kenaikan yang Cukup Kuat
Berapa harga saham Bumi? Menurut BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), saham BUMI kini berada dalam tren kenaikan yang sangat kuat dan impulsif setelah berhasil menembus resistance historis di level 164 dengan volume perdagangan yang sangat tinggi.
Di tengah aksi jual oleh investor asing, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan melemah 0,33% atau 28,09 poin, menurun ke level 8.363,15, setelah sempat bergerak di antara level tertinggi 8.443 dan terendah 8.351.
Berdasarkan data transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilaporkan Stockbit Sekuritas, saham yang paling banyak dijual bersih oleh investor asing antara lain PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Multipolar Tbk (MLPL). Sementara itu, saham yang paling banyak diborong asing adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL).
Apa itu Saham Bumi?
PT Bumi Resources Tbk adalah perusahaan yang fokus pada sektor pertambangan batubara dan minyak bumi. Kegiatan utamanya mencakup penambangan, pengolahan, hingga pemasaran hasil penambangan tersebut. Operasi utama perusahaan berpusat di Kalimantan Timur.
BUMI memiliki wilayah operasional yang tersebar di berbagai daerah, antara lain Sumatera Utara (Dairi Prima Mineral), Sumatera Selatan (Pendopo Energi Batubara), Sulawesi (Gorontalo Minerals dan Citra Palu Minerals), Kalimantan Timur (Kaltim Prima Coal), Kalimantan Selatan (Arutmin Indonesia), serta di luar negeri, yaitu Republik Yaman (Gallo Oil).
Harga Saham Bumi
Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik tajam 28% ke level Rp 192 pada akhir sesi I perdagangan Selasa (11/11/2025), bahkan sempat mencapai Rp 199. Sebanyak 18,5 miliar saham BUMI diterbitkan dengan frekuensi 232.675 kali dan nilai transaksi mencapai Rp 3,3 triliun, menandakan saham ini diborong oleh investor. Data dari aplikasi Stockbit Sekuritas mencatat saham BUMI mencatat net buy sebesar Rp 653 miliar, tertinggi di antara saham-saham lain yang mengalami net buy.
BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menyatakan bahwa saham BUMI kini berada dalam tren kenaikan yang kuat dan impulsif setelah menembus resistance historis di level 164 dengan volume perdagangan yang tinggi. Menurut analisis teknikal BRIDS pada Selasa (11/11/2025), level support saat ini berada di 180, sedangkan resistance terdekat berada di 200.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) semakin gencar memperluas portofolionya di luar batu bara untuk menargetkan kontribusi pendapatan non-batubara hingga 50% pada tahun 2030. Saham BUMI pun semakin menarik dengan potensi keuntungan yang luas.
Langkah ini dilakukan melalui akuisisi 41,36% saham Jubilee Metals Limited (JML), perusahaan tambang emas yang telah berproduksi di Australia, serta akuisisi 100% saham Wolfram Limited, yang memperluas basis cadangan logam mulia dan tembaga BUMI. Kepemilikan Wolfram Limited akan dikonsolidasikan sepenuhnya pada akhir tahun 2025, dengan cadangan diperkirakan mencapai US$ 2,26 miliar.
Menurut catatan Kiwoom Sekuritas yang dikutip Jumat (7/11/2025), porsi pendapatan non-batubara BUMI, terutama dari segmen emas, mulai meningkat signifikan. Kontribusi penjualan emas pada Januari–September 2025 mencapai 17%, naik dari 11% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, kepemilikan 41,36% di Jubilee Metals Limited memberikan BUMI eksposur langsung terhadap pendapatan emas yang sudah berproduksi.
Daftar 5 Saham dengan Net Foreign Sell dan Net Foreign Buy Terbesar di Sesi I
Top 5 Net Foreign Sell:
- INET – 168.606.500 saham
- BBCA – 24.724.300 saham
- MLPL – 21.783.900 saham
- PSAB – 21.534.000 saham
- PNLF – 21.458.800 saham
Top 5 Net Foreign Buy:
- BUMI – 2.620.118.400 saham
- GOTO – 1.791.551.900 saham
- BULL – 29.705.100 saham
- HMSP – 27.589.700 saham
- DKFT – 27.180.300 saham
Harga saham BUMI menunjukkan pergerakan signifikan, mencerminkan minat tinggi investor terhadap PT Bumi Resources Tbk. Peningkatan harga saham BUMI tidak hanya didorong oleh kinerja operasional perusahaan di sektor batubara, tetapi juga oleh strategi ekspansi ke sektor non-batubara, termasuk akuisisi perusahaan tambang emas dan logam mulia. Tren kenaikan yang kuat dan impulsif ini, didukung oleh volume perdagangan tinggi serta prospek pendapatan non-batubara yang terus meningkat, membuat harga saham BUMI semakin atraktif di mata pasar.

