5 Tanda Makanan Rebusan Tak Boleh Dimakan Lagi, Hindari Keracunan Makanan
Sebagai orang yang mulai memperhatikan pola makan, kamu mungkin sering mendengar nasehat untuk lebih banyak mengonsumsi makanan yang direbus dan dikukus. Makanan yang dimasak dengan dua metode ini seringkali dianggap lebih aman dari risiko penyakit tertentu. Namun, sampai kapan makanan yang direbus layak untuk dimakan?
Ternyata, meskipun dianggap lebih baik dari makanan yang digoreng, makanan yang direbus lebih cepat basi. Menurut spesialis gizi, dr. Ardian Sandhi Pramesti, SpGK, makanan yang dikukus memiliki kadar air tinggi yang memudahkan bakteri, jamur, atau ragi berkembang biak.
Lantas, apa saja tanda-tanda makanan yang direbus sudah tak boleh dimakan lagi?
Tanda Makanan Rebusan Tak Boleh Dimakan Lagi
Menurut dr. Ardian Sandhi Pramesti, SpGK, ada beberapa tanda makanan rebusan yang tak boleh dimakan lagi, yaitu:
1. Terjadi Perubahan Warna
Makanan yang direbus sudah tak layak konsumsi jika terjadi perubahan warna. Perubahan yang dimaksud seperti warna kulit atau dagingnya mulai menghitam, kecoklatan, atau muncul bintik hitam atau hijau. Misalnya, ubi atau kentang yang mulanya oranye atau kuning jadi gelap dan lembek.
2. Muncul Bau Tak Sedap
Aroma asam, busuk, atau seperti alkohol, bukan bau alami makanan segar. Ini sering disebabkan oleh fermentasi bakteri. Jika makanan yang kamu rebus sudah menunjukkan kondisi tersebut, sebaiknya jangan dikonsumsi lagi.
3. Terjadi Perubahan Tekstur
Perubahan tekstur seperti mulai lembek, berlendir (slimy), atau berair berlebih juga jadi tanda makanan direbus tak layak dimakan. Pada jagung rebus, teksturnya akan berubah jadi lembab dan berjamur. Sementara pada singkong atau kentang bisa berubah jadi seperti bubur.
4. Muncul Jamur atau Gelembung
Tanda makanan rebusan tak layak konsumsi yang paling jelas adalah ketika makanan tersebut muncul jamur, dan bergelembung. Bercak putih/hijau (mold) atau gelembung gas di permukaan, tanda aktivitas mikroba yang menghasilkan gas.
5. Mulai Terasa Aneh
Makanan yang direbus sebaiknya jangan dimakan lagi ketika sudah berubah rasa, atau terasa aneh. Terutama jika makanan tersebut ketika dicicipi mulai terasa asam, pahit atau rasa aneh lainnya.
Tips Menjaga Makanan Tetap Layak Konsumsi
Selain memberikan tanda-tanda makanan rebusan yang tak boleh dikonsumsi lagi, dr. Ardian Sandhi Pramesti, SpGK juga memberikan beberapa tips menjaga makanan agar tetap aman dikonsumsi.
Pada dasarnya, dr. Ardian Sandhi Pramesti, SpGK memberikan empat langkah keamanan makanan, yaitu clean, separate, cook, dan chill untuk mencegah keracunan dari makanan, dan ini berlaku pada makanan kukusan atau rebusan.
1. Bersihkan Bahan Makanan
Sebelum dimasak, pastikan kamu sudah membersihkan bahan makanan dengan benar. Cuci umbi-umbian mentah di air mengalir sebelum dikukus dan gunakan peralatan yang bersih.
2. Hindari Kontaminasi Silang
Untuk menjaga bahan makanan tetap dalam kondisi baik, hindari kontaminasi silang dengan daging merah. Masak bahan makanan hingga matang sempurna.
Kata dokter Ardian, kukus atau rebus sampai empuk setidaknya pada suhu internal minimal 74°C atau di air mendidih dengan suhu 100°C. Tujuannya untuk membunuh bakteri tapi jangan overcook agar nutrisi tidak hilang, dan untuk kukus kita pakai uap panas dari didihan air suhu 100°C minimal 15-20 menit.
3. Konsumsi Segera
Untuk mendapatkan kualitas terbaik dari makanan yang direbus, sebaiknya konsumsi segera setelah dikukus atau direbus. Jika tidak, simpan saja di kulkas. Jangan biarkan di suhu ruang lebih dari 2 jam, apalagi di cuaca panas Indonesia yang mempercepat pembusukan.
4. Selalu Periksa Makanan
Selalu periksa makanan sebelum dikonsumsi. Cek tanda-tanda makanan kukusan atau rebusan yang sudah basi, seperti adanya perubahan warna, bau tidak sedap, perubahan pada tekstur makanan, muncul jamur, dan rasa yang aneh, seperti asam atau pahit tidak wajar.
Itulah tanda-tanda makanan rebusan yang tak boleh dimakan lagi, serta tips menjaga makanan agar tetap sehat dan layak konsumsi. Jika menemukan tanda-tanda tersebut pada makanan yang akan dimakan, sebaiknya dihindari untuk mencegah kamu keracunan makanan.
