Begini Tanda-tanda Makanan Kukusan Tak Boleh Dimakan Lagi

Anggi Mardiana
15 November 2025, 10:13
Tanda-tanda Makanan Kukusan Tak Boleh Dimakan Lagi
Foto: Andhika Prasetia
Tanda-tanda Makanan Kukusan Tak Boleh Dimakan Lagi
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bagaimana tanda-tanda makanan kukusan tak boleh dimakan lagi? Makanan yang diolah dengan cara direbus atau dikukus, seperti ubi, singkong, dan kentang, kini semakin populer di kalangan Gen Z. Cara memasak ini dianggap lebih menyehatkan karena rendah lemak dan mampu mempertahankan nutrisi lebih baik dibandingkan dengan digoreng.

Spesialis gizi klinik, dr Ardian Sandhi Pramesti, SpGK, menjelaskan bahwa gorengan cenderung tahan lama karena minyak berfungsi sebagai pengawet alami dan menurunkan kadar udara, sedangkan makanan kukus memiliki kadar udara yang lebih tinggi.

“Kadar air yang besar pada makanan kukus membuat bakteri, jamur, atau ragi lebih cepat tumbuh,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).

Penting mengenali tanda-tanda makanan kukusan tak boleh dimakan lagi. Menurut dr Ardian, tanda-tanda pada umbi-umbian yang dikukus biasanya tampak dalam 1–3 hari pada suhu ruang, atau lebih lama jika disimpan di lemari es.

Tanda-tanda Makanan Kukusan Tak Boleh Dimakan Lagi

Tanda-tanda Makanan Kukusan Tak Boleh Dimakan Lagi
Tanda-tanda Makanan Kukusan Tak Boleh Dimakan Lagi (Id.pngtree.com)

Khusus untuk singkong, pastikan proses rebusan dan pengukusan dilakukan hingga benar-benar matang. Umbi ini mengandung senyawa sianida alami yang dapat membahayakan jika tidak dimasak dengan benar. Berikut tanda-tanda makanan kukusan tak boleh dimakan lagi:

• Perubahan Warna

Kulit atau daging umbi tampak menghitam, kecokelatan, atau muncul bercak hijau maupun hitam. Contohnya, ubi atau kentang yang awalnya berwarna oranye atau kuning berubah menjadi gelap dan lembek.

• Aroma Tidak Sedap

Tercium bau asam, busuk, atau mirip alkohol yang bukan merupakan aroma alami bahan segar. Kondisi ini biasanya terjadi akibat proses fermentasi oleh bakteri.

• Perubahan Tekstur

Umbi terasa sangat lembek, berlendir, atau mengeluarkan banyak udara. Misalnya, jagung kukus yang seharusnya kenyal berubah menjadi lembap dan ditumbuhi jamur, sedangkan singkong atau kentang bisa berubah menjadi seperti bubur.

• Muncul Jamur atau Gelembung

Ada bercak putih, hijau, atau terlihat gelembung gas di permukaan yang menandakan aktivitas mikroba.

• Rasa Tidak Normal

Apabila sempat mencoba (meski tidak disarankan bila sudah mencurigakan), rasanya menjadi asam atau pahit.

Cara Menyimpan Makanan yang Dikukus

Untuk menjaga makanan tetap aman dikonsumsi dan mempertahankan nilai gizinya, berikut cara menyimpan makanan yang dikukus:

• Makan Segera Setelah Matang

Ubi, singkong, kentang, atau jagung sebaiknya dikonsumsi sesaat setelah dimasak agar cita rasa dan nutrisinya tetap maksimal.

• Dinginkan dengan Cepat dan Simpan di Kulkas

Jangan biarkan makanan berada pada suhu ruang lebih dari dua jam. Setelah itu, segera simpan di lemari es dan konsumsi dalam keadaan dingin atau hangatkan satu kali sebelum dimakan.

• Hindari Memanaskan Berkali-kali.

Proses pemanasan dan pendinginan berulang dapat mengurangi kualitas gizi serta meningkatkan potensi kontaminasi.

Tanda-tanda makanan kukusan tak boleh dimakan lagi perlu diperhatikan agar kita terhindar dari risiko kesehatan. Ketika makanan menunjukkan perubahan warna, berbau tidak sedap, bertekstur lembek atau berlendir, hingga ditumbuhi jamur, itu menandakan proses pembusukan telah terjadi. Mengabaikan tanda-tanda tersebut dapat meningkatkan kemungkinan terpapar bakteri berbahaya yang memicu keracunan makanan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan