Erupsi Gunung Semeru: 3 Desa di Lumajang Terdampak, Ribuan Warga Mengungsi

Bahrul Ilmi
20 November 2025, 11:48
erupsi gunung semeru
ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/YU
Warga melihat luncuran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025). Berdasarkan data PVMBG, Gunung Semeru mengalami erupsi dengan kolom abu setinggi 2.000 meter di atas puncak atau mencapai total ketinggian sekitar 5.676 mdpl dengan amplitudo gempa letusan mencapai 40 mm.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Gunung Semeru kembali erupsi pada Rabu 19 November 2025, pukul 16.00 WIB. BNPB memantau ketat kondisi gunung Semeru, dan saat ini status gunung Semeru ditetapkan dalam Level IV atau “Awas”. Setelah satu jam, status tersebut akan berubah jadi Level III atau “Siaga”.

Karena kondisi tersebut, BNPB menetapkan status tanggap darurat untuk kawasan Lumajang.

"Pemerintah Kabupaten Lumajang akan menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari, terhitung mulai 19 November hingga 26 November 2025. Hal ini diharapkan pos komando segera diaktifkan dan penanganan darurat bencana dapat berjalan secara efektif," kata Abdul Muhari, Kapusdatin Kebencanaan BNPB, dikutip dari Kumparan, Kamis 20 November 2025.

3 Desa di Lumajang Terdampak

Menurut keterangan Abdul Muhari, ada sekitar tiga desa di dua kecamatan yang terdampak erupsi gunung Semeru, yaitu Desa Supit Urang dan Desa Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro.

Sementara itu, Tim evakuasi juga telah diterjunkan di lokasi yang terdampak erupsi. Ratusan warga saat ini telah mengungsi di tempat aman.

Berdasarkan informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gunung Semeru mengalami erupsi pada Rabu 19 November 2025, sekitar pukul 14.13 WIB, dengan jarak luncur 13 km mengarah ke tenggara dan selatan.

Titik Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Semeru

Melansir dari laman Kompas, terdapat 1.131 warga di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Agus Triyono mengatakan, ribuan pengungsi itu saat ini berada di 11 lokasi pengungsian berbeda di 2 kecamatan tersebut. 7 lokasi pengungsian berada di Kecamatan Pronojiwo dengan jumlah pengungsi sebanyak 806 jiwa.

Sementara di Kecamatan Candipuro, dari empat lokasi pengungsian, terdapat 325 warga yang telah dievakuasi. Agus menyebut, jumlah pengungsi tersebut masih bisa naik maupun turun tergantung perkembangan kondisi Gunung Semeru.

Menurutnya, warga sekitar sudah mengerti karakter gunung Semeru, sehingga ketika kondisi dirasa sudah normal, maka warga akan kembali ke rumah mereka masing-masing.

Himbauan untuk Warga Sekitar

Otoritas kegunungapian PVMBG memberikan beberapa langkah bagi warga sekitar. Pertama, tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar.

Untuk sementara waktu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah atau puncak gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Selain itu, warga diminta waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan